icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pendekar Kembara Semesta Seri 2

Bab 8 Pendekar Berpakaian Serba Kuning

Jumlah Kata:1263    |    Dirilis Pada: 25/01/2024

perutnya. Sesaat setelah terkena tendangan, Jegonglopo merasakan sakit yang tak tertahankan. Dia mundur beberapa langkah,

nya. Pandangan mata jadi kabur. Dia masih terhuyung sambil terus menjauhi musuh. Dalam kondisi se

o yang paling jujur. Mestinya yang melawan Tunggulsaka se

unjung adab dalam segala situasi, termasuk pada saat perang atau bertarung. Dalam peperangan atau pertarungan di dunia persil

u pukulan tangan kosong pada bagian tubuh yang vital, bisa berakibat fatal. Tunggulsaka memahami adab perang dan bertar

erseret dalam persoalan yang lebih rumit karena terlibat pemberontakan, lebih baik menyerahan diri sekarang juga. Mari kamu kubawa ke pintu gerbang Istana Kera

adaan duduk, dia menunduk. Bukannya takut pada Tunggulsaka atau pun kematian. Namun dia me

si kesenyapan di antara dua orang yang baru sa

l Tunggulsaka, Patih Ganggayuda...! Patih Ganggayuda melompat dari arah selatan. Dia menapakkan kedua ka

atau pun mencabut senjata. Dia hanya berdiri sam

ini!" kata Tunggulsaka dengan sikap tak kalah t

, maka aku tidak perlu merasa sebagai anak buahmu, Ganggayuda. Aku mencabut basa-basi ten

at yang namanya moncer di dunia persilatan sebelum menjadi senapati di Kerajaan Karangtirta. Walau dia sekarang hanya rakyat jelata, tapi kemampuan sila

cauan di Karangtirta? Apa yang kamu inginkan, sampai menyuruh orang un

"Dengarkan senapati lancung! Karena kamu sebentar lagi bakal mampus, maka kamu boleh mengetahui rahasia besar

Bekas senapati Karangtirta itu menjauhi Ganggayuda. Atau setidaknya berjarak. Aja cedhak kebo gupak. J

ingin. "Bukankah tahta kerajaan bakal diserahkan kepada putra mahkota? Bukankah hany

aru, siapa pun dapat menjadi raja di Karangtirta asal dia mampu meruntuhkan kedudukan Tiyasa! Nanti kala

tawa-tawa seolah-olah baru saja memenangkan sebuah peperangan. S

t. Jarang sekali Tunggulsaka tertawa. Tawa Tu

sebabnya? Aku tertawa karena dalam pikiranku, kamu sudah ti

mengangga

ya begi

but apa! Yang jelas, kamu

ng sangat beracun. Golok sakti memancarkan hawa dingin menusuk tulang. Golok Wojoputih menebarkan hawa dingin

enghindari sabetan golok sakti sambil mencabut keris saktinya. Sigap Tunggulsaka menangkis senjata lawan yang g

. Matanya meredup akibat menyerap hawa dingin berbau wangi

ti Tunggulsaka. Aku harus bisa mengu

ee

r jatuh di pasir putih. Tunggulsaka terduduk dalam keadaan lemah. Lemas. Serasa tidak berte

ti tubuh lawan yang tengkurap mem

enghabisi dia!" kata Ganggay

emah," Jegonglopo mengingatkan. "Kita tida

itu. Kesempatan ini jangan disia-siakan! Ayo kita ha

gu. Namun dia ikut kemaua

u siap menghujam tubuh lawan dengan m

!" terdengar teriakan

ok pendekar berpakaian serba kuning yang mengenakan ikat pi

lopo saling pandang d

nggayuda. "Kok pakaia

n nada yakin. "Baju boleh ganti warna yang baru, tap

di kejauhan sana. Dia memang pendekar yang punya julukan Pendekar Raja

ang berbeda dari sebelumnya. Pakaian yang semu

tanya Ganggayuda pada Jegonglopo. "

pat menjawab perta

nar merah itu memancar dari lingkaran bergerigi delapan yang terdapat di telap

an Jegonglopo. Ganggayuda dan Jegonglopo menangkis sinar me

aaa

o terlempar ke pinggiran laut dalam keadaan masih menggenggam senjata masing-masing. Ombak da

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Soka Pratanda2 Bab 2 Jebakan Maut Gerombolan Olengpati 3 Bab 3 Pengkhianat di Dekat Istana 4 Bab 4 Gagal Menumpas Pengacau5 Bab 5 Senapati Tunggulsaka Meninggalkan Pertemuan di Istana6 Bab 6 Senapati Tunggulsaka Harus Ditumpas7 Bab 7 Pertarungan Menggunakan Senjata Sakti8 Bab 8 Pendekar Berpakaian Serba Kuning9 Bab 9 Malam Mencekam di Kota Kerajaan Karangtirta 10 Bab 10 Pertemuan Sejoli di Kota Kerajaan Karangtirta11 Bab 11 Menghindari Serangan Prajurit Karangtirta 12 Bab 12 Siap Bangkit Melawan Pemberontak13 Bab 13 Ancaman Maut dari Para Pengacau di Karangtirta 14 Bab 14 Menggali Uang Emas15 Bab 15 Bertempur Melawan Gerombolan Jegonglopo 16 Bab 16 Terlempar ke Dasar Jurang 17 Bab 17 Pengakuan Dalang Kekacauan18 Bab 18 Siap Menghadapi Pemberontak19 Bab 19 Penyerbuan Istana Karangtirta 20 Bab 20 Pertempuran Semakin Ganas21 Bab 21 Gugur Membela Karangtirta 22 Bab 22 Mundur Sebelum Lebur23 Bab 23 Bahaya Mengancam Raja Tiyasa24 Bab 24 Serangan Balik yang Mengejutkan25 Bab 25 Memburu Gerombolan Pemberontak26 Bab 26 Pertempuran di Tengah Belantara 27 Bab 27 Bertempur untuk Memusnahkan Lawan28 Bab 28 Melawan Tujuh Ganggayuda29 Bab 29 Tidak Mudah Mengalahkan Pemberontak30 Bab 30 Mencari Kelemahan Lawan31 Bab 31 Ditekuk Senyum Nilawangi yang Menawan32 Bab 32 Serangan dari Kapal Hitam33 Bab 33 Berhadapan dengan Bajak Laut34 Bab 34 Pertarungan Melawan Bajak Laut35 Bab 35 Kekasih Pimpinan Bajak Laut36 Bab 36 Menuju Perguruan Tepaswaja37 Bab 37 Sergapan Empat Pendekar38 Bab 38 Bertemu Lakseta 39 Bab 39 Kedatangan Kowara di Pelabuhan Atri40 Bab 40 Percobaan Pembunuhan di Penginapan Latri41 Bab 41 Tantangan dari Pimpinan Bajak Laut42 Bab 42 Mengejar Para Penculik43 Bab 43 Merusak Kapal Penculik 44 Bab 44 Memperebutkan Tawanan45 Bab 45 Sepasang Naga dari Utara 46 Bab 46 Siap Menyerbu ke Sarang Bajak Laut47 Bab 47 Bertemu Pembunuh Sang Adik48 Bab 48 Bertarung Melawan Pimpinan Bajak Laut49 Bab 49 Melarikan Bekas Kekasih50 Bab 50 Bertarung Melawan Ponggewiso 51 Bab 51 Bertarung Mati-matian 52 Bab 52 Sembunyi di Bawah Tanah53 Bab 53 Masa Lalu Lasih Manari 54 Bab 54 Memancing Pemimpin Bajak Laut55 Bab 55 Keluar dari Persembunyian56 Bab 56 Menyelamatkan Layung dari Penculik57 Bab 57 Ingin Mengejar Kowara58 Bab 58 Lakseta Sigap Siaga59 Bab 59 Pertarungan Berimbang 60 Bab 60 Pertarungan Semakin Sengit61 Bab 61 Kejar-kejaran di Tengah Lautan62 Bab 62 Kematian yang Tak Disangka-sangka 63 Bab 63 Menumpas Bajak Laut64 Bab 64 Mengharap Balasan Cinta Wandagni 65 Bab 65 Mencari Nilawangi 66 Bab 66 Dua Tamu Tak Beradab67 Bab 67 Tamu yang Berwibawa68 Bab 68 Sumpah Pengawal Setia69 Bab 69 Mengawasi Wadungsarpa 70 Bab 70 Kehebatan Keris Kuwungtunjem 71 Bab 71 Mematahkan Serangan Wadungsarpa 72 Bab 72 Rayuan Janurwasis 73 Bab 73 Raden Tumon Mabuk Cinta74 Bab 74 Tendangan Mematikan75 Bab 75 Adik Seperguruan76 Bab 76 Menghadapi Ancaman Bawera 77 Bab 77 Dihadang Pendekar Misterius78 Bab 78 Melacak Pembunuh Tumon79 Bab 79 Serangan dari Pendekar Wanita80 Bab 80 Membelokkan Ujung Pedang81 Bab 81 Mengungkap Masa Lalu82 Bab 82 Pengepungan Penginapan Melati Jingga 83 Bab 83 Bawara Mencari Wandagni 84 Bab 84 Pertempuran di Penginapan Melati Jingga 85 Bab 85 Pertempuran Semakin Sengit86 Bab 86 Tumpas Tak Tersisa87 Bab 87 Kelayun Beraksi Sendirian88 Bab 88 Menumpas Satu-persatu89 Bab 89 Kemunculan Ajian Langka 90 Bab 90 Siap Menghadapi Gerombolan Sumbung 91 Bab 91 Aksi Gerombolan Sumbung 92 Bab 92 Menebas Gerombolan Sumbung 93 Bab 93 Pertarungan yang Seru94 Bab 94 Keselamatan Ayumanis Terancam95 Bab 95 Menuntaskan Kewajiban96 Bab 96 Menunggu Kedatangan Sanggariwut 97 Bab 97 Kedatangan Prajurit Perkasa di Jenggalu 98 Bab 98 Melawan Prajurit Pulungpitu 99 Bab 99 Melawan Senapati Pulungpitu 100 Bab 100 Meninggalkan Pertarungan