icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Satu Malam Dengan CEO Tampan

Satu Malam Dengan CEO Tampan

icon

Bab 1 Percintaan Semalam

Jumlah Kata:1531    |    Dirilis Pada: 27/02/2024

n yang baru saja didatanginya. hana menarik nafas panjang, dia langsung menuju ke arah lift. hana berjalan lurus, tanpa

i

afas panjang. Setiap tarikan nafasnya terasa sama sekali

makin kencang. Hana berusaha menghilangkan rasa sesak di dadanya, berusaha memudarkan air mata yang terasa hendak menyelinap keluar d

Gaun hitam tujuh per delapan yang dikenakan Hana membalut tubuh tinggi semampainya. Hana tampak anggun dalam b

skannya kuat. Di dalam hati, hana merasa sedikit ber

i

anya setiap langkah akan sangat sulit baginya. hana menguatkan diri. Dia melan

nkan peran itu. Kalau saja Hana menuruti keinginan hatinya, dia mungki

an takut menyerang dirinya, 'Haruskah aku masuk ke dalam sana?' Hana bertanya-ta

n bocah kecil berusia 3,5 tahun itu. Bocah yang sekarang tak berdaya menunggunya. Ha

tadi. Hana berhenti tepat di depan kamar itu. Dia menarik nafas pan

sanya ia berlari dari sana. Tapi tidak, tentu saja dia tidak boleh lari. Ha

menyusuri sebuah sosok yang ada di hadapannya dari kaki hingga mata bertemu mata

habatnya bekerja. Wajah rupawan lelaki itu memang tersenyum

ot matanya yang tajam dengan bola mata berwarna hazel itu seharusnya bisa membuat setiap wanita yang melihatnya

mm

ang tegang. Dia mengangguk pelan. Tanpa menunggu, Hana melangkah menjejakkan kakinya di kamar

tengah ruangan. "Duduklah," ucapnya sambil ter

ku--" Lelaki itu bertanya sambil mengulurkan

kukan saja apa yang sudah kita sepakati." Hana memotong ucapan Devan,

ya mengusap rahang kokoh miliknya. Dev

tika Devan sudah berjarak hanya beberapa jengkal dari Hana, lelaki itu menghenti

ntik dengan mata sayu dan bulu mata yang lentik menatap ke arahnya, perlahan p

laki itu mendekatkan wajahnya. Sekarang d

arah wajah Hana memperhatikan raut mukanya yang mulai tegang, De

umnya, ciuman yang hanya menempel di bibir Hana. Devan sengaja

embali, dia melumat bibir itu, satu tangannya ia lingkarkan kebelakang t

u bertambah dalam, tubuh Hana tak mampu lagi menolaknya. Devan terus saja melumat bibir Hana Hingga wanita itu membuka sedikit mulutnya, l

hhh

arnya. Pikiran dan hatinya menolak, namun hasrat di dalam dirinya sebagai seorang

makin bersemangat. Dia memperdalam ciumannya, hingga

berlangsung lama. Lelaki itu sudah menciumnya kembali dan melumat bibir itu dengan penuh gairah. Bibir tipis lelaki itu

..

yang dikenakan Hana. Dia meremas bahkan memainkan puncak milik Hana, wanita menengadahkan kepalanya ke atas, perl

apannya. Tubuh polos Hana dengan lekukan tubuhnya yang b

njang tanpa melepas pangutannya. Devan dengan pelan menidurkan Hana. Setelahnya, Devan dengan begitu bersemangat melepas

ar ke seluruh tubuhnya. Bibir Devan lalu turun kearah bukit kembar milik hana memainkan, bibir lelaki itu dengan buas mel

kemudian ia pun bermain-main disana membuat Shana merasa tak berdaya. Hana merasa malu dan

memalingkan wajahnya saat tanpa sengaja ia melihat pusaka milik Devan yang sudah menjulang tinggi

na. Ia memaju mundurkan pusakanya dengan ritme pelan namun perlah

iam saja tanpa membalasnya, hana hanya berusaha mengatur nafa

ini berada di sampingnya. Devan menutupi tubuh Hana dengan selimut dan mulai me

aki itu sedang mengenakan pakaiannya. Devan memang baru saja selesai mandi. H

kkan cek sejumlah yang kau inginkan di atas meja. Maaf aku harus pergi karena pa

tengah menangis tanpa suara. Air mata bergulir di pipinya ket

pun segera keluar dari kamar hotel tersebu

Haha yakin kalau Devan sudah pergi. Perlahan Hana bangun, ia me

gumamnya lirih sambil menatap nomin

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Percintaan Semalam2 Bab 2 Teringat Masalalu3 Bab 3 Semua Demi Kendra 4 Bab 4 Tawaran Kerja5 Bab 5 Perlu berpikir6 Bab 6 Bujuk Rayu Aline7 Bab 7 Wawancara Kerja8 Bab 8 Prasangka Buruk Devan9 Bab 9 Mengingatnya 10 Bab 10 Rasa Bersalah Aline 11 Bab 11 Panggilan Kerja12 Bab 12 Diterima Kerja13 Bab 13 Bos Mesum14 Bab 14 Bos mesum part 215 Bab 15 Bertemu Kembali16 Bab 16 Waspada17 Bab 17 Bisnis Keluar Kota18 Bab 18 Kegelisahan Devan19 Bab 19 Peringatan Aline20 Bab 20 Memergoki bos dan sekertaris 21 Bab 21 Godaan Selfie22 Bab 22 Ajakan Makan Malam23 Bab 23 Bertemu Devan24 Bab 24 Rencana Busuk Dion25 Bab 25 Tak ingin terjadi sesuatu26 Bab 26 Hana Jadi Agresif27 Bab 27 Kembali Sadar28 Bab 28 Telah berburuk sangka29 Bab 29 Ternyata Dia Baik30 Bab 30 Mengikuti Aline31 Bab 31 Mengantar Hana32 Bab 32 Perjodohan 33 Bab 33 Masalalu Devan34 Bab 34 Jenna Agresif 35 Bab 35 Sudah Dewasa36 Bab 36 Selingkuh37 Bab 37 Ingin Berhenti Kerja38 Bab 38 Demi Devan Dan Hana39 Bab 39 Punya Suami40 Bab 40 Janda Anak Satu41 Bab 41 Mawar putih42 Bab 42 Jagoan Kecil43 Bab 43 Butuh sosok Ayah44 Bab 44 Bertemu Bu Ros45 Bab 45 Kebenaran Yang Terkuak46 Bab 46 Kekesalan Maya 47 Bab 47 Hanya seorang Janda48 Bab 48 Harus gerak cepat49 Bab 49 Jangan Bahas Itu50 Bab 50 Kedatangan Diva51 Bab 51 Pendekatan 52 Bab 52 Kekecewaan Aline 53 Bab 53 Memenuhi undangan54 Bab 54 Janji tidak Nakal 55 Bab 55 Ingatan tentang Alm suami 56 Bab 56 Menikmati Senja Bersama57 Bab 57 Ancaman Maya 58 Bab 58 Perasaan Ravi59 Bab 59 Kemarahan Hana 60 Bab 60 Permintaan maaf61 Bab 61 Jauhi Hana 62 Bab 62 Tawaran untuk Hana63 Bab 63 Ingin tahu64 Bab 64 Akal licik Ravi65 Bab 65 Demi tanda tangan 66 Bab 66 Membuntuti Hana 67 Bab 67 Kantor Baru Hana 68 Bab 68 Mainan dari Devan 69 Bab 69 Sulit Menyadarkan Hana70 Bab 70 Panik71 Bab 71 Menuruti Ego 72 Bab 72 Menemukan Kendra73 Bab 73 Janji tidak nakal74 Bab 74 Hanya Mampir75 Bab 75 Tidak berharap