Suami Muda Nona Konglomerat
ampir membuatku gila. Ternyata dia hany
Dewa. Rupanya suara pemilik rumah yang sedang patah hati. Tika yang duduk meringkuk di a
Tidak tahu kenapa, suara isakan Tika bisa sampai menyentuh dinding hatinya. Mungkinkan si
oleh ses
kan Tika dalam diam. Membiarkan perempuan itu
laki yang lebih baik dari Roland. Kenapa harus
wa masih setia menunggu-menatap penuh art
anyak lagi tisu yang akan diha
lain berbatang kuat serta berukuran lebih tinggi dari yang lain, sambil melipat tangan
aya sosok yang sejak tadi diperhatikan masih perempuan yang
kan tisu akan semakin menggunung, dan bisa di
ar masih sepi, perlahan
ni? Sengaja biar saya
lakangnya, seketika menoleh. Ia le
a saat seperti ini. Duduklah." Tidak menunggu per
pa masih ada A
ja saya lalat atau nyamuk
eperti i
enyum meski itu jelas sangat dipaksakan, Dewa memposisikan diri duduk dengan nyaman-menumpu
dirinya sendiri. Sekarang tidak ada lagi kekesalan atau bahkan amarah dalam dirinya, hila
sama. Ia yang memiliki kesabaran setipis tisu, tak jarang langsung meluapkan kekesalannya pada
a sebe
entu saja berhasil menyentak serta menarik perhatian Dewa. "Selama ini saya terlalu percaya diri. Menganggap cukup dengan menutup
Sesuatu yang kembali membuatnya heran. Sejak kapan ia peduli dengan urusan orang
r mencintai saya. Dia hanya butuh kekuasaan, dan hanya menjad
unculkan rasa yang lain di hati Dewa, selain simpati. Detik berikutnya, Dewa buru-bur
karang? Tentunya setelah menyeret
ngin hidup de
amping, kekaguman Dewa kembali muncul. Tika memiliki kecantikan spek bidadari, atau memang dialah sang bidadari ya
a menyia-nyiakan per
k dan jelaskan pada mereka kedekatan yang selama ini terjadi antara Mbak dengan
aya sudah memiliki hubungan atau b
pa be
gan dengan Roland. Saya sempat memberi statement jika saya memili
ka, ternyata tidak sesederhana yang dibayangkan. Selain itu, sekarang Dewa juga pa
iri. Kenapa tidak mencari tahu dulu kemarin sebelum m
anggap saya penghancur rumah tangga Roland. Walaupun sebenarnya yang terjadi, sumpah demi apapun. Saya sendiri belum lama mengetahui jika Ro
sesuatu akan terjadi, dan
bawaku ke tempat lain. Aku harus pergi sekarang. Sebel
a bertanya
e
nya selalu mendominasi, kini terlihat sangat bodoh dengan menela
dari saya?" jawab Dewa sete
t Dewa berubah waspada. Meyakini pertanyaan peremp
bang masi
l
etan jika Tika bisa mendengarnya. Yang p
n diri ke dalam kolam saja. Aku tahu ap
dati sudah bisa menebak,
melengkungkan senyum samar,
lau kita meni
pa
enikah
la! Eh,