icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pendekar Kembara Semesta Seri 2

Bab 5 Senapati Tunggulsaka Meninggalkan Pertemuan di Istana

Jumlah Kata:1231    |    Dirilis Pada: 25/01/2024

ulsaka terlihat sedang menahan amarah. Senapati unggulan Kerajaan Karangt

tas mencerca dan merendahkan Tunggulsaka. Ganggayuda tidak perlu memojokkan Tunggulsaka. Sesama punggawa Kerajaan Karangtirta mestinya sal

menyatakankepada Raja Tiyasa bahwa yang dia dengar hanya sang raja, bukan yang lainnya.

hu tentang startegi perang untuk menumpas gerombolan pengacau di Kerajaan Karangtirta. Kalau dia peduli pada kejayaan Kerajaan Karangtirta, tentu minta kepada Ra

bahwa selain paduka raja tidak masuk dalam pemikiranmu. Apakah kamu tida

warih kepada Raja Tiyasa, "A

anya mengangguk. Raja Tiyasa sudah bisa memastikan, p

sebagai Putra Mahkota Kerajaan Karangtirta, aku punya hak untuk b

ukan Ganggayuda paling tinggi setelah raja, tetapi Banaswarih juga punya posisi yang ti

au dia sampai saat ini merahasiakan terhadap siapa pun, tetapi sejak saat memegang Soka Pratanda, dirinya berhak mengambil tindakan apa pun demi keamanan Ke

njut Banaswarih. "Walau Kerajaan Karangtirta sedang dilanda desas-desus akan adanya pemberontakan, tetapi Raja Tiyasa masih memegang tampuk kekuasaan di Kera

kencur ini! Mentang-mentang dia putra mahkota, berani bersikap kurang sopan terhadap orang yang lebih

a tegang dengan pik

ambil melakukan sembah hormat, "hamba mo

saja dia merasa dibela oleh Banaswarih, sehingga lebih percaya diri.

a Paduka Raja tidak percaya lagi pada hamba," lanjut Tunggulsaka. "Apabila Paduka Raja tidak percaya lagi pada hamba, maka mu

diam. Siap diam Raja Tiyasa dia anggap mendukung Ganggayuda. Ganggayuda yang begitu se

mat, lalu berlalu meninggalkan pertemuan penting itu. Langkah kaki Tunggu

iyasa. Namun Tunggulsaka telah j

iatnya itu dia batalkan. Dia merasa belum saatnya membuka rahasia besar itu. Walau hati merasa

pi atas kemauannya sendiri. Kita tidak mengusir, tapi pergi dengan sendirinya. Jangan khawatir, Paduka Raja, hamba sia

ati nada suara Ganggayuda seperti orang yang pura-pura. Pura-pura tul

an berbeda dengan isi hatinya. Orang semacam ini pintar menyembunyikan perasaan yang sebenarnya. Banyak orang yang tertipu oleh

ta akhiri," kata Tiyasa. "Mulai sekarang perketat penjagaan di seluru

n berakhir. Semua punggawa kerajaan meninggalkan istana menuju rumah masing

membuatku heran. Mengapa senapati unggulan kita itu bisa kalah hanya melawan gerombolan perampok? Padahal Ayahanda tahu sendi

. "Makanya aku memberikan tugas padamu disertai penyerahan Soka Pratanda itu. Kamu

a mata-mata di kota kerajaan ini. Aku sependapat dengan Senapati Tunggulsaka. Makanya ketika prajurit Karangtirta ke sana dengan dipimpin senapati, si mata-mata memberi kabar pada Olengpati.

gagumi Senapati Tunggulsaka dan Banaswarih. Senapati Tunggulsaka memiliki kehebatan dalam s

dicurigai punya hubungan de

ya, Ayahanda. Ku ingin menyelidiki sendiri, b

api kamu harus hati-hati! Siapa tahu Olengpati mempuny

ahanda sela

ormat kepada ayahnya. Lalu mohon

ja Tiyasa, Ganggayuda tidak ke Bangsal Kapatihan, tetapi

dilingkari pagar bambu. Dia mengetuk pintu rumah itu. Seorang wanita muda ber

patih selalu mengekangmu, kakang?" tanya wanita yang b

kan Jegonglopo! Kita akan merundingkan rencana baru kita!" kata Ganggayuda. Kemudian masuk

..., tunggulah d

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Soka Pratanda2 Bab 2 Jebakan Maut Gerombolan Olengpati 3 Bab 3 Pengkhianat di Dekat Istana 4 Bab 4 Gagal Menumpas Pengacau5 Bab 5 Senapati Tunggulsaka Meninggalkan Pertemuan di Istana6 Bab 6 Senapati Tunggulsaka Harus Ditumpas7 Bab 7 Pertarungan Menggunakan Senjata Sakti8 Bab 8 Pendekar Berpakaian Serba Kuning9 Bab 9 Malam Mencekam di Kota Kerajaan Karangtirta 10 Bab 10 Pertemuan Sejoli di Kota Kerajaan Karangtirta11 Bab 11 Menghindari Serangan Prajurit Karangtirta 12 Bab 12 Siap Bangkit Melawan Pemberontak13 Bab 13 Ancaman Maut dari Para Pengacau di Karangtirta 14 Bab 14 Menggali Uang Emas15 Bab 15 Bertempur Melawan Gerombolan Jegonglopo 16 Bab 16 Terlempar ke Dasar Jurang 17 Bab 17 Pengakuan Dalang Kekacauan18 Bab 18 Siap Menghadapi Pemberontak19 Bab 19 Penyerbuan Istana Karangtirta 20 Bab 20 Pertempuran Semakin Ganas21 Bab 21 Gugur Membela Karangtirta 22 Bab 22 Mundur Sebelum Lebur23 Bab 23 Bahaya Mengancam Raja Tiyasa24 Bab 24 Serangan Balik yang Mengejutkan25 Bab 25 Memburu Gerombolan Pemberontak26 Bab 26 Pertempuran di Tengah Belantara 27 Bab 27 Bertempur untuk Memusnahkan Lawan28 Bab 28 Melawan Tujuh Ganggayuda29 Bab 29 Tidak Mudah Mengalahkan Pemberontak30 Bab 30 Mencari Kelemahan Lawan31 Bab 31 Ditekuk Senyum Nilawangi yang Menawan32 Bab 32 Serangan dari Kapal Hitam33 Bab 33 Berhadapan dengan Bajak Laut34 Bab 34 Pertarungan Melawan Bajak Laut35 Bab 35 Kekasih Pimpinan Bajak Laut36 Bab 36 Menuju Perguruan Tepaswaja37 Bab 37 Sergapan Empat Pendekar38 Bab 38 Bertemu Lakseta 39 Bab 39 Kedatangan Kowara di Pelabuhan Atri40 Bab 40 Percobaan Pembunuhan di Penginapan Latri41 Bab 41 Tantangan dari Pimpinan Bajak Laut42 Bab 42 Mengejar Para Penculik43 Bab 43 Merusak Kapal Penculik 44 Bab 44 Memperebutkan Tawanan45 Bab 45 Sepasang Naga dari Utara 46 Bab 46 Siap Menyerbu ke Sarang Bajak Laut47 Bab 47 Bertemu Pembunuh Sang Adik48 Bab 48 Bertarung Melawan Pimpinan Bajak Laut49 Bab 49 Melarikan Bekas Kekasih50 Bab 50 Bertarung Melawan Ponggewiso 51 Bab 51 Bertarung Mati-matian 52 Bab 52 Sembunyi di Bawah Tanah53 Bab 53 Masa Lalu Lasih Manari 54 Bab 54 Memancing Pemimpin Bajak Laut55 Bab 55 Keluar dari Persembunyian56 Bab 56 Menyelamatkan Layung dari Penculik57 Bab 57 Ingin Mengejar Kowara58 Bab 58 Lakseta Sigap Siaga59 Bab 59 Pertarungan Berimbang 60 Bab 60 Pertarungan Semakin Sengit61 Bab 61 Kejar-kejaran di Tengah Lautan62 Bab 62 Kematian yang Tak Disangka-sangka 63 Bab 63 Menumpas Bajak Laut64 Bab 64 Mengharap Balasan Cinta Wandagni 65 Bab 65 Mencari Nilawangi 66 Bab 66 Dua Tamu Tak Beradab67 Bab 67 Tamu yang Berwibawa68 Bab 68 Sumpah Pengawal Setia69 Bab 69 Mengawasi Wadungsarpa 70 Bab 70 Kehebatan Keris Kuwungtunjem 71 Bab 71 Mematahkan Serangan Wadungsarpa 72 Bab 72 Rayuan Janurwasis 73 Bab 73 Raden Tumon Mabuk Cinta74 Bab 74 Tendangan Mematikan75 Bab 75 Adik Seperguruan76 Bab 76 Menghadapi Ancaman Bawera 77 Bab 77 Dihadang Pendekar Misterius78 Bab 78 Melacak Pembunuh Tumon79 Bab 79 Serangan dari Pendekar Wanita80 Bab 80 Membelokkan Ujung Pedang81 Bab 81 Mengungkap Masa Lalu82 Bab 82 Pengepungan Penginapan Melati Jingga 83 Bab 83 Bawara Mencari Wandagni 84 Bab 84 Pertempuran di Penginapan Melati Jingga 85 Bab 85 Pertempuran Semakin Sengit86 Bab 86 Tumpas Tak Tersisa87 Bab 87 Kelayun Beraksi Sendirian88 Bab 88 Menumpas Satu-persatu89 Bab 89 Kemunculan Ajian Langka 90 Bab 90 Siap Menghadapi Gerombolan Sumbung 91 Bab 91 Aksi Gerombolan Sumbung 92 Bab 92 Menebas Gerombolan Sumbung 93 Bab 93 Pertarungan yang Seru94 Bab 94 Keselamatan Ayumanis Terancam95 Bab 95 Menuntaskan Kewajiban96 Bab 96 Menunggu Kedatangan Sanggariwut 97 Bab 97 Kedatangan Prajurit Perkasa di Jenggalu 98 Bab 98 Melawan Prajurit Pulungpitu 99 Bab 99 Melawan Senapati Pulungpitu 100 Bab 100 Meninggalkan Pertarungan