icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pendekar Kembara Semesta Seri 2

Bab 3 Pengkhianat di Dekat Istana

Jumlah Kata:1106    |    Dirilis Pada: 25/01/2024

inggal di wilayah dekat istana. Hal itu tak pernah dia duga sebelumnya. Bahkan tidak pernah

bagi kelangsungan kekuasaan Raja Tiyasa. Adanya mata-mata, maka gerak apa pun

untungkan dengan mata-mata ini. Mereka bisa leluasa bergerak di luar sana untuk mengacau. Kalau piha

aka dalam hati. Kalau aku bisa menemukan, maka aku sendiri yang akan memenggal

di kota Kerajaan Karangtirta! Karena sebentar lagi kalian semua akan kutumpas h

kenyang makan asam garam pertempuran, kata-kata menekan seperti itu sudah biasa d

al terhadap kata-kata gertakan semacam itu. Bagi Tunggulsaka, sesumb

anitu itu mempunyai hubungan akrab dengan seorang punggawa Kerajaan Karangtirta. Walau kabar itu masih kabar burung, tetapi dengan adanya pengakuan Olengpat

yum mengejek. "Agaknya kalian telah menjalin hubungan sejak lama. Sejak Gerombolan Iblis Barong masih utuh. Karena hubungan kalian saling menguntungkan

merasa tahu segalanya tentang Kerajaan Karangtirta. Tunggulsaka membalas dengan mengung

at dalam memberikan tebakan siapa orang yang bekerja sama dengan Olengpati selama ini. Kecerdasan otak senapati itu sungguh mengagumkan. Namun Olengp

Saking kagetnya, dia tak sempat menyembunyikan kekagetannya. Dari perubahan wajah Olengpati bisa diketahui k

angi wajah Tunggulsaka. "Sayang sekali, kecerdasan otakmu tidak berguna saat ini. Sekarang ini, kecer

a-kata gertakannya yang itu-itu saja. Gaya bicaranya seperti itu-itu terus. Bagi yang biasa m

ejek Tunggulsaka. "Kamu bisanya hanya menggertak lawan dengan kata-kata yang mengancam. Hanya

lengpati tahu bahwa Tunggulsaka merupakan senapati andalan Kerajaan Karangtirta. Tunggulsaka dikenal sebagai senapati yang pilih tanding. Selain ilmu silatnya tinggi, juga ahli memai

a keroyokan dengan mengandalkan anak buah yang berjumlah banyak. Dengan nyalimu yang kecil ka

njur untuk memancing kemarahan Olengpati. Tunggulsaka tidak peduli ejekannya tadi sesuai dengan kenyat

n, nantinya tidak akan bisa bertarung secara baik. Dia pasti akan menyerang tanpa menggunak

rada dalam keadaan seperti itu, Tunggulsaka berharap dapat memperolah keuntungan. Keuntungan yang diharapkan Tunggul

ah menjadi anggota andalan Gerombolan Iblis Barong! Kalau aku seorang pengecut, mana mungkin aku bisa bertaha

andangan ke seluruh ana

t dari baja yang menebarkan hawa panas ketika dicabut dari sarungnya. Dia be

iki. Namun karena kalah banyak, beberapa prajurit Karangtirta tewas dikeroyok anak buah O

eka berperang menggunakan cara ampyak-ampyak awur-awur. Mereka bertarung seper

dang berhadapan dengan Olengpati. Kalau diukur dalam kepandaian memainkan senjata, Tunggulsaka m

cepat pula, pedang Tunggulsaka tersebut menempel di leher Olengpati. Pedang menyilang di depan leher Olengpati. Tubuh Tunggulsaka bera

dan dingin. "Kalau tidak mau menyuruh mereka mundur, kepalamu akan berada di telapak kakimu! S

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Soka Pratanda2 Bab 2 Jebakan Maut Gerombolan Olengpati 3 Bab 3 Pengkhianat di Dekat Istana 4 Bab 4 Gagal Menumpas Pengacau5 Bab 5 Senapati Tunggulsaka Meninggalkan Pertemuan di Istana6 Bab 6 Senapati Tunggulsaka Harus Ditumpas7 Bab 7 Pertarungan Menggunakan Senjata Sakti8 Bab 8 Pendekar Berpakaian Serba Kuning9 Bab 9 Malam Mencekam di Kota Kerajaan Karangtirta 10 Bab 10 Pertemuan Sejoli di Kota Kerajaan Karangtirta11 Bab 11 Menghindari Serangan Prajurit Karangtirta 12 Bab 12 Siap Bangkit Melawan Pemberontak13 Bab 13 Ancaman Maut dari Para Pengacau di Karangtirta 14 Bab 14 Menggali Uang Emas15 Bab 15 Bertempur Melawan Gerombolan Jegonglopo 16 Bab 16 Terlempar ke Dasar Jurang 17 Bab 17 Pengakuan Dalang Kekacauan18 Bab 18 Siap Menghadapi Pemberontak19 Bab 19 Penyerbuan Istana Karangtirta 20 Bab 20 Pertempuran Semakin Ganas21 Bab 21 Gugur Membela Karangtirta 22 Bab 22 Mundur Sebelum Lebur23 Bab 23 Bahaya Mengancam Raja Tiyasa24 Bab 24 Serangan Balik yang Mengejutkan25 Bab 25 Memburu Gerombolan Pemberontak26 Bab 26 Pertempuran di Tengah Belantara 27 Bab 27 Bertempur untuk Memusnahkan Lawan28 Bab 28 Melawan Tujuh Ganggayuda29 Bab 29 Tidak Mudah Mengalahkan Pemberontak30 Bab 30 Mencari Kelemahan Lawan31 Bab 31 Ditekuk Senyum Nilawangi yang Menawan32 Bab 32 Serangan dari Kapal Hitam33 Bab 33 Berhadapan dengan Bajak Laut34 Bab 34 Pertarungan Melawan Bajak Laut35 Bab 35 Kekasih Pimpinan Bajak Laut36 Bab 36 Menuju Perguruan Tepaswaja37 Bab 37 Sergapan Empat Pendekar38 Bab 38 Bertemu Lakseta 39 Bab 39 Kedatangan Kowara di Pelabuhan Atri40 Bab 40 Percobaan Pembunuhan di Penginapan Latri41 Bab 41 Tantangan dari Pimpinan Bajak Laut42 Bab 42 Mengejar Para Penculik43 Bab 43 Merusak Kapal Penculik 44 Bab 44 Memperebutkan Tawanan45 Bab 45 Sepasang Naga dari Utara 46 Bab 46 Siap Menyerbu ke Sarang Bajak Laut47 Bab 47 Bertemu Pembunuh Sang Adik48 Bab 48 Bertarung Melawan Pimpinan Bajak Laut49 Bab 49 Melarikan Bekas Kekasih50 Bab 50 Bertarung Melawan Ponggewiso 51 Bab 51 Bertarung Mati-matian 52 Bab 52 Sembunyi di Bawah Tanah53 Bab 53 Masa Lalu Lasih Manari 54 Bab 54 Memancing Pemimpin Bajak Laut55 Bab 55 Keluar dari Persembunyian56 Bab 56 Menyelamatkan Layung dari Penculik57 Bab 57 Ingin Mengejar Kowara58 Bab 58 Lakseta Sigap Siaga59 Bab 59 Pertarungan Berimbang 60 Bab 60 Pertarungan Semakin Sengit61 Bab 61 Kejar-kejaran di Tengah Lautan62 Bab 62 Kematian yang Tak Disangka-sangka 63 Bab 63 Menumpas Bajak Laut64 Bab 64 Mengharap Balasan Cinta Wandagni 65 Bab 65 Mencari Nilawangi 66 Bab 66 Dua Tamu Tak Beradab67 Bab 67 Tamu yang Berwibawa68 Bab 68 Sumpah Pengawal Setia69 Bab 69 Mengawasi Wadungsarpa 70 Bab 70 Kehebatan Keris Kuwungtunjem 71 Bab 71 Mematahkan Serangan Wadungsarpa 72 Bab 72 Rayuan Janurwasis 73 Bab 73 Raden Tumon Mabuk Cinta74 Bab 74 Tendangan Mematikan75 Bab 75 Adik Seperguruan76 Bab 76 Menghadapi Ancaman Bawera 77 Bab 77 Dihadang Pendekar Misterius78 Bab 78 Melacak Pembunuh Tumon79 Bab 79 Serangan dari Pendekar Wanita80 Bab 80 Membelokkan Ujung Pedang81 Bab 81 Mengungkap Masa Lalu82 Bab 82 Pengepungan Penginapan Melati Jingga 83 Bab 83 Bawara Mencari Wandagni 84 Bab 84 Pertempuran di Penginapan Melati Jingga 85 Bab 85 Pertempuran Semakin Sengit86 Bab 86 Tumpas Tak Tersisa87 Bab 87 Kelayun Beraksi Sendirian88 Bab 88 Menumpas Satu-persatu89 Bab 89 Kemunculan Ajian Langka 90 Bab 90 Siap Menghadapi Gerombolan Sumbung 91 Bab 91 Aksi Gerombolan Sumbung 92 Bab 92 Menebas Gerombolan Sumbung 93 Bab 93 Pertarungan yang Seru94 Bab 94 Keselamatan Ayumanis Terancam95 Bab 95 Menuntaskan Kewajiban96 Bab 96 Menunggu Kedatangan Sanggariwut 97 Bab 97 Kedatangan Prajurit Perkasa di Jenggalu 98 Bab 98 Melawan Prajurit Pulungpitu 99 Bab 99 Melawan Senapati Pulungpitu 100 Bab 100 Meninggalkan Pertarungan