Hasrat Kakak Tiri
Tapi tak bisa... cinta itu begitu menyakitkan. Ia menghancurkan diriku yang sebenarnya lalu menancapkan tombak beran
*
dah 14 tahun sedang berdiri di depan cermin dengan seragam baru. Ia baru saja naik kelas dua SMP di salah sat
mbil mengintip dari balik pintu dengan sebelah kepalanya melongo
maja itu hanya menghela nafas, ia harus jadi anak baik. Di depan ce
engajaknya masuk ke dalam mobil. Ayahnya dan supir pribadinya, Pak Rahman menurunkan remaj
waris perusahaan Daddy. Rajin belajar dan jadi anak baik. I love you, my Babyboy," ujar Ayahny
ering sering di dengarnya ketika Ayahnya mengantar. Pintu mo
inginkan, saya yakin, dia anak baik," ujar
ngga. Kami tidak salah pilih
a itu di
. Tolong jangan pukulin lagi, Kak." tangis seorang anak
anak seumurannya yang kaki nya dipegang dengan sekali hent
ini aku gak dikasih uang sama mama kare
keras untuk melihat siapa yang datang. Anak laki laki yang dipandangi oleh lima orang anak laki laki lain dan satu anak
rnya berhenti tepat di depan si anak yang sedang meringkuk kesakitan. Dia melihat ke
?" dia bertanya
gi melihat anak laki laki yang meringkuk tadi. Dia b
pembohong d
pasti bayar minggu de
apa, karena pacar kamu Stella kemarin mengirimkan fotonya setengah telanjang padaku. Dan foto itu akan aku taro d
i itu ke Kak Bryan?" tanya anak itu denga
," jawab anak itu sambil tersenyum sinis. Anak laki laki itu hanya tertunduk dan tidak lagi bicara. Dia tau bahwa se
dari handphonenya juga." Bryan melangkah santai ke arah kela
y, lo ten
malah berbisik-bisik sambil mencuri pandang pada Bryan. Bryan selalu kelihatan tampan apapun keadaanya. Biarpun dalam keadaan marah, ia selalu bisa menarik perhatia banyak orang. Dua menit kemudian seorang anak laki laki dan sisw
jarnya sambil melipat tangan di depan Bryan.
ada yang gak bayar tar
lah dia gak bayar," semprot Bryan dengan kesal. Akhirnya Brian bu
aku kesal pagi-pagi. Daddy bilang a
ikut menanggapi. Meski ia tak mengertibenar apa yang dimaksudkan oleh Bry
mu tau si
tangannya ke udara dengan tatapan 'maksud lo'. Dengan tersenyum yang masih menggantung, Arya langsung keluar dari kelas Bryan menuju kelasnya di sebelah kelas Bryan. Mereka tidak
al sebagai taipan pemilik perusahan konstruksi, perkapalan hingga otomotif salah satu yang terbesar di Asia. Bahkan sang ayah dinobatkan sebagai orang terkaya ketiga di Asia setelah pemilik e commerce terbesar asal Tiongkok. Ayahnya Hans bukanlah keturunan Indonesia tapi dia telah
kakaknya yang selalu tersenyum dan banyak bicara walaupun sedang sakit. Alisha menderita talasemia, dia harus
rahat. Bryan keluar dari kelas dengan santai. Tiba di
Kita makan biar lo gak kepikiran
elera!" jawab
aja. Lo ju
n-temannya dengan wajah sekenanya. Tanpa ekspresi. Setelah selesai memesan makanan di kantin mereka duduk bertiga di sudut biasa m
salah mengira jika ia adalah remaja baik hati seperti malaikat. Memiliki wajah polos dan rupawan namun tak membuat per
n Arya. Arya mengangguk sambil tersenyum, Bryan bahkan
nikah lagi?"
al calon Ma
and I don't care!
kaln nikah sama Daddy
sama istri barunya!" Bryan membuang pandangannya ke arah lain. Beberapa siswi pere
wajar kalo dia nikah lagi," sahut Arya memberi
ma gitu aja!" suara
la cepat atau lambat cuma lo yang a
mua itu bukan aku, I am not an Alexander." Bry
Alexander dan Daddy lo adalah Hans Alexander, dan lo adalah Darsh Bryan Alexander. Lo adalah Alexander,
lah anak pertama dari tiga bersaudara. Anak dari pengusaha asal Solo, Surya Mahendra. Hingga kini baik Surya maupun Hans masih bekerja sama dengan baik. Rumah Arya sudah seperti ru
is," ujar Bryan lemah sambil menun
er. Dan setelah Kakek lo meninggal bukannya dia udah ninggalin wasia
much!" Bryan
nya banyak waktu. Dira udah balik jangan tunjukin muka sedih lo." Bryan pun langsu
e toilet. Belum sampai di pintu toilet laki laki, ia menden
u-satunya." suara anak perem
ng mendengar suara ribut-ribut itu lalu mendekat perlahan sambil mengintip dari balik tembok dekat toilet siswa laki laki. Ada tiga siswi meng
i saat dibully. Rambutnya dikepang dua dan dia tak mengangkat wajahn
1 ya, badannya kecil
an menyandarkan bahunya di tembok berdiri beberapa me
cantik sama sekali!" ujar Bryan menyindir lalu menatap kemud
h satu dari tiga siswi mencoba membela di
s geram. Ketiga lalu berpandangan dan tak l
nduk ketakutan. Bryan tidak mau ambil pusing, dia langsung membalikkan badan dan masuk ke toilet. Sekitar 5 menit di toilet Bryan ke
an hidung kecil yang lucu dengan rambut yang dikepang. Mata Bryan langsung
Bryan seolah tidak sadar, mata gadis itu menghipnotisnya.
ma gak suka perempuan kasar," uj
ggalkan Bryan di depan pintu toilet laki laki. Bryan tidak bicara dia cuma beng
udah terja