icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Satu Malam Dengan CEO Tampan

Bab 3 Semua Demi Kendra

Jumlah Kata:1145    |    Dirilis Pada: 27/02/2024

uruk yang menimpa dirinya, air matanya tak ma

as Hana hanya melihat dari bayangan matanya, ia lalu mengusa

okter itu tersenyum ke arah Hana lalu masuk ke

dian masuk mengikuti dokter kedalam ruang rawat putranya. Ia berusaha sekuat tenaga menyem

kan saja apa yang di lakukan oleh dokter. Sedangkan suster yang ada di sampingnya mencatat

saya ada kabar baik untuk ibu, kita mendapatkan pendonor untuk anak ibu, jadi saya saran

ah terbaring lemah, lalu wanita itu kembali

uk anak saya, Dok, saya s

mengurus biaya keseluruhannya, jika sudah siap maka hari ini ki

g siapkan ruan

ik

ar sang dokter sambil berjalan

anaknya, air matanya kembali mengalir, merasakan kesedihan yang teramat

l, bahkan masih terlalu lem

memanggil mamanya dengan suaranya

itu tersenyum pada Hana sambil melambaikan tangannya, Han

mbuh untuk mama, Kendra janji akan baik-baik saja setelah ini, dan tak akan menyusahkan ma

sambil memeluk anaknya, menyatukan keningnya dengan kening Kendr

a dan menarik nafas, ia mengusap r

-baik saja dan kita akan bermain bersama-sama lagi di ta

ngkingnya lalu mengaitkannya pada tangan sang mama, "Janji.

at menelvon mereka, Biar bagaimanapun Hana harus

ebentar, mama mau televon eyang." Anak kec

knya dan keluar dari ruangan itu, ia

mau kasih tau kalau Kendra

ntukmu." Dengan emosi papa Hana berkata seperti itu, Papa Hana begitu tega bahkan dia tidak memikirkan Bagaimana perasaan anaknya saat

ra kasar padanya, air matanya langsung jatuh

i padamu, kau bukan anakku lagi setelah kau memutuskan untuk menentan

duk lemah di kursi membungkukkan badannya lalu menutupi wajahnya denga

k pergi bersama orang yang ia sayangi, mereka berdua memutuska

berdua karna Hana bukan terlahir sebagai anak orang kaya, Han

depan keluarga besar sang suami,

na untuk melanjutkan pendidikannya terlebih dahulu kala itu, barulah dia boleh menikah, namun Hana b

akan menerima pernikahan kalian, kau bukan anakku lagi, pergi dari sini." papa Hana mendorong

g tangan Hana, lalu mereka memutuskan untuk hidup send

galami kecelakaan dan meninggal dunia meninggalkan mereka untuk sel

matanya kali ini, pedih sakit yang ia rasakan kala mengingat i

embayar semuanya, agar anaknya bisa segera di operasi, ia pun segera ban

antulan dirinya di cermin, wajah sembabnya terlihat begitu jelas

pus jejak air matanya, ia melihat ke arah kaca, mulai mera

ruang administrasi, sesampainya disana Hana lalu menanyakan total

a di depan ruangan anaknya ia menarik nafas panjang lalu menghembuskannya berusaha menyembunyikan

yang ada di samping ranjang putranya lalu duduk disana sambil melihat dan

n yang terbaik untukmu." Hana lalu mende

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Percintaan Semalam2 Bab 2 Teringat Masalalu3 Bab 3 Semua Demi Kendra 4 Bab 4 Tawaran Kerja5 Bab 5 Perlu berpikir6 Bab 6 Bujuk Rayu Aline7 Bab 7 Wawancara Kerja8 Bab 8 Prasangka Buruk Devan9 Bab 9 Mengingatnya 10 Bab 10 Rasa Bersalah Aline 11 Bab 11 Panggilan Kerja12 Bab 12 Diterima Kerja13 Bab 13 Bos Mesum14 Bab 14 Bos mesum part 215 Bab 15 Bertemu Kembali16 Bab 16 Waspada17 Bab 17 Bisnis Keluar Kota18 Bab 18 Kegelisahan Devan19 Bab 19 Peringatan Aline20 Bab 20 Memergoki bos dan sekertaris 21 Bab 21 Godaan Selfie22 Bab 22 Ajakan Makan Malam23 Bab 23 Bertemu Devan24 Bab 24 Rencana Busuk Dion25 Bab 25 Tak ingin terjadi sesuatu26 Bab 26 Hana Jadi Agresif27 Bab 27 Kembali Sadar28 Bab 28 Telah berburuk sangka29 Bab 29 Ternyata Dia Baik30 Bab 30 Mengikuti Aline31 Bab 31 Mengantar Hana32 Bab 32 Perjodohan 33 Bab 33 Masalalu Devan34 Bab 34 Jenna Agresif 35 Bab 35 Sudah Dewasa36 Bab 36 Selingkuh37 Bab 37 Ingin Berhenti Kerja38 Bab 38 Demi Devan Dan Hana39 Bab 39 Punya Suami40 Bab 40 Janda Anak Satu41 Bab 41 Mawar putih42 Bab 42 Jagoan Kecil43 Bab 43 Butuh sosok Ayah44 Bab 44 Bertemu Bu Ros45 Bab 45 Kebenaran Yang Terkuak46 Bab 46 Kekesalan Maya 47 Bab 47 Hanya seorang Janda48 Bab 48 Harus gerak cepat49 Bab 49 Jangan Bahas Itu50 Bab 50 Kedatangan Diva51 Bab 51 Pendekatan 52 Bab 52 Kekecewaan Aline 53 Bab 53 Memenuhi undangan54 Bab 54 Janji tidak Nakal 55 Bab 55 Ingatan tentang Alm suami 56 Bab 56 Menikmati Senja Bersama57 Bab 57 Ancaman Maya 58 Bab 58 Perasaan Ravi59 Bab 59 Kemarahan Hana 60 Bab 60 Permintaan maaf61 Bab 61 Jauhi Hana 62 Bab 62 Tawaran untuk Hana63 Bab 63 Ingin tahu64 Bab 64 Akal licik Ravi65 Bab 65 Demi tanda tangan 66 Bab 66 Membuntuti Hana 67 Bab 67 Kantor Baru Hana 68 Bab 68 Mainan dari Devan 69 Bab 69 Sulit Menyadarkan Hana70 Bab 70 Panik71 Bab 71 Menuruti Ego 72 Bab 72 Menemukan Kendra73 Bab 73 Janji tidak nakal74 Bab 74 Hanya Mampir75 Bab 75 Tidak berharap76 Bab 76 Undangan Makan malam77 Bab 77 Mendekati Hana78 Bab 78 Aline Berbohong79 Bab 79 Bad mood 80 Bab 80 Tidak salah81 Bab 81 Ke rumah Aline82 Bab 82 Kedatangan Devan83 Bab 83 Mengadu84 Bab 84 Salting85 Bab 85 Menyusun Rencana86 Bab 86 Bersekongkol87 Bab 87 Harus jujur atau tidak 88 Bab 88 Ajakan Ravi89 Bab 89 Club malam90 Bab 90 Mengungkap rencana Ravi91 Bab 91 Menghibur Aline92 Bab 92 Kecaman Mama Devan93 Bab 93 Proyek baru94 Bab 94 Rapat Dewan Direksi95 Bab 95 Berita Tentang Devan96 Bab 96 Memutuskan Datang97 Bab 97 Belajar Mandiri98 Bab 98 Berpikir99 Bab 99 Menyadari adanya cinta100 Bab 100 Pengunduran diri