icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Nostalgia Cinta

Nostalgia Cinta

Penulis: Sekarjagat
icon

Bab 1 Samuel Widjaya

Jumlah Kata:1247    |    Dirilis Pada: 03/11/2023

o drunk. Stay sober, okay? Call me when you're

dah mulai berkurang setelah menghabiskan segelas coaktail yang ia pesan, pa

diadakan di sebuah kelab ini terlalu meriah untuknya. Meskipun sejak tadi hanya Nadi

itu, Nadia lebih memilih untuk menikmati minumannya sendiri. Alhasil, sekarang

menumpuk. Belum lagi desakan Ray untuk segera

ntuk bertemu dengan orang tuanya,

eraguan masih menyelimuti hatinya. Apakah dia benar-benar yakin akan menghabiskan seluru

elakangan ini, Nadia merasa cinta Ray terlalu

rhatian ekstra dan sikap manis Ray padanya. Namun, lama-la

anya. Mereka tak sengaja bertemu karna Ray adalah dokter yang mer

esan balasan untuk Ray, saat tiba-tiba saja

i kepalanya. Sekarang, matanya tak bisa melihat dengan jelas. Jalanan di depannya seolah bergerak-gerak, membuatnya sulit fok

masuk tanpa memedulikan apapun lagi. Gadis itu berlari ke salah s

di mengaduk-aduk lambungnya. Setelah mengatur napas dan merasa se

ria yang berdiri tegak di hadapannya. Seorang pria dengan kemeja

g menatapnya t

orang yang sedang berdiri dengan tangan terlipat di depan dada itu

imana bisa seorang laki-laki masuk ke dal

minum," ucap lelaki itu sambil

ini ingin melakukan sesuatu yang tidak-tidak padanya. Namun, posisi Nadia terpojok karna pu

ta!" teriak Nadia dengan napas terengah. Penglihatannya masih sedi

bibir pria itu menyunggingkan senyum

an ia silangkan di depan dada. Berusaha melindungi dirinya se

mu lupa

butkan namanya. Kedua kelopak matanya terbuk

nyumnya tampak tidak asing. Namun, pandangan Nadia yang buram menga

akit di kepalanya semakin tajam menusuk. Dan semu

, gadis itu ambruk ke dalam

k, namun tak ada hasil. Sepertinya gadis itu benar-benar pingsan. "Okay, i

rapat. Tubuhnya berguling kiri kanan, merasakan

njutkan mimpi indahnya, saat dia mendengar suar

ra serak. Tenggorokannya terasa sangat keri

gu d

mengedarkan pandangan dan kemudian mendesah lega saat ia mengenali tempat tidur itu sebagai kamar

ya. Tapi ... ah, nggak mungkin. Nadia menggelen

k bisa mengingat apapun. Bahkan hingga

. Buru-buru gadis itu bangkit dan turun dari ranjang untuk mengambil

nelpon," gerutunya sembari menggar

udah jam berapa, Oneng?! Kamu lupa hari in

uru-buru menoleh ke arah jam dinding. Dan gadis itu hampir

p sambungan telpon dari Widi saat it

mandi, benda di hadapannya itu tak mau be

palanya menoleh kiri kanan mencari sesuatu untuk melindungi dir

agaiman

alam kamar dan menyelamatkan diri, namun pint

-laki bertelanjang dada dengan handuk yang membelit

membilas baju. Bukan hanya itu, dia juga memiliki wajah dengan garis rahang yang tega

t basah disugar dengan sebelah tangan, mem

itu sudah menggigit s

berteriak dan menendang lelaki itu agar pergi, Nadia justru sedang membayangkan hal-hal di luar kendalinya. Se

berdiri di hadapannya ini adalah pria yang paling dia hindari. Seorang p

, Samuel

mpan bertubuh atletis itu. Seorang lelaki yang pernah menyentu

am

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka