Istri Untuk Suamiku
et gitu?" heran Fatma saa
ya saja, itu adalah desa
inggal di desa itu sampai SMA. Akan tetapi, sudah lama dia meningg
Aku masih mau cek pemasukan
hnya, tiba-tiba saja ia merasakan sakit yang teramat sa
isnya sambil merema
iba menatap panik pada Fatma. "Kamu kenapa? Sakit lagi
pereda nyeri milik Fatma, lalu mem
tma kembali mengangguk, lalu dia membaringk
5 tahun. Tubuhnya semakin hari semakin kurus, berbeda dengan 4 tah
menyakitimu, Fatma. Tapi, itu adalah permintaanmu, dan aku tak bisa menolakn
gkan sarapan untuk suaminya, dan tak
i aku bilang, jangan cape-cape. Ka
kok," jawab Fatma sambil tersenyum pucat w
g berat-berat, oke!" Fatma mengangguk
ulang ya!" Fatma menatap
gnya a
buat beli jas buat acara esok,"
tarkannya ke depan pintu, dan setelah melihat Satria memasuki mobil wanita itu
meremas perutnya yang kembali berdenyu
panik bi Siti, kemudian dia
amar mandi, Bi
bibi ba
diri kok," tolak Fatma yang t
sedang buang air kecil, terasa sangat sak
sampai hamba melihat mas
un. Dia memikirkan ucapan Fatma semalam tentang
napa tiba-tiba saja aku ingat di
ah foto yang mulai lusuh. Senyumnya terpantri penuh keri
i? Apa kamu sudah menikah?
rgegas untuk pulang, sebab mereka akan ke butik. Dan sesampainya di
sambil melindungi kepala Fa
walaupun ia tahu jika Satria belum bisa mencintainya, tapi perlakuannya
hkan jas yang cocok untuk acara ijab nanti. Walaup
bil memperlihatkan Jas dan kemeja berwarna pu
tma menatap kagum ke arah suaminya. Tak terasa dadanya sesak saat mem
sekali untuk kamu," puji Fatma sambil te
anmu saja," jawab S
an pernikahannya nanti. Dan setelah selesai mereka pun men
nya Satria dengan tatapan penuh harap sambil meli
k. Kankernya bahkan sudah men
dan duduk di samping sang suami. "Jagan khawatir, Mas. Ak
perti apa. "Jangan pura-pura kuat di hadap
pa?" tanyanya saa
bak telor, Mas
tma. Satria pikir, dengan prilakunya yang baik dan menghargai Fatma sebag
ntuk menyiapkan martabak itu. Mereka duduk di
istri keduaku?" pinta Satri
entar lagi kamu akan m
ia ber
a aku akan mencarikan istri terbaik untuk sua
dah Fatma, "apa dia tahu jika aku sudah mempunya
akan ia nikahi tidak tahu menahu tentang statusnya itu. D
sudah ada di sini, baru kita ak
amu, umi dan abi menjebaknya? Bagaimana perasannya nanti? Dia p
i umi dan abi akan menjelaskannya. Lagi
an nada frustasi. Dia sangat yakin j
MBUNG