ADELINE SHABIRA : Jeritan Hati Seorang Istri
en yang masuk pelajaran pertama bisa membunuhku jika aku ter
ya pergi tanpa mau mengganti bajunya ter
a sakit kalau terlalu tegang begitu
Mama jadi s
melihat istrinya.
ada di sofa kemudian mengik
Ma." Pamela pamit sambil m
lajar ya
Bye M
Mama. "Belaja
ya
suaminya dengan tangan kan
kena
rgi ke Supermarket untuk
u uang?" T
berikan padaku masih ada. Aku
ah Adel, beli apapun yang kamu mau dan jug
ak perlu
pun yang kamu inginkan. Jangan terlalu menghemat, uang
ada sesuatu yang men
ald mencium kening istrinya kemudian masuk
ucap Pamela langsung masuk ke dalam
ab Adeline
ang cukup luas dengan sang Nyonya muda yang masih betah melihat mob
k begitu asri dengan beraneka macam tanaman dan bunga mawar hasi
tih dipandangi Adeline. "Sudah 3 tahun aku tinggal di sini, tapi entah m
nya
ke belakang. "Ma
a melati di dekat gaze
ng Jiwo,
lu ke Nyonya, soalnya Ibunya Tuan Ronald selalu ma
nya Mang Jiwo, tapi yang rapi. Biar
ian pergi menuju gazebo yang
ya yang baru saja masuk. Dilihatnya ruang tamu yang didominasi warna putih dengan gord
asih merapikan meja makan bekas mereka se
onya," ja
aku ba
nya Adel. Biar saya
ne ikut membantu membawak
gi hari. Setiap hari selalu memasak
gi, kalau tidak bekerja badank
an Ronald mendapatkan istri seperti Nyonya Adel,"
n juga banyak yang seperti saya.
ihat ceria. Padahal dulu sebelum Nyonya menikah dengan Tuan Ronald, rumah ini seperti kuburan. Semua orang yang ada di rumah
itinggal sendiri
ang diwariskan Ayahnya jadi wajar kalau jarang di
u Ma
"Nyonya Melani sibuk dengan teman-teman arisan
m. "Masa setiap
g wajah meyakinkan. "Setiap hari ada arisan, tapi kalau sudah menang tida
r Mama," tegur Adeli
ke arah pintu. "Bibi berani bicara begitu, karena tahu
ng perlu diadukan. Bibi tidak berbuat kr
hi. Iya
Bi?" Tanya Adeline me
dibuatkan untuk makan siang, tap
ng saja," j
ar suara dari arah belakang mer
ine begitu tahu s
u membunuhku setiap hari masak
bingung, sementara Bibi langsung menundu
l Mama naik! Apa kamu berharap Mam
ngerti, maksu
" Jawab Mama ketus. "Das
nantinya malah semakin banyak kata-kata yang akan menyakiti
darinya makan siang dengan menu rendang, Nyonya Adel ya
e setelah beberapa saat terdiam untukq
Mama ketus berjalan me
eloncat kaget dipanggil dengan suara
an melamun! Bisa habis nanti
nya, Bibi fokus mencuc
aku wedang jahe! Tubuhku rasany
kan Ma," jawab Adel
uatanmu tidak enak sama sekali. Jangan cari muka di de