Suami Bayaran
tampak ketar-ketir dengan ucapannya beberapa saat lalu. Lelaki
mengunyah, Anggoro kembali bertanya
an Anggoro yang terdengar tegas dan bernada dingin. Bahkan
dan mmterasa mencekam. Langit di luar sana memang cerah dan segar, namun tidak dengan suasana
raih gelas kopi miliknya l
k itu?" tanyanya tiba-ti
an sinis. Anggoro menatap anak kesayangannya kini
terbuka lebar, mendengar beberapa kenyatan yang telah diketahui oleh ayahnya. Melihat ekspresi Dinda yang demikian, lan
uh baya itu kembali berkata, "Dinda? Apa
t berat, matanya mengerjap untuk beberapa saat, ia seol
ng kalo Kevin orangnya sedangkan dia
oro kembali berkata, "Baiklah, Papi tidak akan banyak bertanya
menikahkan kalia
!? N-n
dak melompat, namun dengan santai Anggoro menganggukkan kepalanya dan kemb
chle
ngetahui segala sesuatu tanpa penjelasan apapun. Bahkan
nghamili anak Papi dan pergi begitu saja??" Anggoro menekankan setiap pe
a tidak? Wanita itu tentu tidak bisa mengatakan siapa orangnya, karena jika saja Anggoro tahu bahwa Kevin lah yang men
galir begitu saja hingga tak tertahankan. Ya! Dinda kini menangis tersedu-sedu di depan a
hhhh
menghampiri sang anak dan mendekapnya dengan erat. Air matanya seakan-akan hendak jatuh dan men
nya di hadapan anaknya sendiri, ia harus kuat dan
tanya? Papi gagal menjagamu bahkan dari segalanya ... " batin Anggoro merasa begitu bersa
kepala sang anak berusaha menena
kita hadapi saja, Papi ada untuk kamu
goro melepas pelukkannya dengan senyuman hangat bercampur sendu. Lelaki it
umah dan istirahat yang banyak," ungkap Anggoro lemah
inya sendiri dan ayahnya. Sampai saat Anggoro berlalu dengan menenteng tas kerjanya, Dinda hanya terdia
ar itu, memasuki mobilnya yang telah menunggunya bersama pak Hasan, sopir pribadinya. Ia
ft
Ya! Lelah berpura-pura baik-baik saja di depan anaknya sendiri
dan hitamnya, memandang ke arah jendela meneliti setiap tempat yang ia lewati
AK
ga beberapa berkas di atasnya tergeser dan kemudian b
ekesalan. Ia lalu menoleh ke arah Dito, sekertaris yang sudah sta
yang merawat Dinda di rumah sakit, yang mengatakan bahwa saat ini kehamilan Dinda sudah berjalan kurang lebih dua bulan. Saat itulah dunianya seolah runt
t berantakkan, "Segera kirim orang untuk mencari siapa laki-laki yang de
-gerik dan ikuti Dinda, dia pas
k dan menjawab
gin semuanya terlambat," titahnya lagi, "A
ndela dengan tangan yang terselip pada saku celananya, "Sampai saat aku mendapatkan pe