Suami Muda Nona Konglomerat
n berarti Mbak bisa merendahka
berpikir apa yang saya berikan nanti, cukup se
sisten pada keputusan awal, dan sa
aimana tidak, belum genap dua jam bersama, Dewa merasa otot-otot lengannya menegang kaku lantaran harus mempertahan bers
a telah mendatangi Tika, tanpa pernah mempe
bisa membuat Aban
ika terlalu sembrono dengan menanyakan sesuatu
berapa besar resiko at
ibat dari tindakan yang sudah dilakukan. Tapi melihat seberapa keras Tika memaksakan kehe
ahu, apalagi peduli. Perempuan itu sangat mere
akan. Berapa yang Abang inginkan?" lanjut T
git. Apa perempuan itu pikir harta yang dia miliki bisa membeli segalany
sa dibeli dengan harta. Tapi maaf. Seberapa banyak Mbak m
g mencapai ratusan juta tidak bisa membuat Abang berpaling? Seratus juta, dua ratus
berdiri ingin segera pergi. Tika sudah
dari sini, saya akan berteriak. Bisa d
um sinis. "Jangan melampaui batasanmu, saya bisa saja
di tempat saya. Tentunya saya
Bukan hanya terlalu keras kepala, tetapi Tika juga sudah sangat berani bertindak dan mengambil keputusan. Perempuan ceroboh y
tidak perlu menahan diri untuk langsung memberinya pel
m tentu sama dengan apa yang ada di dalam," lirih Dewa pen
egois dengan mengorbankan orang lain. Bukankah sudah seperti hukum alam? Jik
. Ditatapnya nyalang perempuan itu yang sedang ber
saya," lanjut Tika d
Tika. Tetapi juga keberanian perempuan itu yang mengambil jarak begitu dekat deng
sedikitpun di wajah Tika untuk balas menatap dingin lelaki itu. Tindakan
aya tegaskan! Saya tidak mau terlibat dalam masa
, iblis dalam diri Dewa semakin meronta. Sesuatu yang tidak Tika ketahui, bahwasanya lelaki muda yang be
di wajah Abang. Benarkah Aban
ika terus merapatkan diri padanya. Bisa bera
ermartabat seperti Mbak melaku
ek
yadarkan Tika yang langsu
erti itu. Jangan merendah
pat ke ulu hati. "Silahkan cari laki-laki lain yang mau menerima tawaran itu, permisi.
kah menjauh, kalimat Tika
k seperti mereka yang menganggap uang segalany
ga, tapi juga pernyataan perempuan itu yang terlalu dini menyimpulka
muan pertama yang singkat ini. Saya yakin Mbak
n Abang tentang penilaian saya. Tapi say
-tiba gatal seraya membalik badan. Sebenarnya ia merasa kesal telah dipermainkan,
ataupun melukai harga diri Abang. Saya hanya berpikir setiap tindakan tetap harus mendapat imbalan
demi harta. Penolakan Dewa seakan membuka matanya, jika penampilan berandal lelaki itu bukanlah cerminan
emua it
ahu sudah keterl
na dengan permin
emas dengan Tika yang lebih banyak menunduk. Di
narny
k!
akan seseorang mengejutkan keduanya. Dewa menger
tu yang
itu, anu
u ada di dalam!! Keluar Tika ata