Bujang Kaya Jadi Budak Cinta
wajah jutek yang selalu terbayang di kepalanya. Ya Tuhan, hanya dengan membayangkan wajahnya saja membuat Erhan begitu ingin menyentuhnya. Sisi
Sampai akhirnya dia sadar bahwa Nadira bekerja di ba
kan bagaimana jika nanti gadis itu melihatnya denga
lan mondar-mandir di ruangannya kala ketukan pintu mengalihkan perhatiannya. "Anda sedang apa, Sir?"
"Bagaimana caranya menggoda seorang wanita?" tanyanya dengan wajah menghadap Ganj
rkerut semakin dalam. "Kenapa kau bertanya padaku?" Tanya Ganjar bingung.
nya hanya untuk meminta tips bagaimana caranya mengencani seorang wanita? Demi Tuhan.
, aku pastikan kalau kau juga mengenal baik Nadira. Jadi kumohon, berikan aku informasi tentangnya dan juga tips and trick untuk menaklu
ingin mereka berteman. Lebih dari itu, kesan Erhan memang tak semenyeramkan Lucas saat mereka bekerja bersama. "Aku bahkan mengenal Gisna lebih dekat setelah sepupumu mengajaknya menikah." Lanjut Ganjar apa adanya. Karena kesibukannya dengan Lucas, ia memang jarang m
mak comblangku." Erha
ahi. "Maksudnya?" ta
nggu kencanmu. Aku hanya ingin kau dan kekasihmu mengajaknya dan setelah itu aku yang akan membawanya pergi tanpa mengganggu kencan kalian berdua." Tutur Erhan. "Ya y
Nanti aku minta Meta supaya meminta waktu Nadira. Sebaliknya, kau harus siap sedia jika misalkan aku ka
gan penuh semangat. "Akhirnya, aku bisa bertemu d
ria itu akan benar-benar sadar dan berhenti mengucap kata suka dan jodoh pada sembarang wanita? Namun Ganjar tida
" Tegur pria itu. "Periksa laporan itu baik-baik dan nanti
il COO. Satu tingkat di bawah Erhan secara langsung, namun tetap menjadi mentor pria itu sebelum nantinya ia pindah ke perusahaan yang dirintis oleh Lucas. "Bekerjalah dengan baik
gedipkan sebelah matanya dengan gay
i pekerjaan yang memusingkannya. Ia sudah sampai di basement apartemen yang beberapa hari ini ia tinggali. Apar
an makanan yang menerima delivery order. Erhan yang merupakan penghuni baru apartemen tersebut dengan sukacita mengambil satu persatu lembar
ng berdiri tenang di sampingnya itu kini sedang asyik menunduk dan memandang ponselnya. Mengenakan kaos putih dengan hotpans jeans diatas lutut, sebagian besar tubuh langsing itu tertutupi oleh sebuah cardigan lengan panjang de
pi mulutnya dengan itu. Erhan kembali pura-pura membaca menu di hadapannya, meskipun matanya sesekali menatap cermin berharap gadis it
a sebelum keluar dari lift. Dia tidak ingin gadis itu merasa diikuti. Jadi dia mem
epan pintu unitnya. Waaaw,, jodoh memang tidak lari kemana. Erhan kembali berja
dekat, tiga lang
m surat, sms j
asyik.. punya
irit. Gak usa
dan bahkan sampai ia masuk ke kamar mandi dan mel
nya, kembali mengatur rencana untuk
ikirnya aku miskin sampai gula pun tidak punya'. Erhan menggelengkan kepala. 'Minta pinja
r dan melirik menu yang ada di meja. Lalu kemudian sebuah ide terbersit di kepalanya. Erhan memencet beberapa tombol dan memesan beberapa j
sudah mengisi meja barnya. Ada empat unit yang harus ia datangi. Erhan memasukkan setiap jenis makanan untuk dikiri
inya berkali-kali. Mulutnya komat kamit menggumamkan set
pa namun cukup terkejut saat melihat seorang lelaki dengan tubuh tambun membuka pintu dan mendongak ke arahnya dan matanya tampak be
ma tetangga." Erhan menyodorkan kantong berisi makan malam itu pada si pria tambun. "Saya sudah bertemu dengan d
ih suka dipanggil Fera.
ah suara di belak
" Jawab Feri yang su
masih mengenakan pakaian dan cardigan yang sama. Matanya
kita ketemu lagi disini ternyata. Jodoh emang gak
kata 'jodoh'. "Kalian saling kenal?" Feri yang suka d
rnya Gisna." Ja
Fera itu dengan tawa centilnya. "Mas nya mau masuk? Yuk, sekalian kita juga baru mau makan." A
apartemen gue?" Nadira melotot pada
tangga itu harus ramah, biar ke depann
ah SKSD sama tetangga Fer..." Gerutu Nadira ser
Feri yang suka dipanggil Fera itu. Namun tak ingin membuat wa
makanan saya sendiri di unit. Tapi kalau kurang, masi ada satu set
nsel saya." Pria setengah matang itu menyerahkan kartu namanya. "Kalau ada perlu apa-apa Mas bisa hubungi saya. Atau kalau Mas punya niat
a ia selangkah lebih dekat untuk memiliki gadis itu. Erhan menerimanya dan setelahnya pamit. Ia melirik ke dalam
nama yang diberikan si Feri yang suka dipanggil Fera itu. "Nadira ohhh Nadi