Unexpected Romance
ara-gara ngambek." Suara itu mengagetka
rnya ia masih kesal pada pria itu, sejak kemarin sampai tadi malam dia masih diabaikan. Dan pagi ini, tau
ata? Aku pikir kamu sudah l
a. Jadi jangan salahkan mulutnya yang
a memberinya tatapan membunuh. Flora ya
Ya sudah aku minta maaf, Flo!" u
a, siapa suruh pria itu sudah mengabaikan pesan dan telepon permi
da Jingga kembali. Sengaja memanas-manasi keadaan
bukan lain. Seperti memperbaiki tatanan ikat rambut m
itu, Flora berniat menjauh lari keluar kamar menghindar dari jangkauan Jingga. Tet
ohon. Dia merasa putus asa karena
nnya, dan tatapannya beralih ke pa
rti ini, wanita yang biasanya masih mengenakan piyama kekanakannya,
h dengan tatapan Jingga ke tubu
-pagi sudah rapi?"
pi mata kaki. Disaat wanita lain lebih memperhatikan style pakaiannya, itu tidak berlaku bagi Flora. Gadis itu berpaka
ja." Flora menjawa
ggak b
u sudah
i kalau aku nggak ke sini, ka
ang kalau memang sudah benar-benar diterima kerja," jawab Flora, sambil berusaha melep
u masih mampu loh, Flo. Ak
bola mata Jingga. "Sampai kapan aku jadi tanggungan kamu? Sampai kapan aku
melindungi dan membiayai kamu." Jingga mengambil tangan Flora, menggenggamnya dengan penuh kelembutan. "At
ra mengambil ponselnya yang sedang berdering, berbicara sebentar kepada si penelep
enyampirkan talinya di pundak sebelum me
u, aku
arik gagang pintu. "Nggak perlu. P
dalam keheningan. Bunyi dentuman
*
uh." Seorang kru menghadangnya
ia
uduk di ruang tunggu. "Katanya mau ketemu sam
kerjaan. Lama dia berpikir, sebelum ingatan membawanya ke peristiwa mengundurnya asisten prib
anita itu yang tampaknya tidak menyadari kehadirannya. Fokusnya tid
ng mau jadi a
dari atas sampai ke bawah, membuat Flora jengah dan secara otomatis menyentuh rambutnya. Memastikan kalau tidak ada rambut yang mencuat, yang sebenarnya sangat tidak mungkin mengingat tadi sudah beberapa kali ia memperbaiki tat
email yang memintaku untuk datang langsung
engangguk
ta di depannya sangat senang dan dipenuhi k
bisalah dipertimbangkan menjadi asisten, Mbak." Flora berkata dengan penuh rasa percaya diri tingg
semua. Cukup kamu bisa bertahan kerja denganku paling lama satu minggu. Kamu pasti sudah dengar bagaimana reputasiku di kalangan orang-orang yang pernah
lebar dan terdengar sangat lembut di telinganya. Penuh kehati-hatian
ali. Rasa percaya dirinya belum s
istenku." Xeraina lalu berdiri memperbaiki tatanan dres
ra di sela-sela rasa kagetnya. Masa i
oleh. "Kamu
g kasar. "Nggak
i perusahaan untuk menandatangani kontrak kerja sama sebagai model ambassador mereka. Dan
diterima kerja tanpa banyak pertanyaan yang menguras otak untuk