Menantu Hina Ternyata Kaya Raya
Pak Sholeh, karena beliau tetangga kita, di tambah beliau juga sudah
a banyak cobaan siap menanti, apakah kamu sudah siap?" timbal Mama yang sepertinya memang ta
a, Ma!" pintaku memohon di do'akan orang tua. Karena
napa Mama hanya diam, apakah Mama masi
anti kalau sukses juga
utkan makan, tanpa
kekamar untuk menonton vidio
sa hafalin lagu baru terus dan terus,
al, Mana mungkin aku bisa setara dengan di
antuku mendapatkan banyak Job, agar a
anggilku dari luar kamar, akupun
ngsung setelah bert
nalmu, kamu kan sangat pemalu, sedangkan modal pertama menjadi penyan
sih, apa maksutnya aku t
bicara di dalam!" p
ke dalam kamar, dan kami d
ih tidak mengijinkanku untuk menjadi penyanyi?" tanya
anmu kan? Hanya saja, Mama selalu
napa sih Mama terlalu khawatir? Insyaallah aku bis
ang-larang aku, aku kan juga peng
Mama hanya khawatir dengan anak Mama,. apaka
lagian ada Pak Sholeh yang akan menjaga
Aku tetap dengan pendirianku yang akan menjadi seorang penyanyi dan memul
oga anak Mama sukses," ucap Mama seraya tersenyum padaku. Aku merasa seneng ban
luk Mama sebentar sebelum mem
s Mama yang langsu
jakanku. Tapi umurku sudah dewasa dan harus siap mandiri. Ka
bali bersiap membuka youtube lagi
ap masuk dan aku la
anya cuek dengan whatsap dari teman cowokpun. Tidak berani menunda m
ersinggung dan tidak mau memban
Pak Sholeh. Aku pun tidak berfikiran aneh-aneh karena be
n, Pak, tadi sudah makan bareng
elihat sambil belajar.] Pak Shol
u kembali berucap terimakasih. Karena Pak Sholeh
alasan Pak Sholeh yang berterus terang seperti ini membuatku s
ya Pak] balasku merasa senang. Pak Sholeh juga per
angkan menjadi terkenal karena du
, aku tertidur beg
-
atru, satru ae sayangku.... njajal rasah percoyo nek trimo
u. Aku menggunakan alarm dengan suara Kak Jihan yang
h pacaran, tapi suka saja sa
sap dari Pak Sholeh. Dan aku juga dengan cepat
ari hari ini.] sekilas pesan dari Pak Sholeh dan membuatku senyum-senyum
malam Elis ketiduran jadi tak s
imakasih kembali atas
a harus segera membersihkan diri dan mandi untuk s
ena ternyata bukan aku yang paling awal. Te
paku seraya melangkahkan
..." jawab Papa s
tambah Papa dengan senyuman. Mama hanya mengangguk
ma, seperti biasanya. Kami juga berdo'a sebisanya, karena Papa selalu
lesai berdo'a dan membereskan m
rlihat, Pak sholeh mengirim
akal melatih kamu, dan mereka bersedia membantumu. M
langsung berbunga karena sangat bahagia. Terny
kapan ini Elis bisa mulai belajarnya?
membalas, mungkin beliau sedang si
an berharap segalanya menjadi leb