Wanita Penggoda CEO Kaya
Olin saat pagi menyapa. Dudu
. Olin sudah menawarkan diri membantu ibunya Darren itu, tapi
ercuma saja, Samantha memiliki Zea sebagai tim
ruang makan. Menarik kursi
urmu?" Samantha meletakkan h
an roti
. Kemudian melirik Olin. "Ka
angat nyenyak. Teri
gemas membuat pipi si cantik
a. Senyum kedua merekah lantaran menganggap ap
enikmati sarapannya sembari
an sekolah. Ah, bahkan Dad belum sempat sarapan," lirih Samantha. Ia sungguh tidak tega meli
n siang," sela Zea. "Dad sa
at kelelahan di
i mom akan mengantarkan me
um. "Mom ya
ersenyum manis. Terlalu hangat! Seandainya keluarganya se
ya Darren saat menyaksikan O
sembari t
aaf. Aku terlalu senang meli
"Kau bisa memiliki
at. "Maksudmu? A
keluarga. Kau bisa mengangga
tuk itu. Aku yakin." Suara Darren terdengar sa
Ia tidak pernah menemui lelaki sebaik D
panmu," ucap
tentang sekolahnya di mana ia ditaksir begitu banyak cowok. Di sisi lain, Olin cemburu lantaran Zea dilahirkan dengan kesempurnaan dan
Tiba-tiba Zea mengalihkan f
a Samantha
nganga.
itambah netra
in karena mau ke tempat kerja Dad mengantarkan makan siang setelah itu ada ur
bicara panjang l
dalam berjalan. Yang menjadi masalah adalah, jika ia menyanggupi ikut dengan Zea berbelanja, apa mungkin ia hanya men
Mom sama Kak Darren memberik
." Zea seolah paham apa y
aos oblong Darren tiap hari dan celana pendeknya,
i, T
kau adalah tanggung jawab kam
ya pada Darren yang juga se
li. Aku tidak akan miskin dalam sehar
dan ia takut jika dirinya berharap lebih pada lelaki itu, padahal ia
skan perasaan aneh y
ih," ucap O
dian meneguk minumnya. "Mo
dan tersenyum pada p
rre
ang berikan lelaki itu padanya tadi malam. "Aku ke
ikmu mulai sekarang. Anggap
ku memiliki ponsel lain, Olin." Darren menunjukkan ponsel warna hitam yang O
" Binar bahagia ter
angguk. "Iy
ih." Olin b
h sesuatu." Darren melirik pada Zea dan Zea memberi jempolny
*
sekilas lantaran tidak memiliki uang lebih untuk membeli apa pun di dalam sana. Temannya pernah bilang ji
san
h Olin memilih saat mereka berada tepat di depa
hal, Zea. Cari tempat yang menjual pakaian murah saja, ya." Ucapan i
in gak usah khawatir.
apa yang bukan hak dia. Secara uang yang keluar ada
as pelan. Lalu meman
Mba
dress terbaru dan pokok
ra mengumpulkan mini dress terbai
sofa sembari menunggu mini
ebihan, Zea?" tan
Kak Olin itu udah jadi keluarga kami, j
uarga Darren sangat baik padanya? Apa mema
h mengumpulkan mini dress terbaik itu datang dengan me
pas untuk Mbak yang badannya sedikit berisi itu." Karyawan itu ber
ng dibungkus semua,
k. "Mari Mbak, sekalia
i karyawan itu untuk membayar
an lengan Olin. "Ayo, kita harus
Lagi? Astaga, apa dua bela
, ta
kaian rumah, sepatu dan sanda
n. Bagaimana ia menolak
*
emek biru tua sembari memegang spatula. Lelaki itu sengaja ke ruang tamu
menangkap beberapa paper bag yang
nya?" tanya lelaki itu tanp
kak kanan lalu kiri. "Terima kasih, Kakak," ucapnya penuh ketulusan. Hal yang selalu ia
membalas mengecup pipi Zea
t dan mendapatkan rezeki lebih sehingga tetap bisa membuatmu bahagia dengan kas
jempolnya pada Darren. "Ten
g banyak dan jodoh yang baik seperti Kak Oli
enatap Darren den
ambil pusing apa yang dikataka
un ada rasa sesak sedi
ahl
in saat Darren henda
ntikan langkahnya d
rus membalas apa atas kebaika
s dengan car
rr
engacak rambut dan kem
angan memikirkan untuk bunuh
mbalas semuanya." Da
a itu melebih dari keluarga kandungnya. Sungguh! Mereka terlalu
napa sanga
sekali lagi,
rren. Ia tidak ingin jika langkahnya kembali dihentikan la
menga
ak apa?" t
" tanya Darren p
usias dan matanya
asuki kacang
ar bersamaan dengan bibirny
t," ucap Ze
enoleh pada Olin yang tersenyum melihat keimutan Zea. "Ter
rren. Ia mengentakkan kaki
n kuat. "Bodo, amat!" B
u mengangkat bahunya cuek saat Olin m
ak a
ti itu jika sudah ngambek. Lagian. Dia menarik rambutku tidak sekuat yang kau
u beruntung memiliki keluar
lu
eluargaku itu keluargamu jug
menga
sekarang." D
bantu?" t
a. Ayo," ajak Darren sembari
dan meng
lin ingin terus dalam mimpi itu dan tidak