Bujang Kaya Jadi Budak Cinta
adira. Wajahnya yang bulat tampak merona malu. "Beneran ya keluar Levent itu cowoknya pada cuco semua." Lanjutnya lagi.
hu, meskipun loe ganti kelamin jadi cewek, hormon loe tetep laki. Dan laki normal gak bakalan terpesona meskipun loe udah berubah bentuk jadi kayak Kim Kardashian juga." Ucapnya apa adanya. "Lagian gue gak
diri." Fera bin Feri tampak cemberut. Nadira menghentikkan ta
ukur terlahir dengan fisik sempurna. Di luaran sana banyak orang yang lahir dengan cacat fisik. Kalo loe ma
n. Satu box berisikan kimbab, satu lagi berisikan ayam geprek, lalu ada box b
mulai itu terbelalak. Ia menunjukkan layar di tangannya pada Nadira. "Anjaayyy tuh cowok kelewat tajir apa sombong?" ucapnya terkesima karena harga semua makanan yang ada di hadapannya kini bern
punggung Fera. Ia sendiri masih asyik menghabiskan nasi p
lain?" Tanya Fera lagi. Tampak enggan m
awab Nadira seraya
ah sama salah satu Leven
cowok itu juga Gisna. Jadi ngapain gue mesti tahu silsilah ke
gal di apartemen level menengah maca ini. Bukannya di apartemen mewah yang harganya gak bakal
anya langsung sama dia." Jawabnya seraya meng
ik. Dan karena hal itu juga membuat Nadira turut panik. pasalnya, bertahun-tahun Nadira mengenal Gisna, ia merasa yakin bahwa sah
yang mudah bergaul, jadi Nadira tahu bahwa ia tidak punya banyak teman. Terlebih sahabatnya itu
astikan dulu apa ibu sahabat
lengan panjang dan celana jeans. Saat hendak meraih kunci mobil, tiba-tiba saja bel apartemennya berbunyi
a pintu apartemenny
wajah pria itu. Tampak sekali pria itu begitu lelah dan kurang istirahat. Penampilannya terlihat begitu acak-acakan, tidak seperti biasanya dim
padaku?" Nadira menjawab seolah dia tida
yang Nadira pikir seorang wanita baik-baik. Rasa penyesalan kembali masuk ke hatinya. Ini semua karena dia yang termakan umpan
a dan ibunya, keduanya yatim piatu. Jadi mereka tidak punya tempat yang hendak dituju. Kalau Bi Minah, aku tidak tahu darimana dia berasal. Kami tidak sedekat itu untuk saling mengobrol. Tapi kalaupun aku tahu dimana Gisna saat in
kepadanya. Nadira sebenarnya tidak tega, tapi memang faktanya dia juga tidak tah
pi kau terus menerus menguji kesabarannya. Aku saja yang hanya menjadi pendengar sudah tidak kuat menahan marah. Apalagi dia. Kau pikir dia orang suci? Kau pikir dia itu biksu? Dia manusia biasa. Ka