Pendekar Kembara Semesta Seri 2
makan. Mereka mengumpulkan harta benda dengan cara menakut-nakuti dan meneror korban. Kalau cara pertama, yakni menakut-nakuti
rumah calon korban. Setelah mendapatkan hasil, pakaian hitam itu memudahkan mereka bersembunyi dari kejaran prajurit atau penduduk de
yang ada di Kota Kerajaan Karangtirta bagian utara. Pemilik rumah me
ng diduga berbeda jauh dari yang dilihatnya. Kini yang dilihatnya dua
erak sedikit pun!" ancam satu
" anak buah Olengpati yang kedua menambahkan. "Kalau sampai kamu be
g bisa dia lakukan. Melawan sama saja mencari mati. Kalau pun dia punyailmu silat,kalau hanya tata
u. Mereka memasuki rumah korban yang sudah tak berdaya. Para begundal mengambil semua uang dan perhiasan milik s
m ketahuan prajurit!" perint
si tuan rumah yang sedih meratapi nasibnya yang malang.
a serentak. Perampokan yang cepat dan menyeluruh itu merepotkanpara prajurit jaga. Mereka berusaha mengejar para per
dikit pun yang bisa digunakan prajurit untuk melacaknya. Para perampok,
rang prajurit di tengah kota kep
yang ada di luar kota keraj
reka lari keluar dari kota kerajaan, ada penjaga yang bersiaga di
uk lewat, dijaga ketat oleh puluhan prajutit secara berlapis-lapi
emula diam. "Apakah mereka punya ajian penglemunan, sehingga mereka bisa menghilang
aja," seorang prajurit mencoba menjawab. "Tapi
terdiam. Seolah-olah kepala mereka buntu. Tak bisa memecahkan misteri tenta
tongnya?" tanya seorang prajurit yang
Kantong adalah tempat persembunyian yang ada dekat rumah korban perampokan. Orang yang menyediakan rum
mudah juga untuk membuktikannya kalau tidak ada pengakuan dari piha
aporkan pada pihak kerajaan tentang jumlah harta mereka yang telah dirampok tadi malam. Sedangkan yang aman dari pe
ni perampokan, lalu kita harus percaya pada siapa lagi?"
idak berdaya menghadapi aksi para perampok," sahut
a tidak bisa ditanggulangi, apalagi kalau para perampok itu datang sec
urit dan punggawa pasti hanya bisa bengong kayak macan omp
g itu apa
melongo kayak
ada pedagang yang berani membuka kios atau warungnya. Mereka takut siang
jaan yang mati. Kabar ini telah menyebar ke seluruh wilayah kerajaan.
da. Satu seorang laki-laki muda bernama Janurwasis datang dari arah timur. Sedangkan s
ah dilebur dalam pelukan yang lama. Pelukan mesra yang lama. Malah sangat lama. Mereka lupa darata
ng-orang sekitarnya. Pokoknya yang penting mereka suka. Orang lain tak suka, itu urusan orang lain! Mereka be
ini tidak aman," kata Wening Kusuma se
kan urusan kita. Kita punya urusan lain yang lebih penti
yo
alu makan dengan lahapnya. Usai makan, Janurwasis langsung membayar. Beberapa saat k
h sekian lama kita berpis
*