icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Look at Me, Elle

Bab 10 Papa Abigail

Jumlah Kata:2050    |    Dirilis Pada: 06/04/2024

menengok Abigail. Semakin hari, makin banyak waktu pula yang dilalui Leonathan bersama bayi perempuan menggemaskan tersebut. Pria yang mendadak suka dengan

ngit-langit kamar dengan dua tangan bergerak-gerak. Dua kakinya juga aktif digerakka

l pelan-pelan dari kasur bayi kelambu tema kuda poni. Di saat sudah benar-benar ada dalam dekapannya,

itu malah menatap Leonathan. Seperti pengamat, Abigail mel

ajahku?" tanya Leonathan dengan

a tanpa mengalihkan pandangan. Benar-benar menatap wa

wa kecil. "Hei, Gail ... kenapa? Kau ingi

eonathan menggunakan dua tangannya yang terbungkus pakaian lengan panjang juga sarung tangan. "Aku tampan, ya

r sontak berlari dan sediki

lah satu daging bulat itu, apalagi kalau bukan pipi anaknya yang

protes sekali lagi, "jangan katakan apa yang buruk

dak ber

sahabat karena tangan kirinya digunakan untuk menggendong Abigail. Leonathan yang masih maklum pun tak berpikir jauh. Ia me

mengecup kening Abigail. "Dia mulai

kan setelah dia kenyang dan tidur." Leonathan yang mengikuti ucapan Alice pun setuju dengan berdeham singkat dan setelah it

justru tak ingin tidur. Bahkan ketika diletakkan ke tempat tidurnya, Abigail justru menangis. Leonathan yang sudah kenyang itu pun

tuk perhatianmu

aah tampan pria bermata biru itu. "Aku melakukannya karena aku memikirkan Abigail, bukan semata-mata karena pe

sinar di matanya meredup. "Apa tid

tidak, i

ar walau tanpa melayangkan telapak tangan di pipinya. Hatinya harus merasakan kekecewaan s

Aku tekankan lagi, hanya sebatas t

cinta Leonathan untuknya yang sudah sirna gara-gara kehadiran Brielle. Sampai detik ini pun Leonathan masih mengunci hat

us?" Membuang napas beratnya, Leonathan melirik Abigail s

than tanpa emosi karena dia sedang men

tak mau anak ini menangis karena kaget dan ketakukan. "Kau selalu saja membahas

gembalikan perasaanmu itu, N

kat kening Abigail, ia menambahkan dengan nada yang begitu memohon pada Alice

encintai perempuan lain setelah aku menyadari perasaanku, Nath? Apalagi

at menyadari, tetapi kena

ena

Semua itu karena dirimu sendiri yang menolakku, Alice. Kau tidak bisa egois se

itu sahabatnya sejak lama. "Jika kau terus membahas ini, aku benar-benar akan menjau

dengar penuh keseriusan itu langsung angkat kaki dari ruang makan. Leonat

a sayangku untukmu tetap ada, Gail. Jadilah anak yang baik," ujar Leonathan sembar

tanya. Ia menatap punggung Leonathan dengankesedihan. Meski begitu, mulutnya tetap

masih bersembunyi. Bahkan dia sudah meletakkan satu tangannya di pi

I DAPAT! AKU MEMERINTAHMU UNTUK MENDAPATKAN KABAR BARU, TAPI TETAP SAJA TIDAK ADA HASIL! TI

N MEMECATMU!" Sesudah itu Leonathan mematikan pangg

ang masih gelap dan hening di luar sana persis seperti suasana hatinya saat ini. Meski ada anggota baru yang membuatnya sedikit ceria, tetap saja Leo

Apa kau masih ada di bumi ini atau s

ng menahan tubuhnya sendiri, serta kaki jenjang diluruskan memanjang. Leonathan siap berolahraga, push up sebanyak tiga puluh kali, untuk me

dengan muka yang sudah diguyur air dari shower. Mendongak, Leonathan memejamkan mat

nya pun tercetak jelas. "Aku yakin, kau sangat terpukul, Elle. Tapi bisakah kau membicar

gin yang mengalir. Pikirannya masih setia mengingat wajah manis Brielle yang memberikan senyum untuknya. B

ang berhasil membuatku tertarik dan

ran wangi nan licin itu ke rambut cokelatnya yang sudah basa sejak tadi. Memija

ku, tapi kaulah yang sangg

enuju ke lemari pakaian dengan hitam membalut tubuh bawahnya, membiarkan otot perutnya tercetak. Belum s

u baru saja mandi. Aku akan menjemputmu lima belas menit lagi." Membuang na

u," lirih pria itu sesudah melempar kembali gawainya ke atas ranjang sebelum ia berba

ima sampai empat belas hari. Sebelum umur Abigail dua minggu, Alice meminta pada Leonathan dan memohon-mohon agar anaknya itu memiliki kenanga

, berwarna hitam. Sengaja tidak sarapan karena Alice pasti menyediakan makanan untu

selalu merindukannya. Jika bukan anak menggemaskan itu, Leonathan lebih memil

mobil. Bahkan ia melambai dan hampir memeluk Leonathan jika saja pria itu tidak memu

k mau sar

gi dari hadapan Alice. "Hubungi aku kalau kau sudah selesai mand." Alice hanya mengangguk ketika Leon

ang yang dipakai untuk pemotretan seperti lampu, background polos, serta beberapa properti yang nantinya ak

a aku dan kau ha

ingin ikut, ikut saja. Aku tidak." Leonathan yang sedang berusaha membuat Abigail tertawa itu tak ingin marah dan kesal, terlebih lagi bukan cuma d

n menghela napas panjang sebelum mengangguk. "Terima kasih, Nath! Aku juga sudah menyiapkan kostum yang serasi untuk

yang berwarna putih. Abigail sendiri sudah siap dengan sayap bulu dan bando yang berwarna putih, sama seperti Alice dan Leo

ali jadi papa

an jadi suamimu," balas Leonathan yang b

dengan kaos cokelat susu yang sebelumnya melekat di tubuhnya. Karena sesinya s

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Ingin Lega2 Bab 2 Pergi3 Bab 3 Tamparan4 Bab 4 Cemburu 5 Bab 5 Mencurigakan6 Bab 6 Tidak Beres7 Bab 7 Pesan Panjang8 Bab 8 Leonardo Hardika9 Bab 9 Abigail10 Bab 10 Papa Abigail11 Bab 11 Bertemu12 Bab 12 Pertengkaran13 Bab 13 Masih Cinta 14 Bab 14 Gawat!15 Bab 15 Mengalir16 Bab 16 Putus17 Bab 17 Anakku18 Bab 18 Tidak Bisa!19 Bab 19 Peluk20 Bab 20 Bukan Salahnya!21 Bab 21 Mabuk22 Bab 22 Pengamat Cinta23 Bab 23 Pengamat Cinta 224 Bab 24 Salah Mendidik25 Bab 25 Tamparan Kedua26 Bab 26 Kejutan27 Bab 27 Kejutan 228 Bab 28 Pantai29 Bab 29 Topeng 30 Bab 30 Tolakan Halus31 Bab 31 Bersemu Merah32 Bab 32 Perlakuan Manis33 Bab 33 Harapan Kecil34 Bab 34 Milikku35 Bab 35 Kesempatan36 Bab 36 Satu Atap Seterusnya37 Bab 37 Ratu Gengsi38 Bab 38 Jatuh39 Bab 39 Kebohongan Pertama40 Bab 40 Pijatan Papa El41 Bab 41 Perjanjian42 Bab 42 Kebohongan Lagi43 Bab 43 Muncul44 Bab 44 Peringatan45 Bab 45 Panggilan Video46 Bab 46 Tidak Waras47 Bab 47 Balas Dendam48 Bab 48 Kaget49 Bab 49 Asli50 Bab 50 Tidak Bodoh51 Bab 51 Tantangan52 Bab 52 Wajib Dicurigai53 Bab 53 Interogasi54 Bab 54 Fakta55 Bab 55 Cengeng 56 Bab 56 Menawar Cinta57 Bab 57 Pacaran58 Bab 58 Pacaran 259 Bab 59 Pacaran 360 Bab 60 Pandangan Mantan61 Bab 61 Pandangan Mantan 262 Bab 62 Tanpa Brielle63 Bab 63 Leonathan Cemburu64 Bab 64 Kemarahan Brielle65 Bab 65 Pengusiran66 Bab 66 Marah Tapi Merindu67 Bab 67 Percuma 68 Bab 68 Hari Terakhir69 Bab 69 Menyusul70 Bab 70 Awas Kamu!71 Bab 71 Dikurung72 Bab 72 Bibit Playboy 73 Bab 73 Penasaran74 Bab 74 Mahkota75 Bab 75 Cari Ribut76 Bab 76 Ada Apa 77 Bab 77 Mencengangkan78 Bab 78 Ditelantarkan79 Bab 79 Ibu Gila80 Bab 80 Dalang81 Bab 81 Semua Gila82 Bab 82 Syarat83 Bab 83 Kabar84 Bab 84 Operasi85 Bab 85 Amnesia86 Bab 86 Keputusan Onard87 Bab 87 Pulang88 Bab 88 Perhatian89 Bab 89 Pura-pura90 Bab 90 Menguping91 Bab 91 Menyerah92 Bab 92 Kematian Alice93 Bab 93 Kematian Alice 294 Bab 94 Berbaikan95 Bab 95 Dijual96 Bab 96 Fitting97 Bab 97 Fitting 298 Bab 98 Buaya Albino Elle99 Bab 99 Tuyul Pengganggu100 Bab 100 Pernikahan