Pernikahan Rahasia: Ajay dan Fatimah
tanya Aisyah pada Fatimah yang
isyah menopang dagunya dengan malas, "Semoga aja
itu, "Salah sendiri kenapa begadang? Kayaknya do'a
pasrah Aisyah dan menjatuh
inya, pemuda itu berada di depan sekali dan duduk di pojok k
m dan langsung mengalihkan perhatiannya kepada Aisyah yang frustasi. Namun, seseka
empuan pun pergi sembari membawa baju olahraga ke tempat khusus untuk mengga
pakaian, mereka pun langsung
masuk ke dalam barisan. Pemanasan pun dimulai untuk mengawali pembelajaran tersebut. S
iring, mengoper, dan juga menembak ke arah gawang.
ahkan. Ibu Beti memegang bola basket dan melemparnya ke ar
Jangan perdulikan bola yang masuk atau pun tidak, kalian cukup melempar dan berpindah tempat
eberapa dari mereka ada yang gagal dan ada pula memasukkannya de
melemparkan bolanya, namun bola itu mengenai tiang gawang dan kembali memantul t
u
kkan badannya dan mendapati Ajay yang sudah menangkap bola tersebut agar tidak mengenai dirinya. Semua sisw
gadis itu menundukkan
basket tersebut kepad
mbil bola tersebut dan berbalik men
atas dada. Tangannya diletakin kayak gini. Sudah itu kamu d
wang dan berputar-putar, hingga akhirnya bola itu pun masuk dengan sempurna. Fatimah bersorak
itu dia kembali berbaris ke belakang tepat di belakang Fatimah. Fatimah sedikit m
kas
asih," sombong Ajay dengan nada bercanda.
u teman-temannya yang sedang memasukkan bola ke dalam gawang. Gadis i
n adalah permainan bola kasti, ibu akan mengirimkan nama-na
a siswa. Aisyah mengalungkan tangannya pada tangan Fatimah, wajah gadis
mengelak, "Apaan
," puji Aisyah kepada Ajay, Fatimah yang mendengarnya pun diam-diam tersenyum. Ia akui
Fatimah mencoba mengalihkan topi
atimah yang pergi dari kejauh
mah," goda Diki menyenggol bahu pemuda itu. Ajay
timah. Dia itu alim, pemalu, idaman bangetlah pokoknya," p
ang beruntung,
?" sahut Diki saat me
ilang apa?" dusta Ajay
asa yakin bahwa pemuda itu mengatakan s
a kecil di sana. Pemuda itu menarik nafas
Mana Yang En
*
letih, lesuh, lemas, dan mengantuk. Ajay pun datang setelah be
ini, di kumpul hari ini!" s
?" tanya Lia Amelia mewak
bersorak senang. Ajay menggeleng-gelengkan kepalanya maklum, "Tapi tugas di kumpul hari ini
ah diberikan. Mereka pun saling memperingatkan satu sama lain dan kompak mengerjakan tugas te
h. Fatimah menatap sekelilingnya dengan t
u jodoh-jodohin juga silahkan, kita kan emang berjodoh,"
ang menghadapi gombalan maut yang Ajay berikan kepadanya. Fatimah membuka b
ambu