ADELINE SHABIRA : Jeritan Hati Seorang Istri
ng mendekati Nyonya besarnya. "Nanti Bibi a
pakai
nya," ja
mulut mertuanya. Apalagi jika tidak ada Ronald disampingnya, pasti kata-ka
ngnya, terlihat sekali sorot mata yan
," ucap Bibi merasa kasihan melihat Nyonya mudanya
Aku tidak apa-apa Bi, sudah biasa
n tidak pernah melawan, tapi kenapa Nyonya besar selal
annya tidak pernah aku masukin dalam hati," jawab Adeline dengan perasaan yang jauh di dalam hatinya me
n muda Ronald sangat beruntung punya istr
bi mau kena marah lagi dari Nyonya
pir lupa.
wedang jahenya biar
Tanya Bibi dengan tangan yang mula
at a
r pernah minta dibuatkan
u ingat.
ng jahe Nyonya, tapi Bibi yang memberik
Tanya
anya sangat enak. Hi-hi-hi. Nyonya besar pikir, wedang j
uatnya atau Bibi yang membua
a Adel tidak enak. He-he-he. Tidak tahu saja kalau dulu per
anya terlihat begitu banyak kesedihan.
ra keterlaluan yang menyakitkan hati, Nyonya lawan saja. Janga
au ribut," j
pi kalau terlalu diinjak juga tidak bai
benarnya, tapi jika harus melawan mertuanya, sama saja dir
rtemu dengan tukang kebun
i di depan
tanya mau menanam bunga di dekat g
masalah mau menanam bunga melati atau bunga apapun di dekat
an berbeda kalau menurut ---," Bibi mengecilkankan volume suara bic
ah melulu." Adeline tersenyum
he-h
a. Aku mau ke kamar untuk bersiap-si
nya," ja
ng terlihat sepi. Langkah kakinya berhenti ketika akan menaiki tangga,
eline berjalan mendekati lukisan bun
ing dari atas sampai bawah dengan seks
isan yang miring. "Sepertinya, pakunya memang ada yang lepa
lukisan kesayangan Mama, kalau kenapa-kenapa de
ang terbuat dari kayu. "Sebaiknya aku suru
ng terlihat, tapi tidak ada satupun yang terlihat. "Seb
k mencari orang, terdengar suara benda jatuh seh
AN
atas meja dengan bagian tengah-tengah kacanya pecah karena menimpa seb
erdengar suara Bib
ngar pula suara nyaring d
sudah pecah di atas sebuah guci yang kondisinya ti
iak Mama dari b
hat Mama dengan kedua tangan menutup bibir
Tanya Mam
ku tidak tahu," ja
bertanya apapun langsung marah melihat m
a apa maksud Mama?"
rguna! Jangan p
engerti," ja
," Mama mendekati guci ukuran kecil yang sudah
tahu Ma," j
a ini?" Tanya Mama menata
sangat
harga dirimu!" Uca
a mertuanya yang sangat dia hormati. Sementara Bibi hanya diam berdir
langsung, jangan kamu merusak benda-bend
melakukan apapun, tadi luk
erjatuh sendiri. Kamu pikir
aku hendak mencari orang untuk membetulkannya, karena ter
mengambilnya dan menaruhnya di bawah?" Tanya Mama