Jerat Ranjang Sang Aktor
n refleks semakin merapatkan kedua telapa
ranjang dengan hanya mengenakan celana boxer itu,
ang gadis asing yang sudah berada di dalam kamarnya. Dengan terburu-buru, pria itu pun bergegas t
tu pun segera berjalan mendekat ke arah Elara dengan
ak
h sebelumnya ia menggebrak pintu yang sed
nghilang secara tiba-tiba dari hadapan pria itu, karena Elara benar-benar merasa sa
ku, Tuan. Aku ....
an oleh Revand rupanya tak bisa hilang begitu saja. Sekujur tubuh Elara merasa semakin kegerahan. Beberapa kali ia bahkan mengipasi tu
sebenarnya?" Elara mengerang, merasakan si
ke kamarku tanpa izin? Pergi
tidak senga
rgg
lihat terus saja menggesekkan kedua kakinya sendiri, untuk mengurangi rasa aneh yang terus s
uhnya, sebab tadi ia merasa begitu lega s
g dilakukan oleh gadis di hadapannya ini. Jujur saja jantungnya berdegup sangat kencang sa
i dress dengan belahan dada rendah itu pun sukses membuat kedua mata pria itu membulat. Karena ia bisa melihat dua gundukan d
mang-remang seperti sekarang ini, ia masih bisa melihat dengan jelas, bagaimana gadis di had
itu bisa sangat meng
atap pada kedua telapak tangannya yang besar itu, dan berkhayal bahwa mungkin kedua telapak
ep
Pria itu membelalak penuh keterkejutan, karena saat ini ia merasakan bahwa Elara sedang memegangi
dengan siksaan di tubuhku ini. Huhuhu." Elara menangis t
tu gemetar. B
ni. Meskipun pria itu jelas mengetahui, siksaan apa yang gadis itu maksudkan. Karena ia pun tak merasa asing dengan hal-
a Elara sekali lagi, dengan air mat
kan untuk menolongmu?" Pria itu pun seg
benar-benar udah nggak kuat. Perasaan ini benar-benar menyiksa. T
tak bisa mengendalikan tubu
mudian ia melemparkan sehelai baju itu ke sembarang arah. Dengan hanya mengenakan sepasang pakaian dalam
n seksi masuk ke dalam kamarnya. Setelah itu, gadis tersebut meminta bantuan darinya. Dan kini, ia dapat melihat dengan
ek
andangan yang begitu indah di hadapannya. Gadis itu berjalan dengan begitu erotis untuk mendekat ke arahnya. Tubuhnya meliuk denga
nya saja dari tatapan nakal si pria asing. Begitu Elara tiba di hadapan pria asing itu, tanpa meminta izin terl
sah Elara di sel
snya. Setelah mendapatkan sedikit sentuhan, tubuh dan perasaan Elara merasa sedikit lebih lega. Namun, rasa aneh yan
gga mulutnya. Ia hanya bisa mematung tak percaya, kalau saat ini ia sed
l itu juga keluar d
h dan bibirnya. Suara decakan terdengar cukup jelas, menandakan
itu. Sebenarnya ia merasa enggan untuk membalas ciuman itu, tapi karena Elara terus memaksanya
ka terasa lebih dalam dan nikmat. Pria itu mengakui bahwa bibir Elara terasa sangat nikmat, dan bahkan sudah mampu membangkitkan hasratnya. E
obe yang sedang dikenakan oleh pria itu, hingga bathrobe itu pun terj
ixpack yang dimiliki oleh sang pria. Otot tubuhnya ter
rik diri dari hadapan Elara, karena tak ing
ksa tubuhku ini segera menghilang. Kamu nggak tahu bagaimana rasanya, tapi rasa ini benar-
nangis. Meskipun sebenarnya ia juga sangat berhasrat untuk menyentuh Elara,
tolak pria itu, karena tak ingin
ra yang membuat pria itu tak bisa membantah lagi, karena ia merasa t
membantumu," jawa
mua ini," tandas pria itu lagi, yang
hkan menciumi leher dan dada bidang milik sang pria, serta meninggalkan kissmark di sana. Pria itu melenguh, karen
ar dan panas, sampai akhirnya sang pria menggendong Elara ke atas ranjang ki
angan salahkan aku atas apa yang telah
bisa segera lenyap dari tubuhnya. Ia justru menarik tengkuk pria itu, dan membenamkannya di dada in
itu menantang untuk ia jamah. Tanpa memikirkan apapun lagi, pria itu segera membenamkan wajahnya di dada mulus milik Elara. Bahkan
aman dari bibir pria itu, tepat di puncak dadanya. Dia bahkan te
terhenti pada kain segitiga berwarna merah yang membuat birahinya terbakar. Tanpa menunggu
rena tak bisa lagi menahan rasa penasarannya akan benda itu. Segera ia mulai melakukan pemanasan, yang semakin membuatnya tak tahan untuk segera membenamkan miliknya pada
ia itu geram, ketika ia tak kunjung b
Pria itu bermonolog pada dirinya sendiri,
rit dan melarangnya supaya tak berhenti. Sebab ketika pria itu ny
a menyesal esok harinya. Akan tetapi, karena Elara terus memaksanya, m
es
i-lagi Elar
yang Eara jaga mati-matian selama ini. Elara terus menjerit kesakitan dan s
an pria itu tak hentinya memuji Elara, karena gadis itu terasa begitu nikmat dan berbeda dari wanita-wanita lain yang pernah ti
ngan memegangi kepalanya
ang te
Ia merasa sangat asing dengan tempat ini, dan Elara yakin
anya lagi dengan raut
a matanya terbelalak, bahkan mungkin nyaris lepas dari tempatnya,
nghadap pada Elara dan juga tengah memeluk pinggang rampingnya. Namun, bukan karena hal itu saja yang membuat Elara merasa sangat terk
n ...
bergulat dengannya ternyata adalah Arion Kyle, seorang aktor Jerman blasteran Korea, yang saat ini
nyangka bahwa ia akan bisa tidur dalam s
tu juga. Namun, seketika ia menghentikan aksi bahagianya it
ak mengenak
a yang terjadi
ar saja. Saat ini ia tak mengenakan sehelai b
a. Ia hanya ingat ketika Revand membawanya ke dalam kamar hotel dan hendak menyentuhnya. Elara mara
emasukkan obat jahanam itu ke min
lanya itu memang sangat tampan. Wajar saja, jika hanya de
pria itu sebenarnya juga mengenal dirinya yang berprofesi sebagai seorang model, dan Elara merasa pasti bahwa
" Dengan kasar, Elara mengguncangkan tubuh
Mata indah itu langsung disapa dengan wajah merah p
bangun?" Arion
tu, semakin membuat Elara merasa geram. Tanpa berpikir panjang lagi,
ak
marahannya. Ia hanya memegangi pipinya yang terasa pan
" tanyan
wajah tampanmu seperti yang aku lihat di mana-mana. Tapi ternyata apa? Kamu itu nggak lebih dari se
bisa ingat apapun tentang hal semalam. Kamu pasti sengaja meni
cipi tubuhku, seperti pria-pria hidung belang yang lain. Kamu pasti sudah menoda
inggung sedikit pun dengan ucapan Elara. Ia bahkan mengangkat sebelah bibirnya, h
iapa yang menerobos masuk ke dalam kamarku dan memaksa meminta b
gg
membeku, sebab ia memang benar-benar tak ingat
elah lebih dulu datang dan mem