DEVIAN
eluruh siswa berhambur keluar kelas untuk
bih memilih menyelesaikan t
erisha menghampirinya namun gadis i
nulisnya, kalian du
ja sampai lo selesai,
yang masih kurang banyak. "Kalian d
e!" Maudy menggeleng, dia tidak sena
luan aja, lo ma
man satu!" Setelah kedua temannya per
diam diri di kelas, mereka semua ketidu
merenggangkan otot-otot tangannya, sembari menat
rahat." Angga menggoyangkan tubuh t
dengus mengucek matanya
zo lebih asyik membaca bukunya, dia ya
kita semua, Ken!"
H
gagu lo." Angga
angannya ke seluruh kelas mencari kekasihny
ditinggal!
namun saat objek pertama yang dia l
ternyata, setia banget s
? ngimpi lo!"
natap lekat ke arah Maudy lalu
dia, kalau gue gagal motor baru gue buat kali
nta sa
a tuh cewek!" sinisnya, matanya menatap lekat p
u
g telah melempar pulpen ke arahnya. Sedang
pen gue!" te
audy melempar kembali pulpen Devian n
ngat suka membuat Maudy marah. "Eh, udah lama jug
apin duitnya. Gue gak mau ya ada yang gak bay
dalam tas, berniat untuk pergi malas seka
ajam ke arah Devian saat lelaki itu
lo noleh!" Mereka semua kembali m
an cuma gue tolol! bego amat
di lo
langkahnya kembali terhenti kala De
k! dalam waktu satu bulan gue pas
*
sekolah, karena teman-temanny
menjemputnya, Maudy harus naik an
elihat papanya tengah menjem
di sekolah ini, atau mungkin mereka t
ih tepatnya b
dor sepi itu menunggu sampai mer
mu, tidak mendapat tumpangan y
menusuk di dadanya. Tentu saja dia lemah meliha
h soal k
h soal o
mah soal k
ut tuh!" Buru-buru Maudy mengusap kasar air mata
lo!" cetusny
i itu. "Gue tanya santai kenapa dia
kecil di jalanan, karna menunggu merek
r aja. Jarak rumah sama se
sampai sore yang ada Maudy akan mendapat
berbalik dan mendap
" Lelaki itu tersenyum mani
insiatif buat jemput lo aja. Mau ajak lo jala
sebentar tidak masalah. Lagian dia tidak
m yang Kendra berikan, lalu mula
sedikit berteriak, setelah
l berdua sama l
lelaki yang tengah menahan ge
o, Dev!" ledek
*
n mereka sampai lupa waktu d
endra sembari men
buat traktiranny
gguk melambai singkat ke arah Kendra
han degupan kencang pada dad
pintu rumahnya. Rumahnya terliha
reka lagi kelu
Maudy t
ah menatapnya tajam, dan satu gadis y
egini baru pulang!" b
ski sedikit takut. Tapi dia ak
," uj
pang gak usah seenaknya keluar masuk rumah orang
nya lo juga cuma numpang!" balas
l
"Anak gak tau diri. Jaga bicara kamu! beraninya k
ma kalau mama lupa!
mencelos kala mende
sangat menyakitkan, Setega