Istri Untuk Suamiku
nta seorang wanita yang sedang terba
menoleh. Terlihat raut wajahnya tak s
ilang, aku tidak akan menikah lagi!"
n tubuhnya di dipan ranjang dan menatap lekat pa
aku tidak akan bisa memberikanmu seorang anak? Aku ini
membahas ini terus." Satria keluar
apannya kosong dengan tangan yang sedan
tria tolak dengan tegas. Pikirannya menerawang ke 5 tahun silam, di
tma yang sudah sa
endua." Satria merasa jengah, sebab setiap ha
ahu kan jika aku sedang sakit dan kita tak mungkin mempunyai anak.
. "Cukup ya! Kamu itu bukan Tuhan yang tau kapan kamu tiada. In
leh Fatma, Satria pergi begitu saja. Dia me
aku memaksamu. Tapi ini unt
inkan Satria menikah lagi, akan tetapi penyakitnya yang semak
agi. Namun, di balik itu semua ada hal penting yang menjadi dorongan bagi Fatma untuk m
elakukan ini." Fatma menuju
m, umi," ucap Fatma s
ikumus
i sudah dapatkan cal
mi pastikan ia gadis baik-baik. Besok umi dan abi
p teleponnya. Dia kembali termenung sambil me
angga mereka berdua. Fatma memang sadar, selama ini sikap baik Satria pad
seperti aku saat ini." Dia menghapus air matan
Fatma saat merasakan p
.......
sengaja sebab malas berdebat dengan Fatma yang u
ucap Satria saat
um tangan Satria. "Mas, tumben kamu pulang
, kemudian dia segera masuk kedalam
pembaringan karena badannya terlalu lelah. Bu
dulu?" Fatma mengkhawat
sangat lelah," jawabnya da
ungkan niatnya untuk memberitahu Satria jika
ari baju sampai makannya. Walaupun dia sedang sakit, tapi kebutuhan Satri
Fatma menaruh kopi
" jawab Satri
biasa ia dengar dari mulut suaminya, tapi tidak masalah ba
alu dia pun duduk di samping pria itu. 'Aku rasa ini wakt
mau bilang
ii
atria berdering, dan ternyata itu telepon dari Yus
tanya Fadli saat
anya, nanti aku langsung nyusul
mengatakan sesuatu. "Kamu tadi mau bila
bi akan kesini nanti siang. Mereka juga mau m
. memang mau b
uk mengungkapkan kedatangan orang
g kamu makan di rumah ya
. Tapi aku tidak janji, sebab hari ini jadwal meeting ku benar-
pulang, sebab umi dan abi ingin
kan oleh kedua mertuanya, namun ia harus
an depan. "Sebenarnya apa yang akan di katakan oleh umi dan abi,
kerjaannya untuk bisa datang nanti si
epon Uminya dan menanyakan a
emoga umi dan abi bisa memberi pengertian pada mas Satria." Fatma kembali meringis sambil
MBUNG