icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Jerat Ranjang Sang Aktor

Bab 5 Pria Jahat Itu Lagi

Jumlah Kata:2275    |    Dirilis Pada: 27/02/2024

Jahat

prok

g gadis yang sedang berjalan dengan setengah berlari menuju pintu keluar sebuah hotel berbintang lima. Dengan langkah

itu. Aku harus bikin perhitungan sama dia,"

. Tak perlu menunggu lama, karena akhirnya taksi yang dipesannya itu segera tiba di hadapannya. Taksi itu pu

n mengantarkannya menuju ke lantai 15, tempat dimana unit apartemennya berada. Setibanya di depan pintu apartemen, Elara lekas menekan angka yang menjadi

ketika ia seakan baru tersadar dan merasakan k

ubun-ubunnya. Ia memegangi kedua pahanya yang terasa nyeri, dan sesekali tangannya itu memegangi kepala y

-

a sangat penasaran dengan gadis itu." Arion b

Elara sampai saat ini. Ada rasa gelisah, cemas, dan kekhawatiran yang berbaur jadi satu. Ah, entahlah. Mungkin lebih tepatnya adalah

ggak mengenal aku. Dan semua ini bukanlah murni kesalahanku, karena memang dia yang memaksa. Huft, sekar

melakukannya, karierku pasti akan hancur. Dan hubunganku dengan Liza juga pasti akan kacau. Huft, syukurl

menginginkan apapun darinya, dan lebih memilih pergi. Jadi, hidup Arion pasti akan tenang se

n, sebab masih banyak job yang menanti dirinya di negara tercinta. Bersama dengan asistennya, Arion pun akhirnya keluar dari hotel dan seg

, kembali terlintas di pelupuk matanya

a dengan senyum yang begitu

-

ng begitu menusuk hidung. Secara perlahan, kedua kelopak mata indah itu pun terangkat. Kedua bola mata

pemandangan berupa ruangan yang seluruhnya didominasi oleh warna putih. Elara mendongak sejenak, dan kembali ia melihat langit-langit kamar yang juga berwarna putih. Tak h

hela napas kasar, sebab ia tahu se

uatku bosan aja," sungut Elara yang segera

ng keberadaannya di rumah sakit. Namun, seketika ia pun beranjak bangun dengan kedua mata yang te

berada di apartemen? Lalu, siapa yang udah membawaku kesini?" Elara

adi seingatnya ia sedang berada di apartemen. Lalu, bagaimana mungkin se

tok

erdengar suara ketukan dari luar pintu kamarnya. Tatapan Elara pun refle

kaki menuju ke dalam ruangan tempat Elara dirawat. Seketika kedua bola mata Elara membulat sempurna, dan ia pun tamp

erasa cukup terkejut dengan kehadiran sosok p

Ini aku," sahut wa

ut. Kedua wanita yang sama-sama berparas cantik itu pun saling berpelukan satu sama lain. Bahkan keduanya be

ama kamu," ujar Azura, keti

kangen banget sama ka

akan warga Indonesia, dengan gen blasteran antara Indonesia dan Eropa. Sedangkan Azura adalah warga negara asli dari Jerman. Mereka dipertemukan karena waktu itu Elara sedang menempuh pendidikan di Jerman. Ia pun akh

nesia, sebab sebelumnya mereka pun masih sering berkomunikasi. Elara juga

ia melihat bahwa sahabatnya itu sedang dalam keadaan pingsan. Itulah sebabn

ah dua tahun berpisah, akhirnya mereka pun diperte

*

pun kemudian memutuskan untuk kembali ke apartemen bersama dengan sahabatnya, Azura. Selama beberapa hari, Azura menemani Elara di apart

erlalu lama di sini?" tanya Elara pada suatu ha

karena bisa nemenin kamu lebih lama

nya yang baik tersebut. Ia merasa sangat bersyukur, karena

ang sahabat kemanapun. Bahkan tak jarang Azura juga menemani Elara ketika dia hendak menjalani pemotretan. Hari demi ha

ggal sendirian?" tanya Azura cemas, sesaat

bisa menjaga diri kok," jaw

samaku?" Sekali lagi Azura berusaha menawarkan, deng

nggak sekarang, karena saat ini karierku juga sedang b

hati-hati di sini. Jaga diri bai

mu juga hati-hati,

t yang ditumpangi oleh Azura sudah terbang meninggalkan bandara, maka Elara pun bersiap pula untuk meninggalkan bandara t

ni terasa begitu lelah dan sama sekali nggak bersemangat." Elara kemudian ma

gegas menuju lift dengan langkah santai dan malah terkesan lesu. Elara menekan angka yang akan mengantarkannya menuju ke la

dengan kerasnya lantai apartemen, terdengar begitu jelas dan memecah kesunyian. Langkah berala

untuk masuk ke dalam sana. Namun, sebelum ia memasuki apartemennya, tiba-tiba ia d

mata indah Elara langsung terbuka lebar-lebar, begitu ia tatapannya beradu deng

ia itu dengan senyum

n di sini hah?" teriak Elara dengan n

intas di ingatan Elara. Ia benar-benar tak bisa membayangkan, apa yang akan pria

ertunda. Kamu nggak mungkin melupakannya kan, Sayang?" Dengan smirk di wajah

malam itu, dimana dia gagal meniduri Elara, dan menyebabkan gadis itu harus berakhir da

a ini aku sudah menganggap kamu seperti temanku sendiri. Tapi apa yang kamu lakukan h

yang begitu menggoda. Jadi, jangan salahkan aku kalau aku benar-benar tergoda dan sangat menginginkan tubuhmu i

iak. Ia merasa sangat yakin, bahwa pria seperti Revand pasti akan melakukan apapun demi m

i lagi, dan setelah itu ia pun berusaha untuk masuk ke

annya. Elara pun sontak menjerit dan berteriak minta tolong, dengan harapan supaya Revand mau melepaskannya. Tetap

enandakan bahwa ia sangat berhasrat untuk menangkap dan memangsa Elara saat itu juga. Elara pu

mana-mana lagi, Elara," ujar Re

kencangnya supaya security menangkap kamu." Dengan napas tere

u bernafsu untuk melakukannya." Dengan lancangnya pria itu menyentuh d

eng

benci pria jahat di depannya kali ini. Apalagi saat melihat tatapan mata R

embendung amarahnya lagi, Elara segera menendang bagian sensitif Revand dengan begitu kencangnya. Ha

kik Revan

at Clara sekali lagi dan segera be

itu pula Clara langsung mengunci pintu apartemen

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka