icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Membongkar Pengkhianatan Suamiku

Bab 8 8. Keguguran

Jumlah Kata:1408    |    Dirilis Pada: 13/12/2023

. Keg

kan. Semakin lama, aku semakin muak melihatnya.

akan tentang bungkus o

kapan wanita itu menumpang di rumahku. Mas Farid pasti akan marah jika aku mengusir wanita itu secara paksa. Yang jelas, aku sangat kebe

ar kamar, kupastikan kalau pintu kamar benar-benar terkunci agar Rini tidak bi

emalas. Ia memilih menahan lapar daripada harus memasak. Memang benar-bena

ic kesayanganku, kemudian mengen

rdering. Aku langsung menepikan motor, memb

uku di depan butik. Aduh, aku sampai lupa bahwa aku ada janji d

dahal kliniknya sudah dekat dari tempatku sekarang. Baiklah, a

*

selesai, aku kembali menutup rolli

as. Tiba-tiba saja aku merasakan sakit yang luar biasa di bagian perut. S

etapi tidak diangkat. Kukirimkan pesan padanya mengabarkan bahwa aku sak

asakan ada sesuatu yang meng

arna biru, dibaca tapi tidak dibalas. Apa mungkin ia se

kkan kalau posisi Mas Farid saat ini sedang berada di klinik Dokter Aidil, klinik khu

n GPS ini tidak benar? Padahal belum sampai satu jam Mas

i pinggir jalan. Rasa sakit di perutku semakin menjadi. A

membutuhkan bantuannya untuk membawaku ke rumah sakit. Tanganku masih bi

ang semakin menjadi. Aku tidak kuat lagi untuk be

ku. Seseorang yang kukenal turun dari mobil tersebut. Ia adalah Bu Sar

. "Del, kamu kenapa?" Bu Sari berjongko

pi sepertinya Bu Sari mengerti, ia kasihan meliha

harus secepatnya di

awa Adel ke rumah sakit terdekat

mbantu Bu Sari untuk me

anya berjarak lima menit dari sini. Ayo buruan, Mama takut Ade

sung mengemudikan mobilnya dengan kecepatan

m genggamanku berdering

ari tanganku, mengusap lay

g kamu kirim, Nak. Kamu dimana? Kenapa hanya ada motor kamu di s

il saja, Adel bersama kami, sedang dalam perjalanan men

a," ucap Mama, kemudian Samb

*

Mas Rian membantu Bu Sari

nik, kami berpapasan den

nya, sedangkan Mas Farid memegang pu

jadi setelah menyaksikan pemanda

yata kamu lebih mementingkan wanita itu dari pada istrimu sendiri. Sayangkan

tidak mengkhawatirkanku sama se

ng membawaku ke dalam agar

n pamit karena masih ada urusan lain. Aku hanya menganggukkan

jarum suntik. Setelah dokter menyuntikkan cairan ke tubuhku, akhirn

*

da di sampingku. Wanita yang melahirkanku

dian mengelus kepalaku. "Alhamd

sudah berkurang, tid

sekeliling ruangan, tidak k

siapa, Nak?

mana, Ma?

angannya. Seperti men

telah selesai menemani wanita itu

e

cang salt mendengar jawaban

u. Fokus sama kesehatanmu saja y

tok

n satu orang suster tersenyum ke a

anak saya, Dok?" Mama bertanya lebi

endarahan hebat akiba

ngan apa yang dikatakan dokter. Keg

uguran? Anak saya kan tidak sedang hamil, Dok?" Mama

arena terjadi pendarahan hebat, maka janinnya tidak bi

sang buah hati. Disaat janin tumbuh di dalam rahimku, yang maha kuasa men

. Mama yakin, kamu pasti kuat." Mama terus menyemangatiku, meskipun aku tahu kalau h

ran, Dok?" Mama yang penasaran

i obat-obatan sehingga membahaya

aku sama sekali tidak pern

obat apapun," ucapku sambil menahan Isak tangis. Bagai

habis mengonsumsi obat dengan dosis yang cukup tinggi." Pak Dokter beruca

utemukan. Ya, bungkus obat tersebut kubawa di dalam

mana? Adel mau

an memberikannya padaku. Kubuka galeri dan me

ya keguguran, Dok?"

ungkus obat tersebut, men

ka akan menimbulkan efek samping. Ibu yang sedang hamil bisa keguguran

ampur obat tersebut ke dalam jus yang diberikannya padaku agar ia

mbung

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka