icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Harga Diri Seorang Suami

Bab 4 Penghinaan

Jumlah Kata:1057    |    Dirilis Pada: 26/02/2024

an memantapkan hatinya untuk mem

wan mengucapkan salam se

tikan obrolan mereka kala meliha

lum?" Anggun bertanya dengan angkuh

rtanyaan beruntun dari sang istri. Dia lantas mene

kopi, Dek. Aku hau

tas tersenyum mengejek kala me

Mau kopi?" u

. "Tolong, ya. Aku capek sekali

a kaki kamu masih lengkap, kan? Masi

wan bertanya dengan

**l sih?" Bu Ika ikut m

erdesir. Darahnya seolah mendidih kala mendengar ka

i dong. Jangan bisanya cuman main surah suruh aja. Emang

nya numpang hidup sama istri. Enggak ada h

arga diri? Harga dirinya udah dibawa mati tuh sama si tua bangka menyebalkan

gun dan bu Ika. Darahnya benar-benar mendidi

pun juga, ibuku adalah ibu kamu juga. Dia

lakukan gaya hormat seperti sa

ihormati!" Anggun semakin meledek Gunawan dengan m

ha untuk tetap menahan amarahnya. Dia segera berlalu dari sana dan tak menghiraukan kedua wa

rsama dengan sang istri. Tapi baru saja dia

u ikutan makan bareng sama kita?"

eja makan ini nggak menerima lelaki pengangguran

gambil piring dan menyendokkan nasi ke atasnya. Saat akan mengambi

kai ikan." Perempuan itu berkata sambil mene

an pakai ikan." Anggun juga ikut-ikutan menghin

rlalu dari ruang makan. Dia berusaha menikmati segala perih dan hinaan yang diberikan oleh istri serta me

*****

istri di sampingnya. Mungkin Anggun sedang keluar berbelanja sayur, begitu p

ng ibu mertua saat melihat perempuan itu sedan

u yang keluar dari mulut bu Ika. Sama sekali tidak

anyaannya lagi. Walaupun dia tahu akan ada hi

kerja. Eh dia malah baru bangun. Dasar menantu tak tahu adab. Udah miskin,

gelus dadanya. Stok sabarnya harus selalu ia isi seper

a. Lebih baik segera mandi dan berangkat kerja daripa

digedor dari luar. Terdengar suara sang

unawan bertanya

n untuk keluar dari dalam kamar mandi seraya be

ting dengan keras hingg

ahalazim," gu

untuk bersiap-siap berangkat kerja. Dia ta

telat. Ya walaupun hanya sebagai kuli, aku harus tetap m

r dari rumah dan berangkat menuju tempat kerjanya. Dengan mengen

gera menemui pak Adi. Orang yang ke

ggak jadi datang." Pria berperut buncit itu b

masuk ke ruangannya dan mulai menjelaska

ni. Entah itu untuk mengambil pasir, semen, atau

. Jadi seminggu sekali kamu akan meneri

lasan yang kurang dia mengerti. Setelah semuanya dipahami olehnya, Gunawan bergegas untuk mulai bekerja.

Gunawan untuk beristirahat bersama mereka. Mereka membuka bekal makan siang masing

dikejutkan oleh suara seorang perempuan. Suara it

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka