AKU MUNDUR, MAS!
UNDUR
ai mengerjakan kewajiban sebagai ibu rumah t
mengais rezeki. Segera aku mem
engerjakan pesanan pelanggan yang dijadwalkan untuk ha
yang berada di sudut dapur ini berbunyi, menandakan ada notifikasi dari aplikasi hijau, senga
wai yang terkunci otomatis. Langsung saja kuscroll pada bagian aplikasi hijau. Benar dugaanku, pesa
kaan ibu dan mbak Mila, rendang daging dan ayam goreng crispy kesukaan anak-anak mbak Mil
ener an
usah capek-capek
sia-manusia pelit bin
hat mereka, kali ini
alo masak enak itu
t aku atau Zaskia, paling cuma mas Guntur saja yan
ada ayam goreng cris
usah masak, biar seka
dasar aslinya aja pe
pesan-pesan dari orang yang otakn
p, m
emoticon tangan
r mereka itu k
*
kan h
ku kerjakan di rumah Bu RW, bukan di rumah kami seperti biasanya, karena makan
egas aku menuju rumah mbak Tatik, yang kebetulan jaraknya tidak t
itu pun karena saran dari mbak Tatik juga anak-anaknya yang tidak merasa keberatan untuk mengasuh Zask
k Tatik berangkat ke rumah Bu RW, kami berjalan kaki, karena jarak rumah Bu
*
res sebelum para tamu da
aikan semua pekerjaan, k
yaitu Bu RW, telah memberikan upah atas jasa tenaga kami, tak lupa
*
ai di rumah ko
Tatik terlebih dahulu untuk mengambil Zas
rakan kami, memang kami tidak meletakkan bangku di depan rumah kami
peluh mereka sendiri. Mungkin karena terlalu lama menunggu kepula
a mereka beranjak dari tempatnya untuk segera menghampiriku, t
aku dan ibu sudah hampir mirip ikan asin yan
atau gimana, ini malah kamu kacang in seperti k
untur juga gak ngomong sebelumnya." kubuat semanis mungkin saat menanggapi orang yang ber
melempar pandang, mungkin ingin menyamakan
, kita ma
sengaja aku bawah dan kumasukkan ke d
uduk dulu
lastik yang sengaja kami letakkan untuk ruang tamu rumah kontrakan in
las di rumahku ini hanya
kesalnya. " Oh...iya cepetan mana makan yang sudah kamu persiapkan untuk kami." u
g ibu maksud?" tanyaku
kaan kami, malah Guntur sendiri yang menyuruh datang kesini untuk mengambilnya." i
s Guntur, sayangnya yang didengar mas Guntur wakt
ak Mila penasaran
sama Fitri masaknya minta di rumahnya saja. Jadi hari ini masaknya g
spresi dari ibu mertua juga iparku ya
i merah karena sengatan matahari di luar rumah, sekarang giliran ha
kami kesini hanya sia-sia saja
a maaf." kuberikan se
umpat mb
, kan bisa beli atau masak sendiri, masa ma
apa?" sungu
r utang budi sama keluarga mbak, ditambah
ang budi kan harus
udinya mas Guntur, mbak? atau cuma alasan saja bia
berapa hari jadi istrinya Guntur." ibu m
gian sengsaranya karena terus-menerus kalian poroti dan manfaatkan." tersulut juga emosi ini. "Fitri kira, setelah keluar dari r
tidak terima. "Guntur itu anak ibu, jadi s
u selalu menuruti menantu ibu yang di rumah dengan memanfaatkan suamiku, apa ada seorang ibu macam itu, Jangan dikira aku tidak mengetahui
u pada Guntur, lihat saja dia pasti akan meninggalkanm
a yang memburu
tinggalkan rumah ini sekarang juga, aku ingin istirahat." ucapku sam