SRTJC
h kebanyakan murid. Di karenakan mereka harus memakai seragam
itu terus saja berteriak, dari arah dapur sembari berge
n, di tangannya terdapat satu gulung kaos kaki berwarna putih. Dia seger
terulur mengambil kaos kaki dan mata menyipit, mengintimi
ulai kehilan
up di hatinya dengan cara bersiul ringan. Tangannya merogoh sa
um." Julian segera berpamitan karena merasa ngeri, melihat pe
ih dari tiga, kerah belakang pakaiannya terasa dit
opi punya kakak loh ini, mana coba." Cal
ang adik yang baik hati serta budiman, aku harus selalu bersedia untuk mencarikan barang-ba
a nggak akan teriak dan minta kamu buat ngembaliin, dasar bocah!" geram Calista sembari menjewer telinga sang a
gaimanapun juga, usil adalah s
hkan, tetapi tidak berniat untuk melepas capitan di telingan
hatan beda ya! hayo, Kakak pasti berdandan pagi ini dan mau tampil beda di
melotot tajam, tetapi melepaskan ca
ang dapur beserta isinya dan Julian, di kedua tangannya kini telah
endiri. "Apa bercandaanku barusan keterlaluan ya? Kakak pasti marah sekarang,
sta justru sibuk memakai kaos kaki serta dasi dengan gerakan secepat kilat, dia kini duduk di
agi ini barang berharga, dan nanti bisa-bisa aku berdiri sendiri di tepi lapangan. Kan nggak elit. Ak
dik tiba-tiba menyambar satu kaos kakinya
ikiran yang
ta sembari menaiki sepeda. Laki-laki itu tersenyum dan seg
engagetkan
kereta kencan
ketika melihat ekspresi
?" tanya Calista dengan kepala menoleh sana-sini
i untuk terus mengerjai sahabatnya itu, lagipula mereka harus terburu-buru. Ia segera menarik
ng mulai ramai oleh para pejalan kaki hingga kendaraan transportasi, hingga
sebuah toko yang khusus
eranjang bawaannya, dan membe
puluh biji. Sama itu ... aku mau
yodorkan uang hasil penjualan minggu lalu, dan kembali memesan seperti biasa.
beri hormat layaknya tengah upacara. Menerima uang dan meny
r Calista ke tempat lain
Segera memarkir sepeda dengan benar dan merekapun ber
k di tepi lapangan karena ti
*
a tela
irahat dengan berbagai kegiatan. Seperti nongkrong di tepi la
juga bentakan dari beberapa siswi, diiringi tawa sinis dan terk
nak baru tapi be
aja biar nggak
suka sama si
gaet dengan dandanan menor kayak
r gue kasih lihat sama ini
hah
ya kurang keliatan warnany
n itu dengan ponselnya. Sesekali menggeleng dan mengeluh, "Ini adalah tindakan ya
ta. Awalnya mereka berdua hendak membeli es tebu yang ada di
itu si korban." Calista berusaha menepis cekalan itu dan berucap seola
lah untuk terus bernalar dengan gadis it
gangguk yak
dan berteriak sembari berkacak pinggang, seperti sosok ibu kost-an yang seda
g dalam kegiatan mem-bully, segera terdiam dan bahkan mereka sem
gingat nasib sial yang diterimanya setiap kali mencoba untuk m
erkenal sadis seantero sekolah, memiliki perasa
tak pernah melakukan hal-hal yang ekstr
a di sini?" tanya salah satu anggota
an dari muka bumi ini. Hah
enggeleng geli melihat
*
wasan perumahan elit yang mem
ukan luka di tubuh masing-masing, menaburkan obat bubuk
ahit. "Gila! Tidak kusangka menggunakan alat telep
erbagai obat sebelumnya, atau kita pasti ak
g telinga kelinci di atas kepalanya, mengangkat tangan dan berkata, "Cukup! Berhenti mengeluh dan seb
keempatnya. Usai berbicara, tiga lainnya hanya mengangguk patuh dan mulai bermedit
ka merasakan sensasi segar di dalam tubuhnya, mengam
serigala biru, hanya melirik sekilas ke
erlahan
adis kelinci kembali dengan wajah b
a rekan bertanya
berada di sebuah daerah terpencil yang cukup jauh dari sini, say
a." Salah satu pria mena
sebelum menjawab, "Itu
ehh
*