Suami Bayaran
tag
ebuah benda pipih kecil yang menunjukkan dua garis merah di tangannya. Wanita itu benar
rkaca-kaca seakan-akan tak
... h
rnyata bukan gejala yang biasa. Pusing serta sering merasa lelah yang menyerangnya me
lalu memandangi dirinya di d
il anakm
ama kekasihnya. Ya! Teramat manis hingga ia lupa diri dan terlena sampai akhi
aja hingga semuanya terlambat. Lalu dengan satu ger
Kevin! Dia harus tahu k
. tok
jutkannya dan bahkan membuyarkan lamunannya. Dinda lekas mengerjapkan matanya dan
? Ini sudah siang, Nak. K
, suara yang mampu membuat Dinda merasa sedih dan
run ... ini baru selesai mandi,"
gu di bawah, ya! Ki
panjangnya, memejamkan mata sembari ber
nton agar dia mau tanggung jawab dan semua aka
*
mam Anggoro yang sejak tadi tak berhenti melihat jam dan bergantian melihat ke a
lebih dulu di ruang makan sebelum dirinya. Hal yang terus membuat kecemasan Anggoro
serak," gumamnya lagi dengan terus men
duduknya, tiba-tiba gerakkannya terhenti saat se
af aku bangun k
idak ap
gerutkan keningn
ta-bata kembali bertanya, "Papa sedi
pa, Pa. Cuma bangun
terus meneliti wajah anaknya
? Dengan wa
! Apakah lipstick yang ia gunakan kurang mencolok hingga w
erutku yang agak mual!?
n lekas mengambil tempat duduk dengan
gkin karena aku dandan buru-buru jadi b
sa gak enak badan jangan memaksakan diri ..
Siap, Boss!" Sembari menempelkan tanga
-gelengkan kepalanya dan kembali be
kan napas leganya, "Fyuh ... syukurlah
erview di perusahaan ternama, namun kali ini jauh ledih besar dari yang ia bayangkan ka
sama hingga selesai dan berangkat ke Kantor be
nda kembali menyerang secara tiba-tiba? Wanita itu kini meboleh ke arah jendela berusaha menyembunyika
lagi," gerutu Narno, sang s
dan berdecih, "Tidak ada jalan lain, Pak? Kita ha
ernatif jalan lain di sekitar tempat itu namun kali ini ia terli
an tengah menahan rasa mual yang semakin membesar. Ya! Selain menahan rasa mual itu, Dinda ha
aku semalam!? Rasanya
eluar dari situasi yang tak mengenakkan itu dan tiba di Peru
un membuat ayahnya heran sembaru mengerny
masuk duluan, Pah. Mau
nggoro yang masih berdiri di samping mobilnya seraya menggeleng-geleng
*
o
o
perutnya benar-benar tak bisa diajak berkompromi lagi hingga wanita itu merasa lemas
da memejamkan matanya merasakan
us absen dari Kantor!? Nanti Papa ma
lekas bangkit dari sandaran dinding itu lalu
ku lagi hamil!" gumamnya lagi dengan jari-jema
ungan teleponnyapun belum kunjung terhubung, han