Misteri Menu Sarapan Mertua
ucapku dan suamiku
di sofa ruang tamu. Ada juga ibu mertua duduk disamp
pesana
adahal kami lagi berdua tapi di telepon terus, diganggu terus.
a. Aku langsung meninggalkan mereka dan masuk k
untuk mandi bersama. Rasanya segar setelah
m yang kami putar. Hari ini nyaman sekali, karena besok aku ada meet
tiba pengen makan cem
engga beli t
terpikirkan. Minta
say
untuk mencari cemilan asin yang bisa dimakan. Dan ternyata tidak ada,
g terdekat. Diluar, jalanan sudah sepi padah
in. Tidak lupa juga dengan minuman dingin. Karena pasti lidah akan
a Bu Sri ya?" Tanya
a b
inggal di mertua
ibu pemilik warung. Sesuatu yang
?" Tanyaku dengan
u itu juga engga bersih, kalau libur cuman di kamar seharian. Jangan gitu neng, mer
a
Cerita macam apa ini, yang baru saja aku dengar. Gimana bi
g..k
uara panggi
n aku bantah omongan ibu ini, tapi nanti makin lama aku diluar d
amit dulu ya bu," kataku samb
uaku bercerita kepada orang lain hal yang bukan terjadi
hhh
al
kesal setiap hari. Semoga aku sabar dan tidak te
g sudah tidur semuanya. Aku bergegas berjalan menuju
ar.
tu yang tertutup de
, ada apa? Ada h
ke tetangga, sampe orangnya cerita ke aku, negur aku.
kamu nu
angga bicara seperti itu kepadaku, padahal aku bukan menantu yang tidak tahu b
ti suamiku tidak berniat membelaku. Secara tidak langsung ia
a
hela naf
perasaan kesal, aku coba untuk memejamkan mata. Walaupun belu
kan h
at ini masih berantakan," kata kakak i
mah, aku sedang malas," jawabku sambil ber
diluar. Suasananya pagi hari bikin nyaman, udaranya masih sega
tuhin tapi kamu malah pergi, kasian
ak kamu yang membantu ibu, kalian kan an
anak sendiri juga, harus
enyulut emosiku. Tanpa pikir panjang aku mengomeli
peranku disini tidak penting, bahkan tidak dih
angkat kerja menggunakan kereta. Jadi ak
an, aku harus melewati meja makan. Apa aku lompat saja da
ah dapat masalah baru. Capek rasanya, dr
. Aku melewati meja makan dan terlihat suamik
dulu," kata
ah makan
it, jatah untukmu
u menuruti kata ibu mertuaku. Aku duduk da
ne. Semoga drama seperti ini tidak memengaruhi kinerjaku di kantor. Kalau
aling menyayangi, di kereta saja saling berpengan tangan. Sesekali kakek itu mer
udarnya perasaan kami. Aku ingin duduk di teras rumah sambil menyeruput teh hanga
Tuhan. Doaku pagi ini yang deng