icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Look at Me, Elle

Bab 3 Tamparan

Jumlah Kata:2206    |    Dirilis Pada: 06/04/2024

ari wanita incaran yang kabur saat ia tertidur. Bahkan belum sempat mengatakan maaf atau menyapa di pagi hari, Brielle sudah menghilang. Sungguh, pera

eminyak, jarak yang ditempuh kurang lebih 12 kilometer, ata

ika harga rumah tersebut tidaklah murah. Keluar dari mobilnya, ia pun tak melepas kacamata dan menuju ke pagar putih yang

h Leonathan menoleh padanya. "K

rielle yang tak lupa ia bawa. "Saya mencari teman lama, kebetulan KTP Elle tertinggal. Ingin saya kembalikan padanya," ucap Leonathan yang tentu saja berbohong. Beruntung

i lesu sampai mengeluarkan napas panjang menahan emosi. "Setahu saya Putri diusir karena masalah harta di keluarga besarnya, Bli." Sembari menyodork

e di

ngkinan rumah ini juga sudah dihak milik sama salah satu keluarga tertua dari neneknya. Putri pergi mun

dan masuk ke BMW Z4 hitamnya. Begitu ia masuk, orang yang memberikan informasi itu juga melanjutkan jalannya. Sampai perempuan itu masuk ke rumah besar, selisih tiga rumah dari rumah keluarga Brielle di hadapa

basa-basi dengan mengirimkan pesan yang kemungkinan akan lama dibalas oleh sahabat yang pernah ia cint

eberang. "Ada apa denganmu, Nath? Santailah," tambah Alice yang merasa kesal karena pria

g sekali, rumah itu sudah tidak ditempatinya selama satu tahun lebih." Meski penjelasan singkat, pasti Alicebisa mencerna dan memahami secara cepat.

au ke toko bunga keluarganya. Selama duduk di bangku sekolah du

tidak mungkin membiarkan Elle melakukan hal yang tidak-tidak setelah kita bercinta

h!" teriak Alice yang hampir saja memecahkan gelas di geng

mati. Ia bangkit dan mengayunkan kaki ke kamar tidur sembari melanjutkan, "yang aku inginkan hanya informasi Naomi. Aku yakin, dia pasti tahu kedi

ajakmu ke toko bunga orang tua Naomi. Selamat malam, Nath. Sampai jumpa beso

ti celana jeansnya dengan celana tidur. Sedangkan kaos polos hitam dibiarkannya melekat di tubuh. Sesudah itu membanting

wajah Elle dan berakhir membawanya ke alam mimpi. Meski cuma mimpi, setidaknya dia bisa menyampaikan kalimat maaf, perasaan menyesal yang benar-benar be

an otot-otot kencangnya tengah menyetir. Duduk di balik kemudi, Leonathan masih memakai kacamata hitamnya dengan tatapan fokus ke depan dengan

ni kau juga tidak pernah mempermasalahkan apa yang aku kerjakan di kafemu, kenapa sekarang kau lebih heboh?" Menyilangkan tangan di depa

cinta pertamaku itu, ak

a pertamamu. Dia bukan cinta pertamamu

a, hanya dia yang pernah tidur denganku." Menoleh dan menatap lekat-lekat perempuan berambut pirang di sebelah kirinya, Leonathan t

a sejati lebih berarti dari cinta pertama, Nath. Percuma kau memiliki cinta pertama, jika ujung-ujungnya cinta pert

nta sejati itu. "Bukan mengincar fisik, tetapi murni karena kau memang mencintainya, berdasarkan

g. "Jika aku tidak tulus padanya, aku tidak mungkin mencarinya sampai pusing se

perasaannya. Tetapi kau tahu sendiri, kemarin sampai detik ini aku sedang mencari cint

erasakan cinta yang lama kudambakan." Alice sudah tidak berkomentar, ia membungkan mulut dan

patkan dengan jelas, Leonathan sampai mencarinya ke seluruh Bali dengan mengandalkan tempat-tempat yang biasa digunakan Naomi untuk melepas penat.

li bersama orang tuanya. Alice sebagai sahabatnya hanya mengetahui bahwa Naomi tinggal di Jogja sendiri, dan ke B

rian tanpa bantuan Alice. Parahnya, kabar apartemen itu tidak bisa diandalkan

perintahku." Leonathan kembali membahas betapa leganya dia ketika ada jalan keluar yang bisa ia ambil. Begitu terkejut saat pagi jam tujuh kurang, dia dikabari bahwa ada karyawan bernama Brielle yang sudah

kali aku akan memerhatika

." Membuang napas sambil mencengkeram setir kuat-kuat, pria ini berusaha menahan emosi. Leonathan

karyawan? Terlebih, Elle bekerja di kafe yang kau tangani? Mengapa bisa kau tidak mengenalnya ketika bersalama

ta maaf karena tidak pernah memerhatikan seluruh karyawanmu. Lagipula, wanitamu itu juga cantik ketika datang ke La Favela

Brielle. Bukan cemburu karena cinta, tetapi aneh sekali menurutnya. Kenapa seorang Leonath

erpercayanya. Andai teman dekatnya ini menghapal betul wajah Brielle, pasti ia akan menemukan tempat tinggal wanita itu secepatnya, tanpa menghitu

bergegas turun dari mobil setelah turun dari kendaraan roda empat yang hanya terdiri dari dua kursi saja. Baru menutup pintu dan berja

ada yang ingin aku bicarakan," ujar Leonathan tanpa m

longo dengan mata terbelalak. Masih menatap Leonathan dengan melotot, Naomi dengan kencang menyahut, "GAR

u untuk meladeni pria berengsek dan kurang ajar sepertimu!" Melemparkan tatapannya sekilat cahaya pada sahabatnya yang lain, N

ih, dibuat tercengang dengan kalimat terakhir Naomi. "Kau tidak tahu di

eberapa hari lalu dan belum pulang." Melewati tubuh Leonathan, Naomi melambaikan tangannya pada taksi online yang sudah ia pesan. Masuk melal

at ke kendaraan roda empat miliknya. Kembali masuk dan duduk di kursi semula, kedua tangannya yang terkepa

isa mencari Brielle di seluruh Bali. Ak

tinggalnya. Naomi bahkan tidak tahu di mana Elle berada!" Mengusap pipi yang kena tamparan, Leonathan sedikit meringi

g kau bi

lajukan kendaraan mahal itu dengan kecepatan rata-rata. Pikirannya sudah melayang ke ma

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Ingin Lega2 Bab 2 Pergi3 Bab 3 Tamparan4 Bab 4 Cemburu 5 Bab 5 Mencurigakan6 Bab 6 Tidak Beres7 Bab 7 Pesan Panjang8 Bab 8 Leonardo Hardika9 Bab 9 Abigail10 Bab 10 Papa Abigail11 Bab 11 Bertemu12 Bab 12 Pertengkaran13 Bab 13 Masih Cinta 14 Bab 14 Gawat!15 Bab 15 Mengalir16 Bab 16 Putus17 Bab 17 Anakku18 Bab 18 Tidak Bisa!19 Bab 19 Peluk20 Bab 20 Bukan Salahnya!21 Bab 21 Mabuk22 Bab 22 Pengamat Cinta23 Bab 23 Pengamat Cinta 224 Bab 24 Salah Mendidik25 Bab 25 Tamparan Kedua26 Bab 26 Kejutan27 Bab 27 Kejutan 228 Bab 28 Pantai29 Bab 29 Topeng 30 Bab 30 Tolakan Halus31 Bab 31 Bersemu Merah32 Bab 32 Perlakuan Manis33 Bab 33 Harapan Kecil34 Bab 34 Milikku35 Bab 35 Kesempatan36 Bab 36 Satu Atap Seterusnya37 Bab 37 Ratu Gengsi38 Bab 38 Jatuh39 Bab 39 Kebohongan Pertama40 Bab 40 Pijatan Papa El41 Bab 41 Perjanjian42 Bab 42 Kebohongan Lagi43 Bab 43 Muncul44 Bab 44 Peringatan45 Bab 45 Panggilan Video46 Bab 46 Tidak Waras47 Bab 47 Balas Dendam48 Bab 48 Kaget49 Bab 49 Asli50 Bab 50 Tidak Bodoh51 Bab 51 Tantangan52 Bab 52 Wajib Dicurigai53 Bab 53 Interogasi54 Bab 54 Fakta55 Bab 55 Cengeng 56 Bab 56 Menawar Cinta57 Bab 57 Pacaran58 Bab 58 Pacaran 259 Bab 59 Pacaran 360 Bab 60 Pandangan Mantan61 Bab 61 Pandangan Mantan 262 Bab 62 Tanpa Brielle63 Bab 63 Leonathan Cemburu64 Bab 64 Kemarahan Brielle65 Bab 65 Pengusiran66 Bab 66 Marah Tapi Merindu67 Bab 67 Percuma 68 Bab 68 Hari Terakhir69 Bab 69 Menyusul70 Bab 70 Awas Kamu!71 Bab 71 Dikurung72 Bab 72 Bibit Playboy 73 Bab 73 Penasaran74 Bab 74 Mahkota75 Bab 75 Cari Ribut76 Bab 76 Ada Apa 77 Bab 77 Mencengangkan78 Bab 78 Ditelantarkan79 Bab 79 Ibu Gila80 Bab 80 Dalang81 Bab 81 Semua Gila82 Bab 82 Syarat83 Bab 83 Kabar84 Bab 84 Operasi85 Bab 85 Amnesia86 Bab 86 Keputusan Onard87 Bab 87 Pulang88 Bab 88 Perhatian89 Bab 89 Pura-pura90 Bab 90 Menguping91 Bab 91 Menyerah92 Bab 92 Kematian Alice93 Bab 93 Kematian Alice 294 Bab 94 Berbaikan95 Bab 95 Dijual96 Bab 96 Fitting97 Bab 97 Fitting 298 Bab 98 Buaya Albino Elle99 Bab 99 Tuyul Pengganggu100 Bab 100 Pernikahan