Antara Dua Pilihan
ah berbohong pada suamiku. Aku tidak se
🍁
gam dan keluarganya datang melamarku. Tapi kini, dia
macam keperluan sudah disiapkan. Tiba saatnya acara ijab kabul
rkan hatiku. Tak dapat ku tahan lagi, air mataku mengalir membasahi kedua pipiku saat Mas A
kan sudah menikah dan tinggal bersama suaminya itu kemarin pulang ke rumah karena ingin menya
suamimu akan segera menjemputmu."
, Mas Agam datang. Seketika rasa gugup itu melanda. Aku hanya terdiam mema
menyentuh puncak kepalaku, membuatku
sedia menjadi istriku.
han kami di jari manisku. Tanpa mengucap sep
las dengan mencium keningku. Dia membacakan sebuah doa t
***
buat tubuhku pegal-pegal dan mati rasa. Bayangkan saja, aku
?" tanya Mas Ag
oleh me
awabku
enyeka keringat yan
t sekarang?"
.," jawabku s
as dingin saat Mas A
istirahat dulu ya?" pamit Mas Agam p
kami tersenyum
ya sudah tidak tahan
dak bisa menjaga mulutnya! Jika saja tidak ada banyak orang disini,
eh Raffi hanya terkiki geli. Hal itu
m tanpa menjawab perkataan Raffi. Entah kenapa ak
menuju kamar yang memang su
?" tanyanya setelah
ini" jawabku seraya mengibas
s mempersilahkan diriku
engket karena keringat. Gaun pengantin yang ku
hkan diri selesai. Aku keluar dari kamar mandi dan m
gih, biar seger
uk dan berlalu me
langit malam dari balkon kamar. Ya. Kamar yang sekarang ku tempati dengan Mas Agam memang berada
harus melupakan Zaky. Walau sakit, tapi aku harus berusaha. Karena sekarang Mas A
belakang. Jantungku berdetak kencang menyadari tangan
katak
say
a dia tadi memanggilku dengan sebuta
bilang apa
g." ja
diriku dengan sebutan sayang. Rasanya bah
itu adalah Zaky. Astaghfirullah......sadar Sabrina! Sadar! Sekarang
Agam kembali berucap. Dia menaruh dagunya
ati langit malam m
Kami sama-sama terdiam. Menikmati
a?" pan
a m
satu hal, bahwa aku-" Mas
aat pertama kali melihatmu di d
ang mendengarnya? Sekarang yang harus ku lakukan adalah belajar mencintainya. Jika aku bisa mencintainya, maka pernikahan kami p
bisa mencintaiku." b
ubuhku hingga membuatk
jahnya mende
U
embut. Sungguh, ini adalah
lnya hanya menempel kin
aku kenakan. Dia membuka ikatan rambutku dan per
tikan tangannya yang
...lagi halanga
. Dia membelai kepalaku yan
a melakukannya lain
kamar. Berbaring di tempat tidu
dirinya, sedang ia me
nar membuat diriku merasa begitu dihargai se
liknya. Aku menolaknya. Aku tidak menja
diriku karena telah b
ku hanya membuat alasan agar ia tidak menyentuh
ap menyerahkan sem
***
pa di bab
m : @ine