Membongkar Pengkhianatan Suamiku
a
ernyata aku sudah be
rusaha mengingat kejadian semalam sa
ar dari kamar Rini,
rasanya seperti nyata? Aku yakin sekali ba
. Saat membuka mata ternyata malah berada di atas r
, terus setelah itu aku langsung tertidur. Biasanya aku tidur di
ini? Apa sebena
sih pusing. Bergegas ke kamar mandi, kemud
naikan ibadah shalat subuh. Aku bersimpuh di
dungi rumah tanggaku. Kupasrahkan semuanya kepada-Nya.
lalu berpesan agar aku mengadukan semua keluh kesahku kepada
ringkali ia bangun jam enam pagi dan sholat subuh pun sering kali di akhir waktu. Aku selalu mengingatkan, tapi Mas
*
g untuk sarapan kami. Segera kusiapka
rti ada orang yang sedang mandi. Aku mendengarnya de
kamar mandi. Aku mengernyitkan kening
tanyaku saat ia ber
abnya sambil menekan-nekan h
setelah mengalami kejadian semalam yang menurutku benar-benar nyata. Walaupun ken
. Airnya seger. Oh ya, Ri
erusaha menepis segala pikiran buruk yang ada di
*
d. Ia hanya mengatakan bahwa aku hanya bermimpi. Tapi aku belum bisa
dan hendak berangkat ke kantor. Mas Farid bekerj
celingak-celinguk seperti
?" tanyaku, heran
ikut sarapan bareng kita ya?" Mas
tir," jawabku. Rini memang seperti menghindar dariku. Entah ada
mengulurkan tangannya dan akupun men
s. Hati-
rumah yang belum selesai. Mulai dari mencuci baju, piring, m
apun gaji seorang istri, setinggi apapun jabatannya, kodrat wanita adalah mengurus rumah tangga. Rumah adalah tempat paling nyaman untuk istri. Tapi bukan
Mas Farid, tapi aku tetap menghargainya dan bangga memiliki suami yang bertanggung jawab. Tidak pe
an rumah sudah beres. Sekara
n lalu itu dari garasi. Menghidupkan mesinnya
iri di kamar. Kata Mas Farid dia akan membantu meringan
*
ang lebih dua puluh menit, Alha
apan bismillah, semoga hari in
kemarin aku sempat menayangkan siaran langsung juga untuk mempromosikan bar
aru buka beberapa jam saja sudah diserbu oleh pelanggan. Alhamdulillah ..
Mas Farid akan menelponku di saat jam makan siang. Tapi kali ini tidak, bahkan pesan pun tidak
aku yang menelponnya, kan sama saja.
nyi 'tut ...tut ... tut ...' yang terdengar. Tidak ada jawaban. Kucoba berulang kali tapi
warung sebelah. Iseng-iseng kubuka GPS untuk mengecek posisi Mas Farid. Mataku me
d di rumah? Di rumah kan ad
epentingan Mas Farid menemuinya? Kepa
ali, yang tadinya panggilanku masuk tapi
ng sekarang, harus me
ambu