AKU MUNDUR, MAS!
NDUR,
ok libur?" tan
suami hanya kerja
alo aku libur?"
epatunya sebelum ia be
ke rumah ib
seketika suamiku menampak
mu menyesali perbuatan mu pada ibu dan mbak Mila? Kamu
lkan yang dibe
iyakan saja, samb
ang dan ayam goreng crispynya, itung-i
tu yang keluar
*
kan p
h belum,"
menit menunggu mas Guntur yang masih
ng
pesan masuk
kan keruma
miku berkaba
ada per
ari ibu
, buat minta maaf sa
yang sok, itu bene
i, karena Fitri sudah Guntur suruh mas
ng juga ke
saknya ban
kalo kam
cepetan kamu
ertawakan ulah sua
a yang paling benar, paling suci, s
ya mereka sendiri tak
eperti yang diminta oleh mas Guntur, dan telah a
suamiku, alasannya sebagai pengganti makanan
*
tempuh, sampailah kami dirumah yang beberapa tahun lalu aku pernah tinggal di dalamn
batin yang aku terima, aku beranikan
dengan drama yang apik d
rti apa kelakuan dari ibu
erangan gangguan jiwa, lebih baik aku segera pergi,
berbarengan, setelah suamiku memarkirkan
ni, tidak terlalu besar
idur, ruang tamu, ruang tengah, dapur, dan juga
l di sini, banyak sekali
uga perlengkapan dapurnya, ada lemari es walau hanya dengan ukuran yang kecil, yang tidak lain di belikan oleh suamiku, mas Guntur, juga tungku
rang, yang ku yakin itu suara
pintu rumah in
pada pemandangan baru yang ada di depan mata, yaitu satu set meja dan sof
lalu, terakhir aku datang ke ru
, Ros?" tanya mas Gun
mau kerumahnya m
rtutup rapat." ucap suamiku yang masih berada di depan pintu, sambi
berpamitan pada suami dan iparnya untuk menidurkan Zaskia yang
cuci, karena masih nampak jelas dari stiker-stiker yang belum di kelupas, pun mata ini tertarik akan benda yang berserakan di tas mesin cuci tersebut, aku berjalan mendekat, ku ambil kertas yang masih merserskan beserta kantung plastik pembungkusnya, saat tangan ini ingin mengumpulkan kertas-kertas tersebut, tanpa sengaja ada secarik kertas kecil yang terja
a berkurang dengan begitu drastis, ternyata digunakan untuk me
au mbak Mila yang membeli
a dan dari dasarnya juga memang tipe orang pemalas. Apa-apa m
saja gak ketulungan, separoh dari aliran listrik d
api kao di rumah ibunya ada makan enak,
ngankan pekerjaan ku, tak pernah kau hiraukan, tapi dengan mengunakan uang tabungan yang susah
terdengar suara mas
nya semula, tak lupa ku ambil secarik nota pembayaran
di di kamar kecil. ucapku,
at mbak Mila, itu kasihan Rosi yang katanya belum makan karena nungguin kamu.
sopan gak ada ibu, emang i
tar lagi ju
tangin aja ibu di
p iparku, bergegas ia beranjak dari tempat
mertua yang disusul oleh mbak M
toh, Gun?" tanyan
angan ibunya dan mencium punggung tangannya, begitupun
lalu." sahutku, seketika ibu mert
itu, Fit." mas
wain sama Fitri." lanjutnya, seraya menunjukkan ke
tutup dari box maka
amu bawah i
Muni