Unexpected Romance
neriakinya untuk ingat waktu. Ya ... ini sudah pukul tiga malam dini hari. Di mana orang-orang sudah beristiraha
gadis dengan wajah pucat, belum lagi dengan mata sembabnya yan
gan raut senang meski terlihat sia-sia.
mpatnya berdiri. Hanya menatap lamat ke a
ak menyentuh pipinya, menghapus air mata yang ternya
gele
membuatku khawatir
ke arah gadis bertubuh kurus itu. Sahabatnya.
ra!" Pria itu mencoba be
u tersenyum kecut. "Kamu aneh.
is. "Siapa yang akan ja
ikit pias. Tentu saja. "Meman
luar negeri. Dan aku tidak bisa meno
esedihan tetap ada. "Bagus dong. Bukankah
elah apa yang terjadi sama kamu. Ak
bagai alasan untuk menghambat mimpimu." Gadis itu kembali tersenyum, me
terus datang dan menghantuinya setiap malam. Membuatnya histeris ketakutan dan m
gak bisa, Flo.
gguk. "Kamu janji akan membawaku pergi dari sini kalau
tubuh itu. "Flora, tetapi kamu
alanya ke dada pria itu, menikma
uk bunuh diri. Aku mau kamu hidup dan
lukan itu dan menatap sang gadis yang membuang pandangan ke arah lain memil
ila itu. Mencoba bunuh diri dengan memotong urat nadinya. Kalau bukan karena Ga
balas menatap sahabat
buh ringkih gadis itu, seseka
erangkat?" gadis it
erakhir kita. Makanya aku datang untuk pami
nghalau air mata yang sejak ta
a dalam kasus kita tidak ada yang meninggalkan, yang ada kita hanya mencoba mengerti dari keegoisan orang tuaku
Kemudian mencicit, "
idak ada di dalam kamar." Lelaki itu maju dan mengecup kening
ora seka. Dia tidak mau Jingga mengetahui kalau ia sedang menangis. Jadi,
yapnya sudah patah. Bahkan se
*
ahun k
ya. Posisi kamar mereka saling berhadapan. Jadi, tidak salah kalau dia berkunjung k
jangan lupakan sebuah boneka Panda berada dalam dekapan wanita itu yang sedang berdiri di depan apartemennya. Entahla
setelah melihat pergelangan tangannya yang dibalut jam. "De
tidur di sini, ya." Flora mendorong Jingga yang masih memegang gagang
r pria pula, masih lajang lagi. Emang kamu mau kalau
an bernafsu sama aku apalagi sampai memperkosa. Pelit banget sih." Dia mendorong lebih keras tubuh Jingga agar me
berhasil memasuki area pribadinya. Kalau bukan sah
" tanya Jingga, lalu mengam
a, "Entah, aku cuma merasa ke
u nyewa apartemen untuk kamu tetapi jarang kamu tinggali. Pemborosan itu
erdua atau apa pun itu. Apa kata tetangga nant
"Jadi ini apa? Tengah malam masih ke kamar pria, berni
lam di kamar kamu. Kedua, kamu sahabat aku dan satu-satunya keluargaku, nggak salah dong kalau aku minta tolongnya hanya sama kamu. Ketiga, aku sangat tahu kalau kamu itu tidak pernah memandangku se
tidak akan masuk daftar untuk menjadi wanita yang akan menghangatkan ranjang
aimana kalau k
gak
ditola
mulut Jingga adalah 'ayo menikah!' yang dijawab oleh Flora dengan gelen
nap
lak. Tetapi entah kenapa ia selalu mempertanyakan p
ntuk." Lalu berlalu pergi memasuki k
wanita itu selalu menolaknya bahkan setelah lima tahun berl
gikuti Flora memasuki kamar, yang
Jingga, sambil memeluk
erpindah ke lengan Flora. Mengusapnya de
dija
, Flo. Tetapi j
menangis d
ksa lagi. Biarlah wakt