Menantu Hina Ternyata Kaya Raya
kukasihkan saja uang
" ucap Mas Randi sera
pp
bku sembari ter
ciumi aku sampai membuka seluruh pakaianku. Terjadilah hal bias
agresif dan seperti tidak mau kehilanganku. Kami melakukan 2 ronde saja, setelah itu kita mandi bareng
an hanya ganteng, setia,
i pamit untuk pergi ke daerah Dieng d
kan, sampai tak terasa aku tertidur lagi, mungkin kar
-
yan
un dan kaget juga, ternyata Mas Randi yang memanggilku sebelum
u langsung sebelum memeluknya lagi, aku
bangun? ini sudah sore sayang," t
paskan pelukanku padanya dan langsung menoleh ke jam dindin
u juga, kenapa gak bangunin aku," gumamku merasa malu pada suami, suami
tin yang tadi pagi, Mas sudah kangen sama kamu Ha
ngen terus sama kamu Mas,"
ekamar mandi. Aku merasa sangat bahagia d
mandi bersama, kami pun shola
sama Mas?" ucapku merasa bersalah
ng banyak salah
itu, akupun langsung bangu
ah, sekarang kok seperti kaget g
u seraya mengerucutkan bibirku, mem
hanya saja pura-pura
di..
ara bapak yang lantang
ang bingung, biasanya hanya Ibu yang teriak-
ya," jawab Mas Randi sebelum
s, hati
n anggukan kecil. Aku yang kha
ar suara Mas Randi ramah pada bapak, aku sendiri ha
rumahku. cepat bawa keluar d
Pak m
ng dan tak punya pekerjaan, sekarang
biar saya bersi
yang terjadi di luar, karen
rasanya hatiku sakit. Ternyata bukan hanya Ibu y
seharusnya sudah menjadi milik suamiku, tapi aku tidak berani membelanya, Ya Allah am
, karena tidak mampu mer
atau dia akan menderita batinya," gumamku pelan sera
ingin hidup bersama mertua. Takut aku di perlakukan kejam dan jahat. Ta
ponselku dan menekan t
u sebentar akhi
Andin di seberang telefon,
ong carikan aku kontrakan y
n orang tuaku, bisa-bisa Bapak atau Ibuku terus-terusan datang ke k
i sini ada tapi agak mahal soal
aban Andin ak
arganya s
nanti langsung kesini saja untuk menyelesaikan ne
kerumahmu, sekaran
pandemi seperti in
iya, nanti
e b
kontrakannya, masalah rumahnya seperti apa nanti, sebenarnya aku tidak begitu pedul
numpang disini. Seharusnya kan Mas Randi juga di angga
ih
munanku, bahkan aku sampai tidak tahu se
dengan Bapak Mas?" tanyaku me
i ku harap kamu jan
h datarnya ini yang me
, bicara
ak cepat. Aku hanya takut Mas Randi akan meninggalkanku, karena
tua, sepertinya Mas sudah tidak
g.
ngsung menembus jan
ya! Ku mohon jangan
enyatukan kedua telapak tanganku, b
meninggalkanmu? Aku hanya ingin kembali ke
bahwa aku tidak ingin ber
pai lupa. Tadi kan aku
ah dapat kontrakan baru saja ini. Apakah Mas R
terang, takut suamiku tersing
ersama mertua, walaupun du