icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Membongkar Pengkhianatan Suamiku

Bab 5 5. Rumah Berantakan

Jumlah Kata:1277    |    Dirilis Pada: 13/12/2023

a

mengucap salam terlebih dulu. Biasanya aku selalu mengucap salam saat hendak memasuki rumah

ie instan berserakan di atas kompor. Meja makan berantakan. Gelas-gelas yang tadi pagi telah ku

ada sambil beristighfar berulang

kan seperti kapal pecah. Tidak cukup sampai di situ, saat memasuki ruang tengah, sampah kacang kulit be

il beristighfar. Baru sebentar wanita itu tinggal

a lakukan sampai rumah

ek lagi setelah menyaksikan

wanita itu. Pikiranku terlalu fokus dengan rumah yang berantak

up rapat, nampaknya Rin

s ranjang dengan hanya memakai celana hawai saja. Kuperhatikan

Mas Farid terkejut. Benar sekali, Mas Farid akhirnya terban

tanya Mas Farid. Ia kini duduk di atas ranj

g kalau aku pulan

cepat." Mas Farid malah balik bertanya padaku. Kelihatan sekali bahwa ia tidak suka aku pula

segala ke rumah? Mas kan tahu kalau aku di butik, kenapa Mas mal

, mungkin kamu nggak kerja, karena enggak enak ninggalin tamu sendirian di

ak

igaan gitu sih?" Mas Farid mal

a apa-apa, enggak usah

ah saja! Sampah berserakan di mana-mana, dari ruang tamu sampai dapur. Kalian di rum

rpanjang. Mas capek," ucapnya, kemudian melangkahk

ri ini Mas nggak ngantor?" tanyaku penuh selidik. Mas Farid ter

sedang menyembunyikan sesuatu pasti ia akan menggaruk-

jawab

amimu saja. Mas mau mandi dulu, ya!" Mas Farid mengambil handuk

gungkap apa sebenarnya yang terj

*

Wajahnya terlihat lebih segar. Ia membuka lem

mah yuk," ajaknya dengan san

beresin. Kan kalian yang berantakin

Jangan dulu ganggu dia. Kasiha

u saja yang menyuruhnya," tegasku. T

umahku, sudah berantakin rumah, tapi

tok ...

a jawaban. Kuketuk lagi pintunya, hin

enta

. Aku sungguh terkejut saat melihatnya hanya m

Mbak?" tan

tidak suka kamu berpakaian seperti ini. Di rumah ini

berniat merebut suamimu, Mbak. Aku itu cuma kepanasan," kilahnya.

h ini wajib mematuhinya," tegasku agar ia ta

kan seperti kapal pecah? Sekarang juga kamu bersihin, ayo cepat," perintahku pada

lewatiku yang masih berdir

keluar kamar dengan pakaia

mengumpat, "dasar cerewet," lirihnya. Me

anyaku dengan sorot mata taj

, Mbak," kilahnya. Pad

uk memastikan bahwa ia memakai baju y

a memonyongkan bibirnya karena

hanya numpang." Aku sengaja berk

tiba aku merasakan sesuatu yang berbeda di kamar ini. H

ng ruangan, ternyata benar bahw

i? Setahuku hanya kamarku dan

, tidak sabar ingin mendengar jawabannya. Berani sek

." Ia gelagapan, sepertiny

u melipat tangan di atas dada, wanit

a tangisan yang kudengar. Rini malah menan

angis?" Tiba-tiba Mas Farid s

ma nanya, eh ... dia malah na

gukan, sedangkan Mas Farid

ahku dimana, coba?" Aku mengedikkan bahu, pertanda tid

s disakiti, padahal aku tidak melakukan apapun padanya

h orang buat masangnya. Mas enggak tega lihat Ri

n cicilan mobil yang harus dibayar tiap bulannya. Sekarang malah be

u masuk ke kamar sambil membanting pintu dengan keras, sehingg

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka