icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Salah Pilih Pengantin

Bab 7 Tumpangan dari Kakak Ipar

Jumlah Kata:1215    |    Dirilis Pada: 07/02/2024

aja. Jam segini bus jurusan ke tempatmu

pi Zahra tetap memaksanya. Lagipula apa yang dibilang Fauz

n sudah jadi kakak dan adik ipar. Sudah sepatutnya saling

irnya me

ahra tersenyum mendengar itu. Lantas ia mendorong

di jalan ka

dian mobil Fauzan yang berwarna hitam metalik itu

*

tara Rani memilih untuk memandang kearah jendela. Ia menggigit bibirn

mal mungkin. Untuk memecahkan keheningan, Fauzan menyalaka

an. Kamu jadi harus mengantarku dulu ke

karang kita ini sudah menjadi saudara ipar, Rani. 'Saudara ipar'. Sud

Fauzan yang menekanka

ubungan mereka han

na dengan kuliah

ai

baik juga keadaanny

rahnya. Rani bingung mengapa Fauzan bertanya seperti itu? Apa Fauzan berma

melihatmu dengan Kak Zahra sedekat itu. Kali

ersenyum

aga, Rani. Karena itu aku selalu berusaha

Lelaki itu seolah mengisyaratkan kalau d

Perlahan tapi pasti kamu akan mencintai kaka

. Semua itu karena sejak dulu Rani telah merebu

hirnya Fauzan k

a pindah ke rumah baru

nya, kakak satu-satunya itu akan m

u. Tapi sayangnya wanita itu terlalu takut untuk hidup denganku. Jadi sekarang r

menyindirnya. Luka di hati lelaki itu ma

terdiam, Fauzan

mu sedi

gka kalau kamu akan membawa Kak Za

ngedikkan

Karena hatiku perlu udara segar, Rani. Dan otakku tidak akan sehat selama aku masih tin

h tak menggubris. Ia menoleh pada Fauzan dan berterimakasi

ng membuka pintu mobil. Lantas keluar untuk kemudi

ang menghilang di pandangan ma

belum bisa mengendalikan per

hendak berbelok, Fauzan malah tak sengaja menabrak seoran

ak sengaja menabrak seorang lelaki hingga

atbeltnya lantas keluar dari mobil untu

abrakmu," kata Fauzan menyodorkan buku

cedera apapun. Hanya saja lain kali har

menga

ucap lelaki itu sebelum kemud

setelan kemeja berwarna abu dan celana bahan hitam.

orang dosen di kampus in

bali masuk ke dalam mobilnya. Lantas ia menyalakan me

*

Azka tampan sek

en,

. Pasti aku sudah berani me

isik-bisik saat melihat lelaki bernama Az

erupakan seorang dosen di kampus ini. Dose

a mata mahasiswi mengarah padanya. Bola mata Azka berwarna bi

dalah salah satu dosen yang terkenal killer. H

ana ruangan yang tadi gaduh kini mendada

mat p

i, P

seorang gadis yang nampak sedang melamun me

aat di mobil tadi. Sindiran-sindiran Fauzan me

dengan panjang lebar secara luwes. Mahasiswa yang lain menyim

g menopang dagunya dengan sebelah tangan. Azka menghenti

ggil Azka namun Ran

an bibirnya m

Pusp

. Ia menggebrak meja Rani hingga gadis itu terperanjat dan bola matanya meleba

mun saat pelajaran saya?" t

n. Lidahnya m

hh..

depan dan ulangi semua mater

tidak menyimak apa yang Azka terangkan. Tentu Ra

Kamu tida

pelan. "Saya t

elas sekarang juga!" suruh

ak dengan tat

i, P

nerima bantaha

luar. Saya janji akan belajar dengan f

a meninggi hingga m

u tak mau Rani pasrah. Ia bangkit dari kurs

m hatinya terbesit rasa kasihan. Tapi Azka paling tid

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Lari dari Pernikahan2 Bab 2 Pengorbanan3 Bab 3 Rasa yang Sama4 Bab 4 Malam Pertama yang Tertunda5 Bab 5 Maafkan Aku, Zahra6 Bab 6 Kemesraan Pengantin Baru7 Bab 7 Tumpangan dari Kakak Ipar8 Bab 8 Masalah dengan Dosen9 Bab 9 Ajakan ke Pesta Pernikahan10 Bab 10 Izin Mengajak Rani Pergi11 Bab 11 Khawatir dan Cemburu12 Bab 12 Terlalu Posesif13 Bab 13 Azka untuk Rani14 Bab 14 Semakin Cemburu15 Bab 15 Bukan Rumah Impian16 Bab 16 Ajakan Makan di Kantin17 Bab 17 Foto Kenangan18 Bab 18 Menyentuh Zahra19 Bab 19 Mimpi Indah20 Bab 20 Mari Pacaran Pura-pura21 Bab 21 Menerima Tawaran Pak Azka22 Bab 22 Sangat Mendalami Peran23 Bab 23 Jas Milik Fauzan24 Bab 24 Akan jadi seorang Ayah25 Bab 25 Segelintir Rasa Bersalah26 Bab 26 Pesta Kecil-kecilan27 Bab 27 Dijemput Fauzan28 Bab 28 Kamu Ibu Kandungnya29 Bab 29 Aku tidak Baik-baik Saja30 Bab 30 Memukuli Azka31 Bab 31 Salah Paham32 Bab 32 Sengaja Mesra agar Fauzan Cemburu33 Bab 33 Tingkah Anak Perawan34 Bab 34 Lagu Melawan Restu35 Bab 35 Senang Diperhatikan Rani36 Bab 36 Hanya ingin Memelukmu37 Bab 37 Saya Jatuh Cinta38 Bab 38 Kecemasan Fauzan39 Bab 39 Penyakit Zahra40 Bab 40 Kelahiran Bayi Pertama41 Bab 41 Kepergian Zahra42 Bab 42 Anyelir43 Bab 43 Hanya Zahra Ibu Anyelir! 44 Bab 44 Kami tidak akan Menikah! 45 Bab 45 Dinner46 Bab 46 Anyelir Sakit47 Bab 47 Fauzan yang tak Pernah Berubah48 Bab 48 Khawatir pada Azka, Cemburu di hati Fauzan49 Bab 49 Ulang Tahun Zahra50 Bab 50 Kecemasan Fauzan terhadap Anyelir51 Bab 51 Mama Rani52 Bab 52 Mama untuk Dipamerkan