WARISAN CINTA DAN DENDAM DARI MASA LALU
ap desahan napasku, masih berharap dan bergan
ak Ika dekat telingaku, saat dil
akai teriak begitu.
si Hendri lagi. Sudah gak usah dipikir, nikmati saja hiburan malam ini. Dugem, girl! Kapan lagi kita bisa
n! Masih banyak tuh cowok-cowok yang nganggur di
ng sama kayak di
aja sono! Bikin tai
gar lagu kesukaan mereka. Loe lihat ngak, sebelah sana! Si Yono sama Hari, haduuh, goyangannya sampai segitunya. Senggol kan
terakhir kita di kampus nie", kata Ika lagi semba
tampil. Idolamu neeek! Wuuuuuh!" ter
tak ber akhlak",
amaku di kampus. Tapi aneh, tak ada yang berkes
ran yang konvensional, jalan bersama, makan-makan dan tak
mengerti dengan sinyal yang aku lontarkan. Jodi menatap
sa dan keuangan memenuhi ruangan mengiringi p
*
dalam memandangi aliran air di jalan raya. Kuhela nafas keras-keras untuk mengusir penat dan lelah tubuh in
i pagi, ketika menemani sang bos men
mua file yang akan kita
kap", jawabku sambil menji
bagu
tangan dari saku celana serta mengusap peluh y
dan pemarah. Aku dengar dari rekan-rekan sesama pebisnis bahwa ia tidak
at presentasi. Padahal dia membawa Selly, sekretarisnya yang sexy dan bahenol itu. Pun pada saat selesai presentasi dia mencoba mendekatkan diri dengan cara yang kamu tahu lah si Arman itu, d
gkan kata segala cara yang
k akan menjual saya
ari satu cucu. Anak perempuanku dapat suami orang baik-baik meskipun mereka hidup sederhana. Suaminya yang lulusan
wayangku tak mau menerima sepeserpun bantuan ya
nafkah dari mas Pepeng sudah lebih dari cukup", selalu itu yang dia ucapkan. Aku sangat bersyukur sekali punya mereka. D
amiin", sahutku den
meeting dari hotel "daun" y
n terbuka tepat di l
i tepat depan pintu ruang yang akan menjadi tempat meeting. Dilihat dari pakaia
da panggilan yang sering kugunakan dulu p
ungkin dia mau berkecimpung di dunia bisnis yang kej
i ruangan. Kutatap lagi degu
J yang terkenal sadis itu
am memaparkan apa saja yang menjadi hak dan kewajiban peserta tender kali ini. Wajah-wajah antusias dari perwakilan
dan rambut klimisnya, terasa aneh bagiku. Tatapan tajam dan membunuh miliknya,
rusahaan kami. Kulihat dijajaran kursi depan, pak Yono, mengacungkan ibu jarinya, seolah me
ini, demi kelangsungan perusahaan dan para karyawa
an kearah bosnya dan sedikit berbisik, kulihat Jay mengang
lancar, bantu aku ya
Jay' mengepalkan tangan kirinya. Sedangkan tangan yang digunakan untuk memegang proposal sedi
an kami", netraku terpejam serta sedikit me
entaknya me
bo
nya! Bubarkan mereka, hanya
ap
itu terlihat sedikit kecut. Aku salah tingkah memandang beliau. Netra kami beradu pandang seolah mengerti. Dia hanya ang
ong pertimbangkan lagi p
bos, nona. Aku hanya s
h anda meluangkan waktu barang seb
ngan itu menghentikan aktifitasnya. Dengan
angiku dari ujung rambut sampai sepatuku. S
engan performamu, nona"
kungfuku baru tau rasa kau. Otak miring!" tent
tingkah lakunya. "Brengsek!" umpatku pe
eluar ruangan bersama Andrew di belakangnya. Di lo
maksu
ak presentasi brengsek itu. Aku dirumahkan, ah tidak, lebih tepatnya lagi semua karyawan 'Dico hotel a
ono, untuk membawa bonus yang banyak di saat beliau memasuki purna tugasnya
baik begini Suti, daripada kamu menggadaikan ha
oh, Pak. Harapan bos besar satu-satunya untu
pi dengan menjual tubuhmu ke Mr. J. Memangnya kamu mau
apapun tinggal tunjuk. Kemana-mana diantar pakai mobil. Kulit tidak gosong terk