DEVIAN
PADA!!" Maudy mengeram kesal, empat anak sial
hos
lutut, nafasnya tersengal lantaran
baru datang dan melihat temannya yan
e narikin uang kas ke cowok-cow
untuk yang lain biar gue sama Ferish
alian urus sekalian
lo ya. Karena Devian nurutnya c
Gue mau ke kelas, itu semua urusan kali
eka berdua, namun Maudy acuh tet
i bangkunya. "Ken, kenapa sih temen-te
ah Maudy lalu menatap sekitar. "Ngo
nzo menggedikan bahunya acuh, kembali
unus tajam saat melihat satu lagi biang ke
Reno baru saja mendudu
ringah kini terlihat m
i, wajahnya datar, matanya me
luar kelas!" ucapnya san
mengambil uang di saku
ri
n gue selalu bayar!" Maudy
u alasan, yang pertama lo alasan uang ketinggalan,
dua kali dan entah lo sengaja atau ngga
ali gak bayar artinya 40 ribu ditambah sekarang sepu
ya gue gak perlu bayar
e unsur tidak kesengajaan. Jadi gue gak
as sebenarnya adu mulut dengan
bayar sekarang atau gue
nak orang. Kalau gue kenapa-na
Kembaran lo kan bany
sud
ab!" ucap Maudy dengan s
h memberikan uangnya 50
saan nyokap gue gak pernah bila
an tawa melihatnya,
nan lagi kerja joget-joget, namanya si
ngan ucapan Maudy, kerja joget-joget ya
N LO M
*
i uang kas kepada teman-temannya khususnya, Devia
menjewer telinga Devian setelah l
k-enakan makan bakso d
udah capek aja. Lema
enarik telinga Devian tak perd
ian berusaha melepas jeweran
aik-baik ke lo! tapi emang dasarnya lo yang
lah ingin menampar mulut Devian ya
kas lo!" Devian mengangguk, dia tidak mungkin me
utus. "Iya, gue bayar! tap
ak
atau gak
nga lo putus!" s
dengan kegabutannya malah merekam kejadian itu, dan Edgar mem
u bajunya dan menyerahkan satu
asin seka
evian cukup kencang. "Gitu kek dari ta
telinganya yang terasa panas, akib
e." Devian menatap sebal ke arah teman-
si Maudy. Lo serius sama taruhan itu? ga
n singa betina itu akan tunduk sama
o menyahut menatap d
cara itu tak pernah nimbrung
aja sih
rang lo jadiin taruhan, gue yakin seratus persen
di pacar gue. Dan kalau nanti dia udah mulai cinta
." Edgar terta
i, Kenzo menyahut sebelum dia pergi da
a tuh
a Maudy,
bahunya acuh. "Kalau dia suka Maudy, ya bagus s
uga Maudy mau sama lo!" ledek Kev
*
l
apat tamparan. Apa salahnya? dia ba
nyanya lirih, dia mengusap
arah mamanya yang te
l
wa sial!" s
ersihin ruma
sud mamanya, kenapa dia marah
ir jatuh dari tangga. Kalau sampai an
jatuh tapi dia yang disa
tidak sengaja menumpahkan minyak di tangga. Waktu bini mau ambil pel udah kebur
Terus keadaan Maura
Maudy masuk kamar sana. Nanti bi
dapur aja barang bibi!" Maudy terseny
iris apa
hati. Bahkan orang tuanya tak mengijinkan Maudy makan di meja makan, se