icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Satu Malam Dengan CEO Tampan

Bab 2 Teringat Masalalu

Jumlah Kata:1205    |    Dirilis Pada: 27/02/2024

a, pandangan matanya kosong dengan memegang cek di tang

ir mata, wanita itu mengusap kasar pipinya untuk menghapus jejak air mata yang baru s

lam lamunannya untuk sesaat, pandangan matanya kemu

ngannya, air matanya luruh begitu saja tanpa

yang tak bersemangat Hana lalu berjalan ke arah kamar mandi

gakkan kepalanya, membiarkan air itu terus membasahi wajahnya. mungkin dengan begitu dia bisa meredakan se

akin ia mengingat kejadian itu, semakin ia menangis, Hana menggosok-gosok lengannya dengan kencang

melakukan itu dengan lelaki lain, aku merasa jijik dengan tubuh ini, tubuh ini suda

berteriak mel

ngan kasar, seolah ia membersihkan diri dari kotoran yang sulit sekali h

bahnya seperti wanita malam, menjual

ini wanita itu memukul-mukul dadanya sendiri

rasa kesal dan sesak dalam dadanya. Hana melipat kedua kakinya dan memeluk kakinya sambil terus menangis

matanya, dan bergegas membersihkan diri, setelah selesai, wanita itu mematikan sho

rapikan dirinya, Hana melihat kembali cek yang tadi dia dapatkan, lalu berjalan keluar dari kamar hotel itu. seb

menemui anaknya, pasti bocah kecil itu

mencairkan cek yang telah ia dapatkan, setelah semua uang masuk kedala

balinya kejadian tadi malam, sungguh di tak percaya nekad melakukan ini, saat Hana asyik dengan lamunannya, taksi yang

ek

duduk di samping anaknya, begitupun dengan Aline, wanita itu l

era masuk dan menutup pintu itu, ber

menemaninya, maafkan aku yang ikut melibatkanmu dalam ma

anita itu kini tengah mengusap wajah anak

melihat ke arah Hana, Hana mengalihkan pandangannya m

adis itu untuk keluar dari kamar, Hana tak ing

naknya, Aline berdiri di samping Hana menunggu wanita itu untu

mencairkannya tadi, sebelum aku kesini,"

gan mata Hana mulai sayu dan berembun butiran air mata jatuh begitu saja, Aline yan

ku telah menjual diriku hanya demi uang Aline." Air mata pun mula

enghibur sahabatnya, ia sangat tau bagaimana perasaannya Hana saat

mi anakmu, kau terpaksa melakukannya dan ini semua bukan mau

ttt

nyi, ia segera men

lo p

rapa dan kau terlambat hari ini." Devan mengingatkan Aline a

erluan yang tak bisa saya tingg

setelah panggilan dari Devan berakhir, lelaki it

isa berlama-lama disini, aku

kkan kepalanya

kan aku tak bisa lama menemanimu, tapi aku janji setela

Hana sendiri di sana, namun ia pun tak bi

terima kasih kau sudah membantuku, dan selalu

pergi dulu," ujar Aline sambil tersenyum dan pergi meninggalkan Hana seor

iskan nafasnya sambil kembali duduk, Han

ang sangat berbahaya yang bisa mengancam jiwanya. Hana tidak ingin lagi kehilangan orang ya

uaminya, senyum dan canda tawa itu selalu terukir dalam kehid

Hana mengingat kembali masa-masa dimana ia menj

ukanya, ia melihat foto suaminy

aku, mungkin aku tak akan mengalami ini." Air

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Percintaan Semalam2 Bab 2 Teringat Masalalu3 Bab 3 Semua Demi Kendra 4 Bab 4 Tawaran Kerja5 Bab 5 Perlu berpikir6 Bab 6 Bujuk Rayu Aline7 Bab 7 Wawancara Kerja8 Bab 8 Prasangka Buruk Devan9 Bab 9 Mengingatnya 10 Bab 10 Rasa Bersalah Aline 11 Bab 11 Panggilan Kerja12 Bab 12 Diterima Kerja13 Bab 13 Bos Mesum14 Bab 14 Bos mesum part 215 Bab 15 Bertemu Kembali16 Bab 16 Waspada17 Bab 17 Bisnis Keluar Kota18 Bab 18 Kegelisahan Devan19 Bab 19 Peringatan Aline20 Bab 20 Memergoki bos dan sekertaris 21 Bab 21 Godaan Selfie22 Bab 22 Ajakan Makan Malam23 Bab 23 Bertemu Devan24 Bab 24 Rencana Busuk Dion25 Bab 25 Tak ingin terjadi sesuatu26 Bab 26 Hana Jadi Agresif27 Bab 27 Kembali Sadar28 Bab 28 Telah berburuk sangka29 Bab 29 Ternyata Dia Baik30 Bab 30 Mengikuti Aline31 Bab 31 Mengantar Hana32 Bab 32 Perjodohan 33 Bab 33 Masalalu Devan34 Bab 34 Jenna Agresif 35 Bab 35 Sudah Dewasa36 Bab 36 Selingkuh37 Bab 37 Ingin Berhenti Kerja38 Bab 38 Demi Devan Dan Hana39 Bab 39 Punya Suami40 Bab 40 Janda Anak Satu41 Bab 41 Mawar putih42 Bab 42 Jagoan Kecil43 Bab 43 Butuh sosok Ayah44 Bab 44 Bertemu Bu Ros45 Bab 45 Kebenaran Yang Terkuak46 Bab 46 Kekesalan Maya 47 Bab 47 Hanya seorang Janda48 Bab 48 Harus gerak cepat49 Bab 49 Jangan Bahas Itu50 Bab 50 Kedatangan Diva51 Bab 51 Pendekatan 52 Bab 52 Kekecewaan Aline 53 Bab 53 Memenuhi undangan54 Bab 54 Janji tidak Nakal 55 Bab 55 Ingatan tentang Alm suami 56 Bab 56 Menikmati Senja Bersama57 Bab 57 Ancaman Maya 58 Bab 58 Perasaan Ravi59 Bab 59 Kemarahan Hana 60 Bab 60 Permintaan maaf61 Bab 61 Jauhi Hana 62 Bab 62 Tawaran untuk Hana63 Bab 63 Ingin tahu64 Bab 64 Akal licik Ravi65 Bab 65 Demi tanda tangan 66 Bab 66 Membuntuti Hana 67 Bab 67 Kantor Baru Hana 68 Bab 68 Mainan dari Devan 69 Bab 69 Sulit Menyadarkan Hana70 Bab 70 Panik71 Bab 71 Menuruti Ego 72 Bab 72 Menemukan Kendra73 Bab 73 Janji tidak nakal74 Bab 74 Hanya Mampir75 Bab 75 Tidak berharap76 Bab 76 Undangan Makan malam77 Bab 77 Mendekati Hana78 Bab 78 Aline Berbohong79 Bab 79 Bad mood 80 Bab 80 Tidak salah81 Bab 81 Ke rumah Aline82 Bab 82 Kedatangan Devan83 Bab 83 Mengadu84 Bab 84 Salting85 Bab 85 Menyusun Rencana86 Bab 86 Bersekongkol87 Bab 87 Harus jujur atau tidak 88 Bab 88 Ajakan Ravi89 Bab 89 Club malam90 Bab 90 Mengungkap rencana Ravi91 Bab 91 Menghibur Aline92 Bab 92 Kecaman Mama Devan93 Bab 93 Proyek baru94 Bab 94 Rapat Dewan Direksi95 Bab 95 Berita Tentang Devan96 Bab 96 Memutuskan Datang97 Bab 97 Belajar Mandiri98 Bab 98 Berpikir99 Bab 99 Menyadari adanya cinta100 Bab 100 Pengunduran diri