AKU MUNDUR, MAS!
NDUR,
an saat diri ini sedang mengangkat jemuran di belakang
tetap melanjutkan pekerjaanku. Mengangkat jemuran
ari suamiku. Nada suaranya pu
rkaan, aku yakin bahwa ibu dan kakaknya pasti t
am, liat, tuh Zaskia baru saja tidur!" ujarku sambil menunjuk ke arah di ma
edang membawa keranjang jemuran. Aku berjalan sempoyongan dan
kan sama ibu juga m
. Tatapannya pun nyalang seperti i
a kira istrinya yang lemah ini akan takut dan menciut nyalinya. Justru aku member
tanyaku. Aku mendesak suamiku agar mengulang ap
datang kesini, malah kamu kacangin, kamu biarkan orang tuaku menunggumu di depan rumah, dan kepanasan, b
atang tanpa diundang dan dengan niatan karena ada yang mereka mau dari sini. Da
uarga itu juga aktingnya c
ri tidak mau berbagi denganku tapi tanpa punya malunya m
uk menyehatkan otaknya juga agar bisa
kku. Tujuannya agar dia bisa berkaca. Apakah yang suda
hmu dengan keluargaku, bukan butuh cermin." sungutnya. Ternyata selain muda
ercermin-lah. Harusnya kamu itu ngeh dengan maksu
pasti sekarang kamu sudah gak punya anak istri, jelas berlama-lama hidup berdampingan dengan keluargamu itu bikin aku mat
ak perempuanmu itu. Bisa-bisanya dia meminta bayaran balas budi setiap bulan dari gaji yang kamu dapat, j
gat jangan sampai kamu menyesal suatu saat nanti, bila anakmu tidak sedikit pun memiliki rasa sa
yumpahi suamimu sendi
gkan keluarga kecilmu? Ah, betapa bodohnya diri ini mengharapkan hal mustahil dari orang sepertimu, yang kau utamakan hanya ibu dan saudara-saudaramu saja. Ingat kamu mas, batas kesabaran orang meskipun tak terhingga namun saja tetap ada titik lelahnya, bahkan diam-diam kamu menghabiskan uang tabungan kita, yang susah payah kita kumpulkan hanya demi kesenangan keluargamu, jangan kira aku tidak mengetahuinya, kamu ingat kan uang tabungan itu bukan sepenuhnya uang yang kamu hasilkan, kamu kira aku perempuan bodoh yang gampang kamu
a kamu tahu?"
ng dalam sekejap berubah menjadi anak iti
, kamu lupa, kalau kamu sendiri yang memintaku untuk dijadikan satu saja antara tab
a dikadali, kamu bangga dikadali sama mereka? kamu yakin perbuatanmu ini tidak menjadikan hisab bagi hidupmu yang akan kamu bawah sampai mati? Hah! Kamu sebenarnya pernah diajarin agama sama orang tuamu apa tidak , sih, mas? Kamu ngerti hukum dalam agam
an kembali otak dan hati suami
Muni