Unexpected Romance
bukit. Seka
Jingga meminta bertemu di bukit itu berarti mereka benar-benar ha
ka belum kelar. Itulah makanya kenapa Jingga meminta bertemu di tempat mas ah masa suram mereka, tempat keduanya menyembuhkan diri masing-masing. B
pat ini adalah satu-satunya tempat pelarian Flora untuk menyembuhkan rasa traumanya yang mendalam. Dan sejak saat Jingga kembali, tempat ini menjadi tempat pribadi
i permintaan maaf. Kalau salah satunya marah yang satunya harus bawa Ice cream maka yang mar
etelah meninggalkan tempat itu dia pasti sudah berbaikan dengan Jingga. Membayangkan hal itu, Flora berlari-lari kecil, sudah tidak sabar untuk menemui sahabatnya-Jing
ngga, ikut menikmati senja yang terlihat jelas dari pu
nya sekilas. Lalu tatapannya kembali terarah ke sab
mulai. "Senja selalu indah, bahkan d
fal betul dengan kata-kata ini, Jingga sudah terlalu serin
kan tatapan yang sangat dalam. "Saat di pantai senja membuat kita berpisah dengan pemandangan lautan yang biru. Di gunung seperti ini, senja membuat kita
angguk, bal
loh." Sambil menunjukkan satu c
uka tutupnya, lalu menyendoknya dengan cepat, merasakan ice
alu sensitif kemarin dan juga tadi pagi aku cuekin kamu. Dan ... tentang pekerjaan aku. Kam
dalam mulutnya. "Kaget banget, Flo. Mana kamu pura-pura tidak mengenalku. Rasanya aku ingin berteriak kalau kamu
k oleh Jingga. Dengan kekesalan penuh, dia mengambil paksa cup ice crea
ita itu sama sekali tidak bisa diajak bekerja sama. Wanita itu masih keukeuh menjauhkan ice cream itu dari ja
mbagi ice cream sambil menikmati senja. Sesekali keduanya bertengkar, kalau salah satu di antara mereka kebanyakan mengambil jatah sendok ata
sung dari bibir keduanya. Tetapi interaksi keduanya sudah menunjukkan
tadi aku senang dan sedih bersamaan?" Suara tawa
ndongak.
njadi gadis ceria seperti sebelumnya." Jingga menatap kedalaman bola mata Flora yang berkaca-kaca. "Meskipun aku sedih karena kamu tidak mendengar kata-kataku untuk bekerja denganku bukannya sama orang lai
alah sahabatku yang paling aku sayang, aku nggak akan mungkin melupakan kamu. Kamu adalah sahabat
abat. Penolakan terus-menerus itu harusnya menyadarkan Jingga kalau h
kamu bahagia, itu juga akan menjadi kebah
ti,
menghantuimu selama ini, kau harus melupakannya.
rtanam di dalam kepalanya yang menjadi mimpi buruk menakutkan baginya. Tetapi, dia tidak bisa terus-menerus menunj
Jangan terus merepotkan diri hanya untuk menjagaku, kau pun harus menikmati h
api,
kau pun harus berhenti memprioritaskan diri
da pada wanita itu. Tetapi, sampai kapan pun mereka tidak akan bersatu. Di
sekali