icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Hasrat Kakak Tiri

Hasrat Kakak Tiri

icon

Bab 1 Namaku ....

Jumlah Kata:2126    |    Dirilis Pada: 11/03/2024

Tapi tak bisa... cinta itu begitu menyakitkan. Ia menghancurkan diriku yang sebenarnya lalu menancapkan tombak beran

*

dah 14 tahun sedang berdiri di depan cermin dengan seragam baru. Ia baru saja naik kelas dua SMP di salah sat

mbil mengintip dari balik pintu dengan sebelah kepalanya melongo

maja itu hanya menghela nafas, ia harus jadi anak baik. Di depan ce

engajaknya masuk ke dalam mobil. Ayahnya dan supir pribadinya, Pak Rahman menurunkan remaj

waris perusahaan Daddy. Rajin belajar dan jadi anak baik. I love you, my Babyboy," ujar Ayahny

ering sering di dengarnya ketika Ayahnya mengantar. Pintu mo

inginkan, saya yakin, dia anak baik," ujar

ngga. Kami tidak salah pilih

a itu di

. Tolong jangan pukulin lagi, Kak." tangis seorang anak

anak seumurannya yang kaki nya dipegang dengan sekali hent

ini aku gak dikasih uang sama mama kare

keras untuk melihat siapa yang datang. Anak laki laki yang dipandangi oleh lima orang anak laki laki lain dan satu anak

rnya berhenti tepat di depan si anak yang sedang meringkuk kesakitan. Dia melihat ke

?" dia bertanya

gi melihat anak laki laki yang meringkuk tadi. Dia b

pembohong d

pasti bayar minggu de

apa, karena pacar kamu Stella kemarin mengirimkan fotonya setengah telanjang padaku. Dan foto itu akan aku taro d

i itu ke Kak Bryan?" tanya anak itu denga

," jawab anak itu sambil tersenyum sinis. Anak laki laki itu hanya tertunduk dan tidak lagi bicara. Dia tau bahwa se

dari handphonenya juga." Bryan melangkah santai ke arah kela

y, lo ten

malah berbisik-bisik sambil mencuri pandang pada Bryan. Bryan selalu kelihatan tampan apapun keadaanya. Biarpun dalam keadaan marah, ia selalu bisa menarik perhatia banyak orang. Dua menit kemudian seorang anak laki laki dan sisw

jarnya sambil melipat tangan di depan Bryan.

ada yang gak bayar tar

lah dia gak bayar," semprot Bryan dengan kesal. Akhirnya Brian bu

aku kesal pagi-pagi. Daddy bilang a

ikut menanggapi. Meski ia tak mengertibenar apa yang dimaksudkan oleh Bry

mu tau si

tangannya ke udara dengan tatapan 'maksud lo'. Dengan tersenyum yang masih menggantung, Arya langsung keluar dari kelas Bryan menuju kelasnya di sebelah kelas Bryan. Mereka tidak

al sebagai taipan pemilik perusahan konstruksi, perkapalan hingga otomotif salah satu yang terbesar di Asia. Bahkan sang ayah dinobatkan sebagai orang terkaya ketiga di Asia setelah pemilik e commerce terbesar asal Tiongkok. Ayahnya Hans bukanlah keturunan Indonesia tapi dia telah

kakaknya yang selalu tersenyum dan banyak bicara walaupun sedang sakit. Alisha menderita talasemia, dia harus

rahat. Bryan keluar dari kelas dengan santai. Tiba di

Kita makan biar lo gak kepikiran

elera!" jawab

aja. Lo ju

n-temannya dengan wajah sekenanya. Tanpa ekspresi. Setelah selesai memesan makanan di kantin mereka duduk bertiga di sudut biasa m

salah mengira jika ia adalah remaja baik hati seperti malaikat. Memiliki wajah polos dan rupawan namun tak membuat per

n Arya. Arya mengangguk sambil tersenyum, Bryan bahkan

nikah lagi?"

al calon Ma

and I don't care!

kaln nikah sama Daddy

sama istri barunya!" Bryan membuang pandangannya ke arah lain. Beberapa siswi pere

wajar kalo dia nikah lagi," sahut Arya memberi

ma gitu aja!" suara

la cepat atau lambat cuma lo yang a

mua itu bukan aku, I am not an Alexander." Bry

Alexander dan Daddy lo adalah Hans Alexander, dan lo adalah Darsh Bryan Alexander. Lo adalah Alexander,

lah anak pertama dari tiga bersaudara. Anak dari pengusaha asal Solo, Surya Mahendra. Hingga kini baik Surya maupun Hans masih bekerja sama dengan baik. Rumah Arya sudah seperti ru

is," ujar Bryan lemah sambil menun

er. Dan setelah Kakek lo meninggal bukannya dia udah ninggalin wasia

much!" Bryan

nya banyak waktu. Dira udah balik jangan tunjukin muka sedih lo." Bryan pun langsu

e toilet. Belum sampai di pintu toilet laki laki, ia menden

u-satunya." suara anak perem

ng mendengar suara ribut-ribut itu lalu mendekat perlahan sambil mengintip dari balik tembok dekat toilet siswa laki laki. Ada tiga siswi meng

i saat dibully. Rambutnya dikepang dua dan dia tak mengangkat wajahn

1 ya, badannya kecil

an menyandarkan bahunya di tembok berdiri beberapa me

cantik sama sekali!" ujar Bryan menyindir lalu menatap kemud

h satu dari tiga siswi mencoba membela di

s geram. Ketiga lalu berpandangan dan tak l

nduk ketakutan. Bryan tidak mau ambil pusing, dia langsung membalikkan badan dan masuk ke toilet. Sekitar 5 menit di toilet Bryan ke

an hidung kecil yang lucu dengan rambut yang dikepang. Mata Bryan langsung

Bryan seolah tidak sadar, mata gadis itu menghipnotisnya.

ma gak suka perempuan kasar," uj

ggalkan Bryan di depan pintu toilet laki laki. Bryan tidak bicara dia cuma beng

udah terja

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Namaku ....2 Bab 2 Pertemuan Pertama3 Bab 3 Seharusnya Bukan Kamu4 Bab 4 Forbidden Love5 Bab 5 Pernikahan6 Bab 6 Cinta Lama Tak Pernah Mati7 Bab 7 Heartbreaker8 Bab 8 Membujuk9 Bab 9 Farewell10 Bab 10 Player And His Buddy11 Bab 11 180 Derajat12 Bab 12 Tak Menyesal13 Bab 13 Bertemu Sang Calon Alpha14 Bab 14 Bukan Perang Terakhir15 Bab 15 Janji Lama16 Bab 16 Sang Penjaga17 Bab 17 Kencan Semalam18 Bab 18 Berita Duka19 Bab 19 Janji20 Bab 20 Bukan Kencan Biasa21 Bab 21 Pulang22 Bab 22 Melepas Rindu23 Bab 23 Cinta Pertama24 Bab 24 ANNA25 Bab 25 CEO Baru26 Bab 26 Pertemuan Pertama ... Lagi 27 Bab 27 Orang Kaya Sombong28 Bab 28 Membekas Di Kulit, Membekas Di Jiwa29 Bab 29 Dia 30 Bab 30 Asisten Pribadi Baru31 Bab 31 Kebencian32 Bab 32 Kesempatan Kedua33 Bab 33 Hadiah Misterius34 Bab 34 Mendekat35 Bab 35 Dewa Arya36 Bab 36 Hutang Penjelasan37 Bab 37 Makan Malam Natal Pertama38 Bab 38 More First Kisses39 Bab 39 Bukan Arya Yang Dulu40 Bab 40 Tidak Akan Kembali41 Bab 41 Negosiasi Cinta42 Bab 42 Rencana Perjodohan Arya43 Bab 43 Rasa Yang Hilang44 Bab 44 Tempting45 Bab 45 I Do (Not) Love You46 Bab 46 I'm Sorry, No... I'm Not Sorry47 Bab 47 Saat Melihatmu Lagi48 Bab 48 Weekend Pertama Berdua49 Bab 49 Are You a Dream No...50 Bab 50 Dokter Hewan Kesayangan51 Bab 51 Darah Daging Yang Hilang52 Bab 52 Kejutan Di Akhir Ujian53 Bab 53 Mimpi Buruk54 Bab 54 Sakit...55 Bab 55 Cemburu56 Bab 56 Dia Sempurna57 Bab 57 Datanglah Bersamaku58 Bab 58 Liburan oh Liburan59 Bab 59 Please, Stay Off!60 Bab 60 Rencana dan Konfrontasi61 Bab 61 BOOM-merang62 Bab 62 Masa Lalu Yang Mengintai63 Bab 63 Tantrum64 Bab 64 Kejutan Lamaran65 Bab 65 Dewa Atau Iblis 66 Bab 66 Mencari Sekutu67 Bab 67 Milikku68 Bab 68 Dilamar69 Bab 69 Benarkah Aku Mengenalmu 70 Bab 70 Makan Malam Untuk Mily71 Bab 71 Happy Birthday Arya72 Bab 72 Aku Dalam Hatimu73 Bab 73 Pulanglah bersamaku74 Bab 74 Terpana75 Bab 75 Perjanjian Yang Tak Menguntungkan76 Bab 76 Kenyataan Yang Menyakitkan77 Bab 77 Aku Tak Bisa78 Bab 78 I'm Not A Fuck Boy79 Bab 79 Mendiamkan Kekasih80 Bab 80 Rindu Yang Terikat81 Bab 81 Pernikahan82 Bab 82 New Chapter 83 Bab 83 Sebuah Rencana84 Bab 84 Pengantin Yang Kabur85 Bab 85 Melupakan Si Duo Player86 Bab 86 Kucing Nakal87 Bab 87 Pengakuan Nisa88 Bab 88 Jangan Tinggalkan Aku89 Bab 89 Setelah Mabuk90 Bab 90 Hukuman91 Bab 91 Menjahili Bryan92 Bab 92 Konsekuensi Dari Pilihan93 Bab 93 Biar... Kita Lupakan Dulu (++)94 Bab 94 Kamu Bukan Untukku95 Bab 95 Tantangan Bukan Taruhan96 Bab 96 Lamaran Arya97 Bab 97 Kesatria Berzirah98 Bab 98 Pandangan Pertama Juan99 Bab 99 Dari Dalam Hati, Dari Dalam Jiwa100 Bab 100 Letupan Cinta