Pendekar Kembara Semesta Seri 2
yerang dari belakang itu merasa mereka bakalan dengan mudah menghabisi Tunggulsaka. Mereka
sekuat tenaga untuk mencincang tubuh Tunggulsaka. Jegonglopo ingin membela
Wuut!
kilat-kilat terayun
an
aan. Benturan keras terjadi. Jegonglopo dan dua anak buahnya terdorong mundur bebera
an bengong. Mulut menganga, mata membelalak saking kagetnya.
enancap di pasir putih. Bekas senapati itu memanda
atahari dari arah barat, kilatan itu menerpa tubuhku. Aku melihat tangan kananku tertimpa kilatan sinar dari golok kalian. Jadi aku t
lau bukan Senapati Tunggulsaka pasti sudah mati dengan tubuh rejam. Namun k
Karangtirta yang dapat diandalkan," kata Jego
ri Kerajaan Karangtirta. Siapa namamu? Mengapa kamu dan teman-temanmu ingin
dalam mengucapkan kata-kata. Kata-kata tanya yang memojokkan orang-o
nak buahnya. Dari sekian anak buah Olengpati, aku termasuk yang paling dia percaya untuk melakukan tugas
lah tersenyum mendengar gertakan Olengpati. Kalau Jegonglopo suruhan yang paling dipercaya, berarti punya kehebatan linuwih dibandingkan anak buahnya yang lain. Begitu ka
benarnya yang menyuruhmu? Apakah benar-benar Olengpati yang menyuruhmu?
ain yang menyuruhku selain Olengpati. Aku harus merahasiakan siapa yang menyuruhku untuk
Olengpati secara tegas mengatakan, kalau ketemu Tunggulsaka, lang
kin! Itu tidak mungkin. Dengan alasan apa pun, tid
mua ada kemungkinannya. K
pemikiran untuk membunuhku? Apa untungnya Olengpati mem
ajurit. Olengpati hanyalah pimpinan gerombolan perampok. Pemimpin gerombolan yang suka menggarong ke rumah-rumah penduduk yang dipandang kaya. Tidak ada hubug
ti mendapatkan keuntungan apa kalau Tunggulsaka mati? Itu pertanyaan mendasar yang berkecamuk dalam pikiran Tunggulsaka. Ma
sti dicari jawabnya da
yang dimain-mainan oleh seseorang. Pasti ada dalang atau pemimpin tertinggi yang mengerakkan kalian untuk membuat kekacauan di Kerajaan Karangtirta. Katakan
erdasan Tunggulsaka. "Sayangnya aku tidak akan menawab pertanyaanmu. Karena k
mengayunkan golok masing-masing unt
tiga lawannya, sekaligus balas menyerang. Dentingan-dentingan suara senjata beradu memekakkan telinga
kepala tiga pengeroyoknya. Bagi Tunggulsaka, tak guna melihat manusia-manusia tengul itu. makin lama menatap w
Ting!
yuda itu merasakan tangan mereka kesemutan. Getaran senjata beradu membuat ketiga begundal i
pak dada lawan-lawannya. Ketiga lawan terhayung dengan dad
p dalam, satunya lagi teriris lehernya. Keduanya te
suh di depannya. Tunggulsaka berdiri tegar dengan pedang yang ujungnya berdarah. Ga
epele," kata Jegonglopo sambil membuang goloknya ke pasir pantai.
an sinar merah membara dan menebarkan hawa panas. Tombak Wisodahono! Sebuah tombak sakt
sa dirimu berada di atas ang
dang ke sarungnya. Tunggulsaka pun mencabut senjata andalannya. Sebilah keris yang diselipkan di pinggang
an
saka tetap tegak berdiri di tempatnya semula. Malah dia balik melan
ndur karena keteter, sehingga Tunggulsaka berhasil menendang perut Jegonglopo.
*