Suami Muda Nona Konglomerat
xx, Pak," kata Tika memberita
duk dengan nyaman, sebelum kembali melanjutkan perjalanan. Sementara Dewa yang duduk d
u malas untuk bertanya, Dewa memilih memanfaatkan waktu untuk
ajar jika Dewa sudah mengantuk--setidaknya itu yang Ti
mendapat tepukan ringan di lengannya. "Ad
sudah
inap disini?" Tersenyum penuh arti, mengetahui mobi
Tika memilih tu
ai du
rak turun, benar-benar definisi p
ater selalu menjadi daya tarik kaum hawa. Tak ayal ketika mereka berdiri di depan meja resepsionis, dua perempuan yang ada di balik meja
, Ba
memutar badan siap mengikuti Tika. Tiba-tiba berpaling p
uat lawan jenis merona akan tingkah spontannya. Tidak hanya memiliki tubuh atletis, wajah rupawan, dan juga senyum ti
si cukup yang lama. Bahkan ada yang sanggup bertahan hanya dua detik saja. Karena jika sampai berani melakuk
te r
narnya tidak heran Tika bisa menempati kamar tersebut, saat sedang melakukan perjalanan bisnis. Namun, kali ini je
miliki istri yang selalu murah senyum. Yah! Walaupun hanya kontrak. Tapi setidaknya keberuntungan itu bisa kuni
*
nnya yang terasa kering. Namun, saat mendapati di ranjang hanya ada dirinya, ia bergegas turun-berniat mencari keberadaan Tika. Tetapi
i tempat. Melainkan pakaian minim-tanktop satu jari dengan celana pants yang Tik
i sampai menyerang. Dia sendiri yang sengaja me
ng berpostur mungil, kulit kencang dan seputih susu. Masih sebanding dengan perempuan-pe
al. Dewa sengaja memamerkan tubuh atasnya saat melewati Tika menuju pantry mini yang ada di kamar itu. Dengan harapan, sang istri bis
kaki Tika. "Sudah hampir pagi, Mbak belum berniat tidur?" uj
" balas Tika tanpa bera
ui belahan dada Tika yang cukup rendah, hingga isinya terlihat jelas dari posisinya yang begitu dekat. Sontak saja, Dewa m
n perempuan. Bahkan berhubungan intim saja sudah biasa
ang pandangan. Hanya dengan melihat saja sesuatu dibaw
di area dahi. Pikiran liar mulai sulit dikendalikan. Memb
dan meletakkannya ke atas meja. Akan tetapi begitu melihat mata pemuda itu yan
sudah melemahkan akal sehat. Sehingga ha
. Bukan tidak tahu apa yang akan Dewa lakukan padanya. Hanya saja, Tika tidak menyangka, pemuda yang ja
melakukannya
engar suara berat
cepat Mbak hamil,
gi sekarang. Ia sangat gugup. Tetapi begitu teringat tu
Tika ke atas pangkuannya. Sejurus kemudian melah
ndapat balasan, Dewa memilih berhenti. Menjauhkan kep
yang berjarak hanya beberapa se
ali pertama
ampik, tetapi faktanya membuktikan demikian. Selain tidak tahu cara membalasnya, Tika juga sampai tidak bernafas dan te
api dia sama sekali tidak per
a Roland tidak serutal yang ia pikirkan
anjut Tika pelan. Mera
. Menganggap Dewa pasti berpikir dirinya hanya membual. Tapi tanpa terduga
engalaman. Untuk itu saya akan membimbing
terasa asing baginya, semburat merah pun seketika mu
ik dengan setiap perempuan yang ia jadikan kekasih, atau perempuan yang sengaja ia bayar untuk menemani malam panjangnya. Sehingga saat Tika mengajuka
untuk Mbak, dan pastinya akan selalu Mbak
dengan suara bergetar. Dewa sudah berhasil menyingkirkan p
k tetap bisa melak
itu pants Tika tertanggalkan, Dewa merunduk untuk mendekatkan wajah ditempat yang seharusnya. Teri