Harga Diri Seorang Suami
an memantapkan hatinya untuk mem
wan mengucapkan salam se
tikan obrolan mereka kala meliha
lum?" Anggun bertanya dengan angkuh
rtanyaan beruntun dari sang istri. Dia lantas mene
kopi, Dek. Aku hau
tas tersenyum mengejek kala me
Mau kopi?" u
. "Tolong, ya. Aku capek sekali
a kaki kamu masih lengkap, kan? Masi
wan bertanya dengan
**l sih?" Bu Ika ikut m
erdesir. Darahnya seolah mendidih kala mendengar ka
i dong. Jangan bisanya cuman main surah suruh aja. Emang
nya numpang hidup sama istri. Enggak ada h
arga diri? Harga dirinya udah dibawa mati tuh sama si tua bangka menyebalkan
gun dan bu Ika. Darahnya benar-benar mendidi
pun juga, ibuku adalah ibu kamu juga. Dia
lakukan gaya hormat seperti sa
ihormati!" Anggun semakin meledek Gunawan dengan m
ha untuk tetap menahan amarahnya. Dia segera berlalu dari sana dan tak menghiraukan kedua wa
rsama dengan sang istri. Tapi baru saja dia
u ikutan makan bareng sama kita?"
eja makan ini nggak menerima lelaki pengangguran
gambil piring dan menyendokkan nasi ke atasnya. Saat akan mengambi
kai ikan." Perempuan itu berkata sambil mene
an pakai ikan." Anggun juga ikut-ikutan menghin
rlalu dari ruang makan. Dia berusaha menikmati segala perih dan hinaan yang diberikan oleh istri serta me
*****
istri di sampingnya. Mungkin Anggun sedang keluar berbelanja sayur, begitu p
ng ibu mertua saat melihat perempuan itu sedan
u yang keluar dari mulut bu Ika. Sama sekali tidak
anyaannya lagi. Walaupun dia tahu akan ada hi
kerja. Eh dia malah baru bangun. Dasar menantu tak tahu adab. Udah miskin,
gelus dadanya. Stok sabarnya harus selalu ia isi seper
a. Lebih baik segera mandi dan berangkat kerja daripa
digedor dari luar. Terdengar suara sang
unawan bertanya
n untuk keluar dari dalam kamar mandi seraya be
ting dengan keras hingg
ahalazim," gu
untuk bersiap-siap berangkat kerja. Dia ta
telat. Ya walaupun hanya sebagai kuli, aku harus tetap m
r dari rumah dan berangkat menuju tempat kerjanya. Dengan mengen
gera menemui pak Adi. Orang yang ke
ggak jadi datang." Pria berperut buncit itu b
masuk ke ruangannya dan mulai menjelaska
ni. Entah itu untuk mengambil pasir, semen, atau
. Jadi seminggu sekali kamu akan meneri
lasan yang kurang dia mengerti. Setelah semuanya dipahami olehnya, Gunawan bergegas untuk mulai bekerja.
Gunawan untuk beristirahat bersama mereka. Mereka membuka bekal makan siang masing
dikejutkan oleh suara seorang perempuan. Suara it