Istri Untuk Suamiku
r dan suster, dan Fatma lan
bil dia sebelum aku membahagiakannya.' batin Satria
elum bisa membahagiakan Fatma selama ini, apalagi mel
ak kenapa napa," ucap abi Haidar me
n mengangguk, "iy
aruh baya itu. Dia tahu jika sebagai ayah pasti sang
ma. "Pasien harus di rawat. Kankernya sudah menyebar dan h
menatap sendu ke arah Fatma yang ten
ngan menggenggam tangannya. 'Maafkan aku, Fatma. Maaf jika aku belum bisa men
menunjukan pukul 14.00 siang. Dia meminta abi Haida
tetap bersikeras ingin di sana. A
lnya untuk menghubungi Rafa, sahabatnya. Dia memi
suara lenguhan dari
elah Fatma dan menggenggam tangannya. "Alhamdulillah
h sakit?" tanya F
i. Dan kata dokter, kamu harus di rawat untuk bebe
enunjukan pukul 17.00 sore. Dia meliri
Ini sudah sore." Satria
ini menemani k
itu. "Mas, kamu lupa ya? Malam ini kan, malam pertamamu
ria, "malam pertama bisa di lakukan kapan sa
waban dari mulut suaminya, yang mementingkan dirinya. Tetap
, jadi kamu pulang saja ya!" pintanya, namun Satria masih menolak, membuat Fatma membalas genggaman tangan pria it
a merasa heran dengan dirinya sendiri, kenapa bisa tak mencintai wanita sebaik dan se
ya berbagi peluh dengan wanita lain?
rimu sendiri sedang seperti ini? Kenapa kau terlalu baik, Fatma
erusaha kuat bukan? Aku harus menerima konsekuensinya jika di madu," paparnya dengan lembut, "Mas, aku ini sudah mempersiapkan hati un
berceramah, oke! Aku akan menelepon umi dan abi agar menjela
dak tahu jika kita ini suami istri?" Tetapi Satria tida
ekarang. Soal Azizah, ia bisa jelaskan nanti, ka
ama sekali. Dia terus menjaga Fatma, walau umi dan
ampainya mereka di rumah, umi, abi dan Azizah menyambut mereka dengan han
r dulu," ujar Satria, akan teta
il melirik ke arah Azizah, memberi kode
ke kamar. Sementara tatapan Fatma bertabrakan dengan netra madunya. Dia tahu
ah kebingungan melihat sikap manis dan pedulimu pa
ria menarik selimut sebatas dada Fatma. "Sekarang ka
atma, membuat pria itu kembali duduk di tepi r
jur saja Mas, aku takut saat memberitahukan kebenarannya pada Azizah, dia pasti
ya Satria
kamu menceraikannya." Tatap
menatap Fatma. "Itu adalah konsekuensinya. Sedari awal
dia paati bisa menerima," ujarnya sambil menatap Satria, "aku mau malam ini kamu tidu
dur dengannya." Terdengar jawab
akan memberitahukan padanya jika sejujurn
tma terhenti oleh suara benda jatuh di
AN
MBUNG