icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Salah Pilih Pengantin

Bab 3 Rasa yang Sama

Jumlah Kata:1346    |    Dirilis Pada: 07/02/2024

Zahra melayani Fauzan dengan sangat baik. Ia menarik kursi untuk suaminya, lant

g dari Zahra. “Kamu makanlah,” lanjut Fau

ya di sana. Sementara Rani, setelah menat

sungkan. Mulai sekarang kamu adalah bagian

sambil tersenyum. Lalu kemudia

n mulutnya tetiba saja terhenti. Rasa rendang

ah mengapa sekarang ia jadi sulit untuk menelan makanannya. Rasa ren

undak Fauzan hingga memb

nya tidak enak?” tanya Zahra

untuk tersenyum. Semua mata tertuju padan

sangat enak. Rani pin

merapatkan bibirnya, karena ta

balas menatap Fauzan d

t dengan rasa rendang buatan

akan hal yang sa

sa tahu kalau R

ya penasaran. Sebab saat ini mereka

alu kemudian ia berdeham untuk membasah

sama di rumahku. Dan Rani selalu me

sayang? Dia memang pintar masak sejak kecil. Tapi aku tidak tahu kalau kamu juga suka memasak. Wah sepertinya.

asak, Zahra. Selain kebutuhan batin, mengenyangka

ng memanyunk

aku akan sering meminta Rani menginap di rumah saja. Biar aku b

erutkan keningnya sambil menyodorkan air minum pada Fauzan. Sedangkan Rani m

a, ya?” tanya Zahra bingung. Ia mena

am hati. ‘Jika Rani sering menginap di rumahku, perutku

ibu. Sepertinya aku sedikit berbeda pendapat. Aku tidak akan memaksa istriku untuk pintar memasak. Kalau kamu mau, kamu bisa b

s dengan urusan dapur. Ia sudah terbiasa di

a istrinya,” ucap ibu pada Zahra. “Ibu harap nanti Rani juga mendapatkan

nya. Sementara Fauzan menga

rus menikah, Rani. Tidak mungkin anak bungsu ayah ini akan

u. Fauzan juga tanpa sadar mengulum senyum kecilnya. Baginya,

*

mandi. Ternyata berdiri terus di acara resepsi membuatnya sedikit kele

nduk yang melilit di pinggangnya. Namun ia terkejut saat mendapati

a. Sekamar dengan wanita yang tidak ia cintai. Sedangkan

memberitahu. “Ini aku siapkan baju tidur untukmu.” Zahra menyodorkan st

akasih. Emhh.. aku akan ganti baju dulu,” ucap Fauzan

a. “Baiklah. Aku paham. Mungkin kamu masih malu untuk berpaka

ng tertahan. Sedangkan Fauzan meremas baju tidur di

dengan rapat, Fauzan meng

ana? Aku tidak mau menyakiti hati Zahra. Tapi aku juga belum siap

ang suami. Dan malam ini adalah malam pertama mereka. Tidak m

kan membuat hat

ggupi untuk menikahi Zahra? Jadi aku harus menerima segala konsekuensinya

n merasa seperti orang bodoh sekarang ini, ia s

tuskan untuk segera berpakaian. Ia takut Zahra k

tu. Zahra yang sedang duduk di tepi tempat

ajak Zahra menarik tan

gir ranjang. Fauzan memerhatikan tangan Zahra yang meraih gelas beris

n segelas susu untukmu,” kata

n sebelah alis yang terangkat.

susu. Biasanya aku hanya minu

in. Terlalu sering mengonsumsi keduanya tidak baik bagi tubuh dan bisa membuatmu terjaga di malam hari. Jadi

at, lalu kemudian ia mengang

Aku akan m

h. Ia senang saat Fauzan menerima gelas dari tangannya. Sebe

n memberikan kembali

ya? Enak?” tanya

ab dengan ang

u itu di atas nakas. Lalu ia menggeser duduk

an napas. Detak jantungnya mungkin biasa

Zahra, ingin rasanya Fauzan m

ya, Fauzan?” tanya Zahr

an mencoba memba

Kamarnya sa

nga mawar dimana-mana.. Lampu-lampu hiasnya.. belum lagi gaun ini.” Zahra menyentuh gaun malamnya yang berwa

ar melihat betapa kerasnya usaha Rani me

saat sedang menyiapkan kamar pengantin untu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Lari dari Pernikahan2 Bab 2 Pengorbanan3 Bab 3 Rasa yang Sama4 Bab 4 Malam Pertama yang Tertunda5 Bab 5 Maafkan Aku, Zahra6 Bab 6 Kemesraan Pengantin Baru7 Bab 7 Tumpangan dari Kakak Ipar8 Bab 8 Masalah dengan Dosen9 Bab 9 Ajakan ke Pesta Pernikahan10 Bab 10 Izin Mengajak Rani Pergi11 Bab 11 Khawatir dan Cemburu12 Bab 12 Terlalu Posesif13 Bab 13 Azka untuk Rani14 Bab 14 Semakin Cemburu15 Bab 15 Bukan Rumah Impian16 Bab 16 Ajakan Makan di Kantin17 Bab 17 Foto Kenangan18 Bab 18 Menyentuh Zahra19 Bab 19 Mimpi Indah20 Bab 20 Mari Pacaran Pura-pura21 Bab 21 Menerima Tawaran Pak Azka22 Bab 22 Sangat Mendalami Peran23 Bab 23 Jas Milik Fauzan24 Bab 24 Akan jadi seorang Ayah25 Bab 25 Segelintir Rasa Bersalah26 Bab 26 Pesta Kecil-kecilan27 Bab 27 Dijemput Fauzan28 Bab 28 Kamu Ibu Kandungnya29 Bab 29 Aku tidak Baik-baik Saja30 Bab 30 Memukuli Azka31 Bab 31 Salah Paham32 Bab 32 Sengaja Mesra agar Fauzan Cemburu33 Bab 33 Tingkah Anak Perawan34 Bab 34 Lagu Melawan Restu35 Bab 35 Senang Diperhatikan Rani36 Bab 36 Hanya ingin Memelukmu37 Bab 37 Saya Jatuh Cinta38 Bab 38 Kecemasan Fauzan39 Bab 39 Penyakit Zahra40 Bab 40 Kelahiran Bayi Pertama41 Bab 41 Kepergian Zahra42 Bab 42 Anyelir43 Bab 43 Hanya Zahra Ibu Anyelir! 44 Bab 44 Kami tidak akan Menikah! 45 Bab 45 Dinner46 Bab 46 Anyelir Sakit47 Bab 47 Fauzan yang tak Pernah Berubah48 Bab 48 Khawatir pada Azka, Cemburu di hati Fauzan49 Bab 49 Ulang Tahun Zahra50 Bab 50 Kecemasan Fauzan terhadap Anyelir51 Bab 51 Mama Rani52 Bab 52 Mama untuk Dipamerkan