AKU MUNDUR, MAS!
undur
.
l
aiku, yang mana tertulis sejumlah nominal yaitu 5.500.000, d
cen
ulkan dan jika aku ingat-ingat jumlah terakhir ketika
a, pasti ada hubungannya dengan
enimbulkan guncangan naik turun pundak ini, sampai-sampai putri kecil yang masih tert
n kecepatan lebih dari biasanya, tujuanku tida
aku mengetahuinya
rumah kontrakan yang selama b
mengembalikan motor yang baru aku
, putri kecilku, aku pun gegas untuk
yang lalu, aku Syahfitri 26 tahun. Seorang ibu rumah tangga yang terkadang ikut andil mem
ngan berbekal hobi memasakku yan
aru selesai aku buat dan tetangga sekitar tempat tinggalk
k menawarkan jasa melayani pesanan nasi kotak
yang aku punya. Akhirnya rasa dari masaka
ena dunia sudah canggih, mereka pun bisa lebih mudah melakukan pembebasan via transfer tanpa
u tersebut, aku bersiap membuatkannya segela
a, suara deru motor yang kukenali milik dari m
manis, seperti tidak terjadi apa-apa, karena aku yakin
ar suara suamiku mengucapk
dah pulang mas?" Ak
ngannya dan menciu
." Kuserahkan secangkir kopi yang telah k
k apa hari
yur urap sama lalapan pesanan ibu-ibu PKK tadi pagi," Aku menyiapkan
beranjak dari tempat duduknya. Segera ia berj
ulu?" Aku menyerahkan sepiring nasi dan
amu masak enak hari ini, aku minta k
ua
auknya di hadapan suamiku dengan kas
saja gak bakalan kesampaian bisa kalau semuanya masih dal kendali ibu mertua. Lebih tepatnya mas G
yang memang tidak menginginkan diri ini dan seolah aku akan menguasai putra mer
eles, aku dapati tatapan melotot dari suamiku itu. "M
, kamu sisihin kek, biar aku antar ke rumahnya." Ucapn
yang dipesan, dan disesuaikan sama ada budgetnya, mana ada sih orang berbisn
amu juga, kasih ke orang tua itu sama dengan menabung pahal
awah tuh ke rumah ibumu, biar saudara-saudaramu juga gak perlu repot-repot masak da
rarti keluargamu." Aku menanggapi
sul dia untuk masuk ke dalam kamar. Kulihat dia mencium pipi gembi
mpetmu?" tanyaku ketika ia hendak melet
mang ada apa?" tanyanya tanpa
isa mendapatkan kartu AT
erasku itu kepadanya. Aku berpikir karena kami adalah suami istri yang tak harus me
bagian dari gaji suamiku yang tujuan kami akan pergunakan untuk keperluan
ada yang mengambilnya, gimana nasib kita, kan otomatis pencurinya bisa menguras habis isi dalam kartu ATM itu
pannya." Ucapnya sambil menggaruk
mandi dulu sa
sengaja aku berpura-pura sibuk dengan gawaiku. Selain berjualan makanan secara online aku juga berjualan online s
di mana suamiku itu meletakkan dompetnya, segera aku bukan dompetnya dan ku ambil apa
segera aku rapikan dompet tersebut
kan sedikit dari sisa tabungan yang
ah sekian lama dan tekat yang sudah bulat, a
inan mereka di belakangku. Sebenarnya sudah ada kecurigaan sebelumnya namun tak bisa asal me
ang tidak sedari awal pembuatan buku tabungan. Dan memang ternyata benar. Aku bisa mengeta
Muni
Aku Mund